Pagi harinya Yeoul bangun, dia menyiapkan bekal untuk Yeegi. Dia membuatkankan bekal dengan berbagai macam bentuk.
"Arreum, eomma jadi merindukanmu" batin Yeoul
Setelah selesai membuatkan bekal, Yeoul membangunkan Yeegi yang sedang tertidur nyenyak.
"Aegya, bangun nak" kata Yeoul mengelus rambut Yeegi. Seketika Yeegi membuka matanya dan tersenyum. Yeegi langsung memeluk Yeoul.
"Immoyaa, Yeegi senang tinggal disini" kata Yeegi mengecupi pipi Yeoul.
"Aaa jinjaaa? kalau begitu Yeegi boleh tinggal disini semau Yeegi"-Yeoul-
"Jinjaaa? kalau begitu jika appa pulang, Yeegi akan meminta izin"-Yeegi-
"Baiklah kajja kita mandi" kata Yeouk tersenyum sambil menggendong Yeegi.
Setelah bersiap Yeoulpun mengantar Yeegi dengan berjalan kaki.
"Immo tadi membuat bekal untuk Yeegi, Susu dan snack yang Yeegi tidak makan immo taruh ditas Yeegi"-Yeoul-
"Immo membuatkan apa? nasi goreng seperti yang kita makan tadi?"-Yeegi-
"Anii, nanti lihat saja sendiri semoga kau suka"-Yeoul-
"Gamsahamida immoya" kata Yeegi tersenyum manis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ahh yeoppo" kata Yeoul tersenyum kepada Yeegi.
Yeoul dan Yeegi sampai didepan sekolah, nampak guru Yeegi datang menyambut mereka.
"anyeong haseyo seonsangnim, saya mengantar Yeegi. Kemarin Yeegi tersesat dirumah saya, saya kemari namun sekolah sudah tutup dan karena saya bingung maka saya menyuruh Yeegi menginap"-Yeoul-
"aaaa, majja kemarin oppanya tidak masuk. Dan saya tidak melihatnya makanya saya langsung pulang"
"aaa gwenchanayo sam, saya suka berada dirumah immo ini hehhe"-Yeegi-
Dan pada saat itu nenek dan Oppa Yeegi datang.
"Haelmony"-Seonsaengnim-
"aaa neee" kata Nenek Yeegi hanya melirik Yeegi.
"Haelmony anda tidak merasa kehilangan Yeegi? hehehe, nona ini menemukan Yeegi dan membawanya menginap dirumahnya"
"Aaaa, kenapa anda tidak membawanya saja"-Nyonya Son-
"Neee?"-Yeoul-
"Aaa anak-anak ayo masuk" kata Guru itu mengajak Yeegi dan Hyunki masuk.
"Waeyo? kenapa anda bilang seperti itu? bukankah itu cucu anda?"-Yeoul-
"Anii, dan aku tidak akan pernah menganggapnya cucu" kata Nyonya Son pergi meninggalkan Yeoul. Yeoulpun hanya memandang nyonya Son terheran-heran.
