thirteenth scent ㅡ mint

645 113 61
                                    

kayaknya di chapter kemarin banyak yang antusias ya karena mama mashiho udah inget 🥹
semoga abis ini aku gak dihujat readers sksksk

tenang, sebagai gantinya aku bikin chap ini agak panjang dibanding biasanya, plus aku selipin sesuatu yang (sepertinya) bakal bikin mood kalian naik xixi

enjoy!

"anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"anda ... sudah ingat?" tanya felix ragu-ragu.

"tentu saja! mana mungkin aku lupa dengan anakku sendiri!" sahut nyonya kwon yakin.

"ah, syukurlah!" tentu saja, felix ikut senang mendengarnya karena ia masih ingat dengan jelas bagaimana terakhir kali wanita di hadapannya itu dengan tega mengusir anaknya sendiri.

"anakku mashiho sedang kuliah di amerika. padahal baru seminggu, tapi aku sudah rindu padanya."

"eh? a-amerika?" senyum di wajah felix meredup tatkala menyadari bahwa nyonya kwon ternyata belum pulih seperti yang ia kira.

karena rupanya, memori nyonya kwon terhenti pada masa lalu, tepatnya saat di mana sang putra baru saja berangkat ke amerika untuk melanjutkan studinya.






































tadinya seungmin berniat hanya membeli segelas kopi hangat lalu kembali ke kantornya atau pun mengunjungi pasien-pasien lain.

namun, langkahnya yang hendak meninggalkan kantin rumah sakit menjadi urung tatkala netranya menangkap sosok felix yang tengah melamun dengan wajah sendu di bangku paling pojok.

alhasil, ia pun memutuskan untuk menghampiri perawat muda itu dan duduk di meja yang sama dengannya.

"lagi ngelamunin apa?"

"eh? dokter seungmin?" dapat dilihat felix cukup terkejut mendapati kehadiran sang dokter di hadapannya.

"nggak gabung bareng dokter junkyu dan yang lainnya, dok?"

seungmin menggeleng kemudian menyesap kopinya. "tadinya juga saya mau langsung balik, tapi lihat kamu ngelamun kayak orang berbeban berat begitu, jadi saya samperin," ucapnya jujur, membuat felix terkekeh mendengarnya.

"saya cuma kepikiran aja soal nyonya kwon yuri. tadi beliau nanyain soal anaknya, jadi saya pikir ingatannya sudah kembali."

"nyatanya belum?" tebak seungmin.

felix mengangguk lemah.

"bekerja di bidang ini ... berat ya, dok?" lanjut si pemuda lee, bertanya sekaligus memastikan.

helaan napas pelan lolos dari mulut seungmin. "begitulah. kita harus bisa berempati, tapi kalau terlalu jauh juga sama saja dengan menyiksa diri sendiri."

perfume; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang