first scent ─ apple cinnamon

1.1K 141 32
                                    

ㅡ 2 tahun kemudianincheon international airport

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ 2 tahun kemudian
incheon international airport


mashiho menarik kopernya dengan penuh semangat disertai seulas senyum yang sedari tadi tak lepas dari bibirnya.

perasaan senang membuncah dari dalam dada tatkala ia bisa kembali menghirup udara segar di kampung halaman setelah sekian lama tidak merasakannya.

terlahir sebagai anak pemilik perusahaan ternama di korea selatan dan dianugerahi paras rupawan, ditambah memiliki sosok ibu yang penyayang, rasanya sudah lengkaplah hidup seorang takata mashiho.

langkah kaki pemuda itu kian lama semakin cepat, ia sudah tidak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu.

walaupun selama ini mereka masih sering bertukar pesan, tetapi tetap saja hal itu tak cukup untuk mengobati kerinduan di hati mashiho untuk segera bertemu langsung dengan sosok yang paling dicintainya itu.

bruk!

"ah, maaf!"

mungkin karena terlalu bersemangat, mashiho tak sengaja menabrak seorang pemuda yang datang dari arah berlawanan dengannya.

pemuda itu membungkukkan badan untuk mengambil ponsel mashiho yang terjatuh lalu menyodorkannya pada pemuda itu.

"terima kasih," ucap mashiho sopan.

baru saja pemuda mungil itu hendak pergi, niatnya dibuat urung karena sorot mata si pemuda asing yang kini tengah menatapnya tajam.

"k-kenapa anda menatap saya seperti itu?" tanya mashiho gugup.

mashiho akui, dirinya memang mudah dihinggapi oleh pikiran negatif, tetapi siapa coba yang tidak takut saat ditatap terus-menerus oleh orang asing yang belum pernah kita temui sebelumnya?

terlebih, penampilan orang itu yang terlihat sedikit mencurigakan; hoodie hitam beserta masker dengan warna senada yang membalut hampir seluruh bagian wajahnya.

selang beberapa saat, pemuda itu akhirnya memutuskan kontak mata terlebih dahulu kemudian melenggang pergi begitu saja tanpa memberikan jawaban.

hal tersebut membuat mashiho mengernyitkan dahinya heran, lantas bergumam pelan, "pria aneh."

memilih untuk tidak terlalu memusingkan kejadian tadi, mashiho pun kembali melanjutkan langkahnya.

di sisi lain, tanpa mashiho sadari, pemuda ber-hoodie hitam itu membuka maskernya kemudian berbalik.

memandangi sosok mashiho dari kejauhan, ia bergumam sembari tersenyum miring,

"wanginya memabukkan."






































"bagaimana keadaan pasien di kamar 101?" seorang pemuda dengan balutan jas putih panjangnya bertanya pada seorang perawat yang kebetulan berpapasan dengannya.

paham dengan pasien yang dimaksud sang dokter, perawat berwajah blasteran itu bertanya untuk memastikan, "ah, nyonya kwon maksud anda?"

pemuda yang lebih tinggi pun mengangguk.

"tadi malam beliau kembali menangis tanpa sebab," ujar sang perawat dengan wajah khawatir.

"walinya belum ditemukan?" si dokter bertanya lagi.

"belum, dok."

"baiklah. pantau terus perkembangannya."

"baik, dok." perawat pria itu membungkukkan badannya sebelum kemudian berlalu pergi.




































meskipun terlahir dengan sendok perak di mulutnya, hal itu tak serta-merta membuat mashiho menjadi seorang anak yang manja. buktinya, selama berkuliah di amerika pemuda itu mampu membiayai hidupnya sendiri dengan bekerja part-time.

"saya turun di sini saja, pak," ujar mashiho sambil menyerahkan dua lembar uang lima puluh ribuan kepada supir taksi yang mengantarnya.

setelah mengucapkan terima kasih, si mungil turun lalu berjalan menyusuri kompleks perumahannya yang elit itu.

"nggak berubah, ya," monolognya. kedua netranya memandang ke sekeliling dan mendapati pemandangan yang masih sama seperti dulu.

"ah, itu dia!" pekik mashiho senang saat melihat rumah mewah bertingkat dengan desain minimalis, yang tak lain dan tak bukan merupakan rumahnya.

namun, dalam sepersekian detik senyum lebar itu mendadak luntur, bersamaan dengan kedua matanya yang membesar tatkala membaca tulisan yang tertempel di depan pagar rumahnya.


ㅡ rumah ini telah disita oleh bank ㅡ

[]




gimana chapter pertamanya??

btw, konflik cerita ini (kayaknya) bakal lebih beragam dari dua cerita yoshiho sebelumnya, doain gak mogok di tengah jalan wkwk

jangan lupa vote dan komennya <3

perfume; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang