tenth scent ㅡ jasmine

679 114 57
                                    

seorang pemuda melangkahkan kakinya dengan santai, masuk ke dalam apartemen mewahnya yang bernuansa minimalis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seorang pemuda melangkahkan kakinya dengan santai, masuk ke dalam apartemen mewahnya yang bernuansa minimalis itu.

berbagai lukisan milik desainer terkenal terpajang indah di beberapa sisi dinding ruangan, menambah kesan aesthetic bagi siapa pun yang memandangnya.

pemuda itu melepaskan dasi yang membalut lehernya dan membuka kancing teratas pada kemeja putihnya yang terasa mencekik itu.

drrt drrt

suara ponsel yang bergetar menyita atensi sang pemuda. tangannya otomatis bergerak mengambil ponsel yang berada di atas meja dan menyalakannya.

kosong. tak ada notifikasi apa pun.

sejenak ia mengernyitkan dahinya heran hingga pikirannya tertuju pada satu hal. ia membuka laci meja dan tampaklah sebuah ponsel lain yang terlihat lebih tua dari yang sebelumnya ia pegang.

pemuda itu menekan tombol samping hingga terlihat lockscreen ponsel tersebut yang menampilkan foto seorang pemuda manis bersama ibunya.

dan benar saja, sebuah pesan muncul di sana. tanpa sadar, ia membuka pesan itu dan terdiam setelahnya.






































"ah, gila! kenyang banget!" ucap mashiho sambil membaringkan tubuhnya di atas kasur usai menghabiskan dua bungkus ramyeon beberapa menit yang lalu.

pemuda itu menggerakkan satu tangannya dengan lihai untuk membuka pesan yang tadi ia kirim, sedangkan tangan yang lain ia gunakan sebagai bantalan untuk kepalanya.

"eh? udah dibaca?!" pekik mashiho tertahan, sontak bangkit dari posisi tidurnya.

"kok nggak dibales, sih ...," desahnya kecewa.

mashiho pun kembali mengetikkan beberapa pesan.


mashiho
ini siapa? |
ini bukan mama kan? |


dibaca lagi.

mashiho mengepalkan tangannya. apakah orang ini sedang menguji kesabarannya?!

jari mungil itu bergerak cepat menekan tombol panggilan.

"nomor yang anda tuju, tidak menjawab. silakan cobaㅡ"

pip

"seperti biasa, nggak dijawab," gumam mashiho.

jadi, inikah alasan mengapa ia tak pernah bisa menelepon mamanya?

"dasar pengecut," umpat mashiho pada orang itu kemudian kembali mengetikkan beberapa pesan, kali ini sudah tidak menggunakan bahasa yang lembut lagi.


perfume; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang