"maaf soal yang kemarin malam," ucap yoshi tiba-tiba.
saat ini, yoshi dan mashiho sedang berada di department store untuk mencari pakaian ganti untuk mereka berdua.
"iya, pak," jawab mashiho seadanya.
jujur saja, pemuda mungil itu jadi bingung sendiri bagaimana harus menghadapi bosnya setelah kejadian kemarin.
usai berganti pakaian, yoshi berencana untuk berjalan-jalan menyusuri kota ini sembari menunggu waktu pertemuan dengan nyonya jun.
hanya hal-hal kecil yang mereka lakukan, seperti makan di restoran sederhana, minum kopi di kafe, menyaksikan pertunjukan musik jalanan, mencicipi jajanan pasar, tetapi semua itu sudah mampu membuat sudut bibir mashiho tak berhenti tertarik ke atas.
"ini." yoshi menyodorkan gulali pada mashiho.
"buat saya, pak?" mashiho memasang tampang kikuknya.
entah perasaan mashiho saja atau bagaimana, tetapi ia merasa hari ini sikap yoshi agak berbeda dari biasanya; sedikit lebih lembut, mungkin?
"kenapa? kamu nggak suka, ya?"
"eh, bukan begitu, pak! suka, kok! suka banget." dengan cepat, mashiho mengambil gulali itu lalu memakannya sambil tersenyum.
yoshi pun tertawa kecil melihat tingkah pemuda mungil itu.
terlalu asyik menikmati keindahan kota tetangga membuat malam terasa tiba lebih cepat hari ini.
"gimana? sudah ada kabar dari nyonya jun?" tanya yoshi.
"beliau minta bertemu di kelab eros, pak."
yoshi membulatkan matanya mendengar perkataan mashiho. keringat dingin seketika mengalir dari wajah tampan pemuda itu.
kenapa dari sekian banyaknya tempat di busan, nyonya jun harus memilih tempat itu?
"bapak tidak apa-apa?" mashiho menatap yoshi khawatir. "wajah bapak keliatan pucat."
yoshi pun menggeleng pelan. "ayo ke sana."
ㅡ
dentuman musik yang keras dan memekakkan telinga serta-merta menyambut yoshi dan mashiho begitu mereka masuk ke tempat hiburan malam bernama eros itu. semua orang tampak lincah menggoyangkan tubuh mereka seirama dengan lagu yang mengalun di ruangan remang ini, di mana hanya sorot lampu warna warni yang menyinarinya.
langkah kaki yoshi bergerak cepat menuju sebuah ruangan yang letaknya cukup privasi di dalam kelab ini.
"oh, CEO kita sudah datang?" sambut seorang wanita yang berumur hampir setengah abad itu dengan seulas senyum di wajah anggunnya.
"bagaimana dengan kesepakatan yang saya tawarkan tempo hari?" tanya yoshi to the point.
bukannya menjawab, nyonya jun tertawa kecil lalu duduk bergeser mendekati yoshi.
"buru-buru banget, sih? minum dulu, yuk," ucapnya sembari menuangkan segelas vodka pada pemuda itu.
"maaf, tapi saya harus pulang ke seoul malam ini," tolak yoshi tegas.
"sedikit saja." nyonya jun mengulurkan gelas itu ke tangan yoshi.
pemuda kanemoto itu akhirnya mengalah dan meminumnya dengan sekali tegukan.
"sekarang kita bisa mulai membicarakan topik utama kita, bukan?" tanya yoshi lagi.
namun, seakan tak gentar akan aura tak bersahabat dari yoshi, nyonya jun malah kembali menuangkan segelas minuman beralkohol tinggi itu padanya.
"sekali lagi, sayang," bisik nyonya jun dengan nada seduktif. jemari lentiknya mulai bergerak nakal memainkan kerah baju si kanemoto.
mashiho yang sedari tadi memperhatikan lewat ekor matanya mulai merasa risih.
begitu pula yoshi. ia bangkit berdiri lalu melayangkan tatapan tajamnya pada nyonya jun.
"sepertinya anda tidak serius dalam kesepakatan ini. kalau begitu, saya permisi."
"ayo, yuko." mashiho hanya terbengong-bengong melihat yoshi yang menarik tangannya begitu saja.
setelah mereka sudah keluar dari tempat bising itu, yoshi pun memperlambat langkahnya. tubuhnya terlihat sedikit limbung dan deru napasnya tidak teratur.
"anda baik-baik saja, pak?" tanya mashiho setelah melihat keadaan si kanemoto yang sedikit mengkhawatirkan.
"pusing," ucap yoshi lirih sambil memegangi kepala dan dadanya yang terasa sesak.
tepat setelah mengucapkan satu kata itu, tubuh yoshi benar-benar lemas dan oleng. untung saja mashiho sempat menahannya sebelum pemuda itu benar-benar pingsan.
alhasil, ia pun ambruk di pundak sang sekretaris.
ㅡ
seakan tidak bisa memikirkan pilihan lain di otaknya, mashiho akhirnya kembali membawa yoshi ke kamar hotel yang mereka tempati semalam. beruntung, belum ada pengunjung lain yang menempatinya.
"hh! beratnya!" keluh mashiho sambil membaringkan tubuh yoshi dengan hati-hati.
drrtt
mashiho membuka ponselnya dan terpampanglah pop up chat dari jisung.
si rempong
| lo jadi pulang kan malem ini?mashiho
enggak |
pak yoshi sakit |si rempong
| hah?
| sakit apaan?mashiho
nggak tau |
tiba-tiba pingsan gitu aja |si rempong
| jangan bilang kalian abis dari tempat yang rame?mashiho
ya begitulah |
emang kenapa? |si rempong
| aSTAGA
| sori gue lupa bilang ke elo
| pak yoshi tuh nggak bisa lama-lama di tempat rame[]
ada yang bisa nebak yoshi kenapa? 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
perfume; yoshiho [✓]
Фанфикmashiho yang baru saja menyelesaikan studinya di luar negeri harus menerima kenyataan pahit ketika kembali ke kota asalnya. hingga ia terpaksa menyamar demi bekerja pada seorang bos tampan yang aneh. ㅡ bxb, lowercase, semibaku ㅡ dom!yoshi sub!mashi ...