Masih ingat dengan pemilik perusahaan berpengaruh? Atau lelaki yang memiliki wajah bak yunani?
Gak usah banyak pikir masih ingat sama Tuan Damian?
kini Damian sudah berada di Indonesia beberapa hari yang lalu, selama itu pun dia memata matai anak nya yang dulu hilang larat di culik oleh para musuh nya sejak bayi.
Dan hari ini dia ingin mendatangi orang tua anaknya yang sudah membesarkannya sampai sekarang,
"Erwin" Panggil Damian
"Ada apa tuan" Tanya Erwin sesudah mendekat ke arah Damian,
"Saya ingin ke temu orang tua dia cepat bawa saya"
"Baik tuan"
Damian berdiri berjalan keluar yang di ikuti Erwin di belakang bak anak ayam, Damian berjalan dengan langkah panjang pandangan menyorot ke depan dengan tatapan tajam,
Pegawai bahkan orang yang tak sengaja berada di sana, menatap kagum Damian dan membukukan badannya guna menghormati Tuan Damian.
Di sepanjang jalan Damian melihat ke arah luar jendela mobil nya yang berpusat kepada gedung - gedung tinggi, mobil berlalu lalang, bahkan ada seorang anak kecil yang sedang mengamen.
Damian merasa iba dulu dia berpikir anak nya akan seperti pengamen itu tapi kini ia bersyukur masih ada orang baik yang mengurus anaknya.
Gedung gedung tinggi, mobi, motor kini berganti dengan pepohonan yang berjejer di pinggir jalan, jalan yang sepi karena matahari mulai menenggelamkan cahayanya dan berganti dengan bulan.
Tak lama mobil yang di duduki Damian berhenti di depan Pesantren yang tercetak jelas namanya "PESANTREN AL-IKHLAS" Erwin membukakan pintu mobil lalu di lanjutkan dengan Damian yang turun dari dalamnya.
Damian tak memperdulikan dirinya yang sudah menjadi pusat perhatian, hey bagaimana bisa seorang Lelaki yang di hormati banyak orang berada di kampung mereka.
"Assalamu'alaikum" Salam Damian saat ingin memasuki Pesantren itu.
"Waalaikumsalam wr wb" Jawab serempak mereka yang berada tak jauh dari Damian.
"Cari siapa pak? " Tanya Ahmad salah satu santri di sini,
"Kami mencari pemilik Pesantren ini dek, orang nya ada? " Tanya Erwin, Erwin tau kalo tuan nya ini kagak bakalan menjawabnya, hadeh gini banget nasib punya Boss triplek.
"Ada pak, mari saya antarkan" Jawab Ahmad tersenyum ramah, ia berjalan ke arah kerumunan santri yang seperti biasa tadarusan.
"Permisi Abi" Panggil Ahmad sopan,
Mendengar namanya di panggil Abi langsung melihat ke samping sedikit terkejut tapi ia langsung menormalkan nya."Iya kenapa Ahmad? " Tanya Abi sambil tersenyum yang langsung di balas senyuman juga dari Ahmad dan Erwin kecuali Damian yang emang gobl--
"Ini Abi mereka sedang mencari Abi jadinya Ahmad nganterin mereka ke sini hehe" Abi terkekeh kecil,
"Yasudah kamu lanjutkan perkerjaan kamu, biar Mereka Abi yang ambil alih" Mendengar hal itu Ahmad langsung mengangguk dan melangkah pergi ke arah santri di ujung kanan.
"Mari ikuti saya" Ucap Abi sambil berjalan ke arah ruangan nya,
Sesaat mereka memasuki ruangan Abi"Jadi? "Tanya Abi
" Tak ku sangka dirimu lah yang sudah membesar kan anakku Muhammad Rasyidin Makubumi" Kekeh Damian,
(Sementara kita panggil nya rasyid okeh)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE (TAMAT)
FantasyBerkisah tentang pemuda yang masih duduk di eSMA yang menyukai temen sendiri yang di mana temennya itu adalah "cowok" Dan juga anak dari pemilik pesantren. *non baku Klo baku mungkin lgi hilaf Bukan unsur yang terlalu membawa agama di dalamnya, dan...