16

122 23 1
                                    

Pagi harinya Yoongi mengantar Yeoul kerumahnya.

"Semalam aku mabuk?"-Yeoul-

"Heem"-Yoongi-

"Kau tidak mengapa-ngapakanku kan?"-Yeoul-

"Haisss anii, Yeoulayaa"-Yoongi-

"Hooo?" kata Yeoul memandang wajah Yoongi.

"Gumawo tiga hari kemarin kau sudah menjadi kekasihku"-Yoongi-

"Gwenchana Yoongiyaa" kata Yeoul tersenyum.

"Aku juga berterima kasih"-Yeoul-

"Atas apa?"-Yoongi-

"Molla hanya ingin berterima kasih saja"-Yeoul-

"Aaaaa mwooyaaa? Yeoulaya bolehkah memelukmu sekali lagi?"-Yoongi-

"kemarilah" kata Yeoul sambil melepaskan sabuk pengamannya lalu menelentangkan tangannya. Yoongi juga melepas sabuk pengamannya lalu memelu erat Yeoul.

"Ini sangat nyaman" batin Yeoul sambil mengelus rambut Yoongi.

Yoongi memandang Yeoul, lalu melumat bibir Yeoul. Yeoul menutup matanya, dia teringat desahan Joo Heon dan Wooyoung yang terdengar ditelfon. Seketika Yeoul langsung membalas lumatan Yoongi. Yoongi melepas tautannya lalu memandang Yeoul, Yeoul melumat Yoongi kembali. Bahkan dia duduk dipangkuan Yoongi sampai Yoongi memundurkan tempat duduknya. Yoongi mengimbangi lumatan Yeoul.  Yeoul memandang Yoongi lalu mencumbui leher Yoongi.
Yoongi sempat menikmati cumbuan Yeoul dileher, sampai akhirnya dia tersadar lalu menangkup kedua pipi Yeoul.

"Kau kenapa?"-Yoongi-

"Kajja kita tidur bersama"-Yeoul-

"Mwooyaa?"-Yoongi-

"Bukankah itu sedang tren? tidur bersama teman sendiri?"-Yeoul-

"Geumanhe jangan seperti itu" kata Yoongi menuntun Yeoul agar turun dari pangkuannya.

"Wae? apa tubuhku tidak menarik? apa ciumanku tidak menggairahkan? tidak semenarikkah aku?" tanya Yeoul sambil memandang Yoongi dengan mata berkaca-kaca.

"Mwooya? kau kenapa? hemm?"-Yoongi-

"Apakah aku tidak menarik? sampai kau tidak mau ku ajak tidur? hemm?"-Yeoul-

"Haisss, Yakk hanya lelaki yang tidak normal yang tidak tertarik denganmu"-Yoongi-

"Lalu bagaimana denganmu?"-Yeoul-

"Yeoulaya, kalau kau tidak temanku, dan jika kau tidak mempunyai kekasih aku sudah tidak bisa menahannya, aku menahannya dari tadi sejak kau melumatku penuh gairah. Haiss kajja kita keluar dan turun. Kata Yoongi membuka pintu mobilnya, dia keluar dan membukakan pintu untuk Yeoul. Yeoul hanya memandang Yoongi tanpa pergerakan.

"Waee?" tanya Yoongi dan Yeoul hanya memandang Yoongi.

"Kajja, eommamu pasti khawatir" kata Yoongi menggandeng tangan Yeoul agar keluar dari mobilnya.
Yeoulpun menurut kepada Yoongi, Yoongi berjalan dengan menggandeng tangan Yeoul.

Yoongi mengetuk pintu rumah Yeoul. Ibu Yeoul dengan cepat membukakan pintu untuk Yeoul.

"Eommonim, Mianhe karena memulangkan Yeoul pagi ini. Eommonim tak perlu khawatir Yoongi tidak berbuat apa-apa seperti yang Yoongi telfon semalam"-Yoongi-

"Gwenchana nak, gumawo. Kau sudah sarapan? kalau belum ayo sarapan"-Nyonya Kim-

"Gamsahamida eommonim, Tapi kami sudah sarapan tadi. Saya pamit dulu"-yoongi-

"Masuklah" kata Yoongi memandang Yeoul.

"Anii aku mau mengantarmu sampai depan"-Yeoul-

Yoongipun pamit kepada ibu Yeoul sekali lagi, lalu mereka berjalan keluar perkarangan Yeoul.

Ocean Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang