30

128 20 2
                                    

Hyunki hari ini tidak masuk sekolah karena sakit.  Yeegi yang sudah mulai bosan mengunggu jemputan yang tidak kunjung datang, mulai pergi kesisi kanan sekolah tknya. Dia berjalan memantau rumah-rumah didekat sekolahnya. Dia terhenti didepan sebuah rumah, matanya nampak bahagia dan mulutnya ternganga, ketika dia melihat sebuah miniatur kapal yang sepertinya bisa dimasuki oleh anak-anak bertuliskan ARREUM.
Yeegi memegang Pagar rumah itu sambil terus melihat miniatur kapal itu.

Sebuah mobil berhenti didepqn rumah itu seseorang turun dari mobilnya. Lalu membuka pagar rumah itu.

"Ooohh aegya, apa yang kau lakukan disitu?"

"Anyeong haseyo, mianheyo immoya saya hanya melihat kapal itu mianheyo" kata Yeegi membungkukkan badannya. Wanita itu tersenyum memandang Yeegi.

"Kau ingin masuk dan melihat dari dalam?"

"Bolehkah?" tanya Yeegi dengan mata nampak bahagia.

"Masuklah" kata wanita itu membukakan pintu pagar rumahnya, Yeegipun segera berlari masuk kedalam rumah itu.

Wanita itu lalu memasukkan mobilnya dan menutup pintu pagarnya. Dia melihat Yeegi sedang mengamati dari luar miniatur kapal itu.

"Kau bisa masuk kedalamnya"

"Aaa, jinjaaa? bolehkah immo?"-Yeegi-

"Neee, hati-hati jangan sampai terluka"

"Gamsahamida" kata Yeegi membungkukkan badannya lalu melepas sepatunya. Wanita itu masuk kedalam rumahnya. Lalu mengambil minuman dan beberapa camilan untuk Yeegi.

"Aegyaaa" panggil wanita itu.

"Nee" Yeegi yang merebahkan badannya didalam kapal itu kemudian bangun.

"Ileowa immo punya minuman dan makanan untukmu"

"aaaa Gamsahamida" kata Yeegi berjalan menghampiri wanita itu

"Dimana orang tuamu?"

"Appaku bekerja sangat jauh pulangnya lama, eommaku tidak tahu, eomma pulangnya juga jarang-jarang, Yeegi dan Oppa tinggal bersama kakek dan nenek"-Yeegi-

"Aaaaa namamu Yeegi?"

"Neee? waeyo? seperti laki-laki bukan?" kata Yeegi sambil memakan chocopie yang disajikan wanita itu.

"Kajja setelah kau menghabiskan ini immo antar ke sekolahmu, bagaimana jika kakek dan nenekmu mencarimu?"

"Anii, mereka pasti lupa menjemputku, karena oppa tidak masuk sekolah makanya mereka lupa menjemputku. Nenek selalu bilang kalau aku bukan cucunya. Bagaimana jika mereka lupa menjemput, Yeegi tidur disini? Tidak apa-apa Yeegi tidur dikapal itu"-Yeegi-

"Haiss anii kau harus pulang"

"Waeyoo? kenapa semua orang tidak sayang Yeegi" kata Yeegi cemberut dengan mata berkaca-kaca.

"Anii anii, geure tapi sebelumnya kita kesekolah mencari kakek dan nenekmu, kalau mereka tidak datang kau boleh menginap disini"

"Okee call, gumawoyo immo yeopo" kata Yeegi, wanita itupun tersenyum.

Setengah jam kemudian, Yeegi dan wanita itu pergi kesekolahnya, nampak sekolah itu sudah sepi dan tutup.

"Ottoke?"

"Kajja, kita kembali kerumah immo" kata Yeegi memandang wanita itu dengan senyuman.  Namun wanita itu memandang Yeegi sambil memainkan alisnya. Yeegi lalu memasang wajah memohon

"Haiiss palli" kata wanita itu lalu menggandeng Yeegi memuju rumahnya kembali.

Setelah sampai dirumahnya kembali wanita itu menyuruh Yeegi untuk berganti pakaian.

"Memang immo punya baju kecil?"-Yeegi-

"Banyak" kata wanita itu mengambil baju didalam lemari.

"Pakailah, kau bisa memakainya sendiri?"

"Bisa dong, setiap hari Yeegi memakainya sendiri tanpa bantuan siapa-siapa. Tapi kalau appa pulang Yeegi selalu meminta tolong kepada appa"-Yeegi-

"Aaaa kau sangat pintar, kau ingin makan apa?"

"emmmm..."-Yeegi-

"Apa yang mau Yeegi inginkan?"

"apa immo mau membuatkan jika Yeegi meminta seauatu?"-Yeegi-

"Akan immo buatkan"

"Yeegi mau spagethi bolehkah?"-Yeegi-

"Baiklah akan immo buatkan" kata wanita itu menggendong Yeegi. Yeegi langsung memeluk wanita itu.

"Wae?"

"Anii, sudah lama Yeegi tidak digendong appa seperti ini" kata Yeegi wanita itu hanya tersenyum.

Wanita itu mendudukkan Yeegi dikursi lalu mengambil bahan-bahan untuk membuatkan permintaan Yeegi. Yeegi nampak bahagia melihat wanita itu

"Immo, Siapa nama imoo? apa pekerjaan immo? kenapa banyak buku bertumpuk-tumpuk disana?"-Yeegi-

"Aaaaa, nama immo Yeea, Kim Yeea. Immo seorang penulis"-Yeea-

"Yeea, Yeea Yeegi bukankah nama kita hampir sama immo?"-Yeegi-

"Hahaha, majja"-Yeea-

"Lalu kenapa immo punya baju perempuan kecil seperti ini? apa immo punya anak?"-Yeegi-

"Aaaa neee, immo punya anak seumuran Yeegi, namanaya Arreum" kata Yeea dengan mata berkaca-kaca.

"Aaaa, makanya kapal itu bertuliskan Arreum. Lalu dimana sekarang Arreum?"-Yeegi-

"Dia jauh bersama appanya" kata Yeea meneteskan air matanya.

"Immo mianheyo" kata Yeegi turun dari kursinya dan memeluk Yeea.

"Gwenchana" kata Yeea tersenyum.

"Kalau immo kangen denga Arreum immo boleh bertemu Yeegi, Immo tahu kan sekolah Yeegi?"-Yeegi-

"Geure akan immo lakukan" kata Yeea tersenyum.

"Ayo kita makan" kata Yeea membawa dua piring spagethi.

"Woowww harum sekali, gumawoyo immoya"-Yeegi-

"Makanlah, immo sudah memotong-motongnya menjadi kecil agar Yeegi mudah memakannya"-Yeea-

"Ketika Yeegi ingin sesuatu nenek tidak pernah menurutinya, tapi ketika oppa meminta sesuatu nenek langsung menurutinya Yeegi jadi sedih. Maukah immo menjadi ibu Yeegi?  biar Yeegi ingin sesuatu, selalu langsung dituruti?"-Yeegi-

"Jika kau menginginkan sesuatu, kau boleh kemari"-Yeea-

"Jinjjaaa?" tanya Yeegi kembali Yeeapun hanya mengangguk sambil tersenyum.

Malam harinya Yeegi sudah tertidur dikamar Yeea dengan nyenyak. Yeea memandang Yeegi dia mengelus kepalanya.

"Mungkin putriku sudah sebesar ini, apa Seung Wan menyayanginya seperti anaknya sendiri?" batin Yeoul sambil air matanya menetes.
(seperti biasa nih autor main ganti nama. wkakakaka😂😂😂🙏🙏🙏)

Yeea atau sama dengan Yeoul pergi keluar rumah menuju sekolahan namun tidak satupun orang yang mencari Yeegi.

"Apa mereka adalah orang sepertiku? yang tega menelantarkan anak tanpa dosa ini?" batin Yeoul lalu kembali kerumahnya.

Yeoul lalu mencuci baju Yeegi dan mengeringkannya. Membuka tas Yeegi dan kotak makannya.
Nampak susu dan snack yang masih utuh tanpa disentuh Yeegi.
Diapun mencuci tempat makan itu. 
Lalu setelah itu pergi kekamarnya menyusul Yeegi tidur. Dia memeluk erat Yeegi.

"Arreum eomma sangat rindu" batin Yeoul menenteskan air matanya.

-Bersambung-

Ocean Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang