Setelah cukup banyak cerita ForceBook yang sudah diceritakan dalam karya ini. Akhirnya kita bertemu lah dengan yang namanya chapter terakhir. Jadi setelah kehadiran Theo, hidup rumah tangga pasangan suami istri itu menjadi lebih manis dari yang Force bayangkan. Awalnya dia pikir dengan kehadiran Theo bisa mengurangkan waktu pacarannya dengan Book, tapi nyatanya tidak.
Bahkan berhubung badan malam malam diwaktu ada Theo saja pernah. Itu karna Force yang merengek karna tiba tiba juniornya terbangun. Tapi berhubung Force tak mau punya anak lagi makanya tiap melakukan itu selalu menggunakan kondom, ya maklum saja. Punya anak banyak malah bisa membuat Force jadi pusing sendiri.
Dimasa masa bayi Theo benar benar dia lebih banyak waktu dengan saudara Book. Karna Force harus kerja, dan Book juga bekerja. Memantau dan melatih pemain untuk pentas seni, karna sejak akhir tahun tepat beberapa minggu setelah Theo lahir Book dipercayakan sebagai Chief The Event tetap, ditambah lagi dia kan masih ada kerjaan dengan buku buku yang selesai dia terbitkan.
Namun walaupun begitu, tenang saja. ForceBook tak lupa untuk melakukan bonding dengan Theo, mereka selalu melakukan itu setiap harinya. Saking sayangnya dengan Theo, Force dan Book sepakat bahwa pada hari weekend sabtu dan minggu mereka tak boleh mengambil kerjaan sama sekali. Jadi waktu itu memang diberikan ya untuk anak mereka.
Sebagai seorang ibu, Book memang menaruh kewajiban bahwa dia tak boleh kerja tiap hari. Karna tugasnya adalah ibu rumah tangga, oleh karna itulah kesehatan Book agak acak acakan jadinya. Karna tak bisa melihat Book yang tak akan dengar jika ditegur oleh saudaranya membuat Ohm bertidak, dia yang mengatakan ini pada Force untuk melarang Book terlalu memaksakan diri.
Oleh karna itulah, malam ini. Saat Theo sudah tertidur nyenyak di box bayi miliknya, Force membawa Book bicara serius. Membuat Book yang tadinya senyum senyum jadi tiba tiba serius karna suaminya itu dalam mode alpha saat ini.
"Kamu tuh sebenarnya mau kerja, apa jadi ibu rumah tangga aja?" tanya Force
"Kenapa emangnya?" tanya balik Book
"Jawab dulu" perintah Force
"Ibu rumah tangga. Cuman karna aku dikasih kepercayaan, jadi banyak yang aku urus jadinya" jawab Force
"Kan kamu bisa nolak. Coba deh kamu ngaca, kantong mata kamu itu udah mulai kelihatan. Waktu tidur kamu jadi kebalik balik, belum lagi kalo Theo tiba tiba rewel tiap malem. Jangan kecapean dong sayang, aku tau ya kemarin ASI-mu sempet gak lancar. Ya gimana, orang kamu juga kecapean, makan aja suka lupa" omel Force
"Sayang, aku tuh gak maksa kamu untuk berhenti kerja. Tapi setidaknya kamu harus tau batasan kamu sendiri. Kamu kerja, tapi gak mau lepas tangan ngurusin Theo. Jadi itu bisa ngebebanin kamu tau gak" lanjut Force
"Maaf sayang" lirih Book
"Terus kamu maunya gimana, Kasidet Srisang?" tanya Force
Diam. Tapi setelah dipikirkan lagi Book agak lalai dalam tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga dalam mengurus suami dan anaknya. Jadi mungkin dia akan membuat keputusan yang berat karna tak mungkin pekerjaan berat bisa dia handle dengan baik sementara dia saja masih tetap maksa untuk melakukan tugas yang seharusnya menjadi prioritasnya. Yaitu mengurus suaminya, Force Jiratchapong dan anaknya Theo Asawa-ekanan.
Jadi sesuai keputusan yang Book pikiran matang matang, saat selesai bicara dengan suaminya malam itu. Paginya Book datang ke perusahaan bertemu dengan Nana untuk mengundurkan diri sebagai Chief The Event, namun dia tetap melakukan tugasnya dalam mengurus team pentas drama.
