mashiho dan jisung sudah dekat sejak keduanya masih memakai popok dan belum tahu-menahu akan kerasnya dunia ini.
bisa dibilang mereka sudah kenal betul dengan karakter masing-masing, makanan kesukaan, hal-hal yang disukai dan dibenci, maupun masalah sekecil apa pun.
mashiho menganggap orangtua jisung sebagai orangtuanya sendiri, begitu pun juga sebaliknya. karena itu, mashiho berniat untuk bertanya pada sahabatnya itu mengenai hal yang menimpa ibunya.
hari ini weekend dan kedua anak adam itu telah janjian untuk bertemu di salah satu kafe.
"udah nunggu lama?" tanya jisung saat dirinya baru sampai di sebuah kafe bergaya vintage yang cukup terkenal itu dan mendapati mashiho telah duduk di sana sambil melamun.
suara si pemuda han memecah atensi mashiho yang tadinya tengah memandang kosong ke luar jendela.
ia pun menggeleng sebagai jawabannya. "gue juga baru nyampe, kok."
setelah memesan minuman untuk mereka berdua, jisung akhirnya menanyakan alasan mashiho untuk mengajaknya bertemu.
"ji, bisa jelasin ke gue kenapa nyokap gue bisa jadi begitu?"
jisung yang sudah menduga bahwa sahabatnya akan menanyakan hal ini, langsung mengeluarkan amplop berwarna ungu dari dalam tasnya.
"nggak lama setelah lo pergi, nyokap lo sempet nitipin ini ke gue. katanya, kalo ada apa-apa, gue disuruh ngasih ini ke lo."
tanpa berpikir panjang, mashiho pun segera membuka amplop ungu itu, yang ternyata berisi sebuah surat di dalamnya.
_______
mashi, anak mama yang paling manis dan paling mama sayangi di dunia ini ....
maafin mama ya karena nggak bilang apa-apa sama kamu ....
mama sengaja ngirim kamu kuliah di luar negeri. selain karena itu udah menjadi keinginan kamu sejak dulu, mama juga nggak mau kamu ikut pusing karena mikirin perusahaan mama yang bakal bangkrut.
mama pengen kamu fokus sama pendidikanmu dan menghabiskan masa mudamu dengan hal-hal yang menyenangkan. biar mama yang berjuang sendiri buat selesain masalah ini.
kalau pun nanti ternyata keadaan udah nggak bisa diperbaiki lagi, maafin mama ya, sayang ....
mama sayang kamu.
_______
cairan bening menetes begitu saja dari pelupuk mata mashiho dan membasahi kertas surat yang tengah dipegangnya.
jisung lantas beranjak dari tempat duduknya dan merengkuh sang sahabat ke dalam pelukannya.
sebenarnya ada satu hal lagi yang ingin ia ucapkan, tetapi niatnya urung karena takut membuat kesedihan mashiho semakin larut.
yakni kenyataan bahwa ibu mashiho saat itu sedang terlilit hutang yang terbilang sangat besar dan tidak bisa membayarnya karena beliau menggunakan tabungan terakhirnya untuk menguliahkan mashiho di luar negeri.
"lo yang tabah, ya. gue yakin, keadaan pasti akan membaik," ucap jisung tulus, berusaha menenangkan mashiho.
"gue harus gimana, ji? biaya pengobatan nyokap gue udah nunggak lima puluh juta dan gue sama sekali nggak punya duit sekarang," aku mashiho putus asa.
jisung terdiam, bingung harus menanggapi apa. seandainya ia terlahir sebagai orang berkelimpahan, pastilah ia takkan berpikir dua kali untuk membantu sahabatnya itu.
masalahnya, untuk membayar tempat tinggal dan kehidupan sehari-harinya saja terkadang masih pas-pasan.
sesaat, keheningan menyelimuti mereka sebelum akhirnya otak jisung mengingat suatu hal.
"ehm ... sebenarnya bos gue lagi nyari orang buat jadi sekretaris pribadinya. kalo lo berminat, mungkin gue bisa bantu rekomendasiin."
mendengar hal itu membuat wajah mashiho sedikit berseri. "beneran?"
"tapi ...." jisung menggantungkan kalimatnya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal, terlihat ragu untuk menyelesaikan kalimatnya.
"tapi?" ulang mashiho tidak sabar.
"ada syaratnya."
"apa itu?"
"dia cuma mau nerima sekretaris wanita."
[]
selamat lebaran buat kalian yang merayakan♡
see you hari selasa!
KAMU SEDANG MEMBACA
perfume; yoshiho [✓]
Fanficmashiho yang baru saja menyelesaikan studinya di luar negeri harus menerima kenyataan pahit ketika kembali ke kota asalnya. hingga ia terpaksa menyamar demi bekerja pada seorang bos tampan yang aneh. ㅡ bxb, lowercase, semibaku ㅡ dom!yoshi sub!mashi ...