perfume; yoshiho [✓]

twenty ninth scent ㅡ citrus

cw // kiss

pada akhirnya, kedua anak adam itu tenggelam dalam kehangatan yang mereka ciptakan sendiri, menghalau desiran angin dingin di luar sana.

sibuk melumat dan saling memagut benda kenyal milik masing-masing, hingga suara kecipak samar terdengar di tengah guyuran hujan yang berbenturan dengan badan mobil.

"p-pakㅡ!" mashiho meremas surai yoshi saat dirasa rongga diafragmanya mulai menyempit.

yoshi melepaskan tautan mereka, menatap lekat si mungil yang kini terengah dengan sorot mata sayu, kemudian menggerakkan ibu jarinya untuk menghapus jejak saliva di bibir yang sedikit bengkak itu.

mashiho menahan napas ketika yoshi menghirup perpotongan lehernya dan memberikan kecupan-kecupan kecil di sana.

"aromamu begitu candu."

tubuh mashiho meremang.

ia bahkan sudah melupakan fakta bahwa dirinya baru saja melayangkan penolakan beruntun pada yoshi beberapa menit yang lalu.

nyatanya, ia pun ikut terhanyut dalam permainan pemuda itu sekarang.

bahkan tanpa sadar, kepalanya menengadah ke atas, membiarkan yoshi menjelajahi leher mulus itu.

"akh!" rintihan spontan terlontar dari mulut mashiho atas sensasi menyengat yang hadir tatkala yoshi menyesap kuat kemudian menggigit lehernya guna meninggalkan tanda kemerahan di sana.

sebelah tangan si kanemoto mulai menyusup masuk dari balik kemeja mashiho, meraba punggung halus sang pemilik yang kini sedikit menggelinjang dengan lenguhan tertahan.

gerakan acak dari mashiho tersebut mengakibatkan kedua benda yang sudah mulai mengeras di bawah sana bergesekan dan menaikkan libido keduanya.

yoshi menghentikan kegiatan itu kemudian menyalakan mobilnya dan menginjak pedal gas tanpa memindahkan mashiho dari pangkuannya.

"kita lanjutkan di apartemen saya."

ㅡ

"nggak perlu, ini bukan sesuatu hal yang harus kamu khawatirkan," tolak seungmin halus atas tawaran jisung yang berkata akan menjadi tempat cerita baginya.

setelah berkata begitu, seungmin beranjak menuju kamarnya. namun, satu kalimat yang selanjutnya terlontar dari mulut si pemuda han berhasil menghentikan langkahnya.

"dokter sebegitu nggak sukanya ya sama saya?"

kedua alis seungmin menukik tidak mengerti.

"dokter sangat ramah pada pasien lain, tapi kenapa begitu dingin ke saya? seiring berjalannya waktu, saya pikir sikap dokter akan melunak, nyatanya enggak."