Jujur, Nana tak bisa menemukan orang yang seperti Book. Jadi someday, jika Book sudah ada waktu dan berkenan. Nana akan dengan senang hati mengembalikan posisi Book, karna jarang ada yang seperti Book. Ditambah lagi Nana cukup mengerti bahwa dia tak bisa memaksakan Book, apalagi dia kan punya bayi yang harus dia urus sendiri. Adik adiknya mana paham, karna hanya dia yang mengenal karakter dari anaknya.
Jadilah, setelah itu akhirnya Book benar benar pure hanya menjadi ibu rumah tangga saja. Mengurus anak, suami, adik adik, dan rumah. Ohm dan Aj bahkan terkagum kagum dengan cara Force membicarakan itu sampai Book meluluh. Force itu bicara pakai hati dari aura, jadi Book tak bisa melawan.
Hari ini, kebetulan Force pulang cepat. Sengaja ingin melihat apa yang dilakukan istrinya itu dirumah, dan ternyata dia baru selesai mengurus Theo. Bahkan bayi tampan itu kini sudah tidur dengan bantuan Ohm dan Aj.
"Siapa yang nidurin, Theo?" tanya Force
"Itu, dua orang yang lagi dikamar" jawab Book
"Semenjak aku ngeringanin aturan rumah, mereka jadi lebih senang disini ya" ungkap Force
"Ya mau gimana lagi, kan Theo diatas terus. Itupun dia turun untuk berjemur doang, gimana mereka gak jadi betah diatas" balas Book
"Yaudah, aku ganti baju dulu ya, sayang" ucap Force
"Kamu habis ganti baju makan dulu, itu dimeja makan aku udah siapin" ucap Book
"Iya sayangku" turut Force
Force menuruti saja apa yang dikatakan oleh istrinya itu, dan selesainya ganti baju dan makan. Book terlihat tengah memompa ASI untuk Theo, tak lupa juga Force memberikan susu pelancar ASI yang Book minta. Membuat Book dengan segera menyelesaikan apa yang sedang dia lakukan dan meminum susu yang diberikan oleh Force itu.
Sementara disebelahnya, Force hanya memandang wajah manis dari istri tercintanya itu. Dengan tersenyum, dia tak mengalihkan pandangannya membuat Book yang baru selesai minum susu itu binggung.
"Kenapa sih?" tanya Book
"Aku sayang banget sama kamu. Cinta banget, kamu tau itu" ungkap Force
"Iyaa, aku juga sayang banget sama kamu" balas Book
"Makasih ya, udah mau kembali sama orang kayak aku" ucap Force
"Iya sayangku. Makasih juga kamu udah nerima anak kita" balas Book lagi
"Aku pengen deh umbarin ke semua orang istriku ini segalanya banget, sempurna banget. Yuk kita foto dulu" ajak Force
Sementara Book hanya mengikuti saja apa yang diinginkan oleh suaminya itu. Mereka foto berdua dan Force dengan segera mengunggah foto itu di akun sosial media pribadi miliknya membuat Book yang melihat itu hanya tersenyum, mana adik adiknya cepat sekali responnya.
"Iyaa, aku janji gak akan capek tua bareng kamu" jawab Book
"Hah, apa? Aku gak denger?" tanya Force
"Ihhh, gak ya. Itu anak kita udah tidur, nanti dia bangun emang kamu mau ngurusin?" tolak Book
"Yaudah kalo gitu cium aja" tawar Force
"Nggak. Ciuman aja sana sama sofa" tolak Book
Book pergi masuk ke kamar, sementara melihat itu Force malah tersenyum. Walaupun menolak tapi lucu aja liat reaksi istrinya ketika minta di cium.
END!
Yeayyyy, ending deh. Gimana, masih kurang?
Jangan lupa mampir ke sequel pertama dari book ini yaa!Bagi yang ngerasa masih kurang, tenang.
Ada 4 chapter bonus untuk kalian..
Bakal di up chapter bonusnya kalo sequel pertamanya rame..
Mampir ya! Judulnya Between Two Destiny.Makasih untuk yang udah mampir..
Jangan lupa vote sama comment..
Stay healthy and have a nice day!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Astrophile Wife [FORCEBOOK]
FanfictionMain Cast! Jiratchapong Srisang Kasidet Plookphol Korapat Kirdpan Chinnarat Siriphongchawalit Perawat Sangpotirat Sattabut Laedeke Java Bhobdhama Pawat Chittsawangdee Force itu terlalu sibuk pada pekerjaannya, mengurus perusahaan keluarga dan milikn...