fifteenth scent ㅡ ocean waves

653 116 67
                                    

"sudah selesai?" suara bariton yoshi memecah keheningan di ruangan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sudah selesai?" suara bariton yoshi memecah keheningan di ruangan ini.

mashiho yang baru selesai membasuh diri hanya mengangguk. kedua netranya melirik sekilas ke arah sang atasan yang kini duduk bersandar di kepala ranjang sambil memainkan tab-nya.

tak lama kemudian, fokus pemuda kanemoto itu terusik ketika melihat gerak-gerik mashiho yang mendekat ke arah ranjang.

yoshi sempat terkejut karena mengira pemudaㅡyang ia lihat sebagai seorang wanitaㅡitu akan naik ke atas ranjang untuk tidur bersamanya.

namun nyatanya, mashiho hanya mengambil selimut tebal di kaki ranjang sebelum beranjak ke arah sofa.

tadinya yoshi hendak bersikap abai, tetapi ada sedikit rasa tidak tega membiarkan si pemilik tubuh mungil nan ringkih itu tidur di sofa pada malam yang dingin ini.

anggap saja jiwa kemanusiaan yoshi sedang tinggi saat ini.

"tidur di sini aja." yoshi duduk di pinggir ranjang dan menepuk kasur empuk di sebelahnya.

hal itu serta-merta membuat bola mata mashiho membola. ia pun cepat-cepat menolaknya.

"jangan salah paham. kamu tidur di sini, saya di sofa."

mashiho makin tidak habis pikir.

mana mungkin ia bisa tidur di atas ranjang dan membiarkan yoshi yang notabene berstatus sebagai atasannya itu untuk tidur di sofa?

"eung ... nggak apa-apa, pak. saya di sofa saja."

"hei, saya ini bukan orang yang membeda-bedakan seseorang berdasarkan status mereka," jelas yoshi seolah bisa membaca pikiran mashiho.

"saya beneran nggak apa-apa, pak." mashiho kembali menolak.

yoshi berdecak. ia paling tidak suka dibantah. "saya juga tidak apa-apa," ucapnya penuh penekanan.

kali ini, pemuda kanemoto itu bangkit dari kasur dan menarik tangan mashiho.

"udah, dengerin aja. ntar kalau kamu sakit, saya juga yang repot."

"eh, tapi, pakㅡ"

duk!

"awhㅡ!"

gubrak!

naasnya, tarikan tiba-tiba dari yoshi membuat mashiho yang tidak siap menjadi tersandung kakinya sendiri, membuat tubuhnya oleng dan jatuh ke kasur empuk itu begitu saja.

tunggu.

rasanya, mashiho seperti menindih tubuh seseorang.

"m-maaf, pak!"

untungnya, pemuda takata itu cepat tersadar bahwa ia baru saja menindih tubuh yoshi. ia pun buru-buru menegakkan badan.

namun, yang terjadi selanjutnya malah membuat mashiho terkesiap.

perfume; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang