fifth scent ─ eucalyptus

829 119 49
                                    

"lo gila?!" mashiho mendelik setelah mendengar persyaratan yang diucapkan jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lo gila?!" mashiho mendelik setelah mendengar persyaratan yang diucapkan jisung.

sedangkan pemuda han itu hanya menunjukkan cengirannya. "kali aja lo mau nyamar jadi cewek."

mashiho mencibir. "ngomong doang mah gampang, ji."

"mashiho yang gue kenal kan orangnya nekat," sahut jisung santai sambil menyesap minumannya. "gajinya lumayan gede, loh!"

"ya tapi nggak gini juga, ji. pasti langsung ketauan, lah!" tukas mashiho.

jisung menolehkan pandangannya ke kanan dan ke kiri guna memastikan tidak ada rekan kerja sekantornya yang juga tengah berada di kafe ini, sebelum kemudian berbisik pada mashiho,

"ini sebenernya rahasia, sih. bos gue tuh kurang bisa ngenalin wajah orang."

"maksud lo? dia pengidap prosopagnosia?"

"uhm ... nggak tau juga, sih, tapi intinya dia susah buat nginget wajah orang."

jisung lalu membuka gallery ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto pada mashiho.

"lo pernah ketemu dia nggak?" tanyanya.

mashiho mengernyitkan dahinya. untuk apa jisung memperlihatkan foto bosnya itu pada dirinya?

"emangnya kenapa?" mashiho balik bertanya.

"walaupun ingatannya buruk buat ngenalin wajah orang, tapi dia ini penderita hiperosmia."

"hiperㅡ apa?" ulang mashiho tidak mengerti. ini kali pertama dia mendengar nama penyakit langka itu.

"semacam hipersensitif terhadap bau. jadi dia ngenalin orang lewat aroma tubuhnya, bukan wajahnya," jelas jisung.

bola mata mashiho membulat mendengar penuturan dari sahabatnya.

ada, ya, orang yang punya keunikan seperti itu?

"makanya liat bener-bener, nih! lo pernah ketemu dia nggak?"

kali ini mashiho mendekatkan wajahnya untuk melihat sosok itu dari dekat. ia terdiam setelahnya karena merasa wajah pemuda itu sedikit tidak asing.

namun, mana mungkin ia bertemu dengan sosok high class sepertinya di saat dirinya baru kembali ke negeri ini, begitu pikir mashiho.

"kayaknya enggak."

jisung pun tersenyum puas mendengar jawaban mashiho. tangannya spontan menggebrak meja hingga membuat beberapa orang menoleh ke arah mereka.

melihat hal tersebut, mashiho langsung menutup wajahnya dengan sebelah tangan.

"mending lo kurang-kurangin deh, ji, kelakuan barbar lo itu."

hanya cengiran tak bersalah yang terukir di wajah jisung. "hehe ... sorry, kelepasan."

perfume; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang