Hem...
Kini Putra di hadepin sama dua adek abang yang lagi adu bacott, ntah apa yang di rebutkan mana Alga cuma diem aja, gak mau ngelerai apa ya.
"Lo ngapain sih di sini" Radiy mengangkat kedua tangannya ke pinggang sambil bertanya.
"Serah Adek lah, lu juga ngapa di sini" Tak mau kalah Tia juga mengangkat kedua tangan nya ke pinggang.
"Pulang gak lo" Geram Radiy
"Ishh Gagaa~" Berjalan ke arah Alga, Tia langsung berdiri di belakang tubuh nya.
"Bang Adiy ngeselin" Alga mengelus
lembut rambut Tia dan melirik ke arah Radiy lalu kembali menatap kekasihnya yang sedang sedih."Udah biarin, tu Abang lo lagi kesurupan roh di got"
Mendengar apa yang di bilang Alga, Radiy langsung naik pitan,
"Heh buto ijo diem lo, gue geprek mulut lo baru tau rasa"
Putra??
Sedari tadi cuma melihat pertengkaran dua Adek Abang ini, tak lupa raut wajah triplek kebanggaan nya yang ia tampil kan, sambil mengusap dada Putra memegang Tangan Radiy.
"Jalan...Adek kamu"
"H--hah? " Kebingungan dengan perkataan Putra membuat dahi nya berkerut sempurna.
'Apaan anjir adek gue apa bangkek, yang bener dong syalan untung calon babu eh pacar',
Melihat Radiy mengerutkan dahi nya, membuat sang empu tersenyum tipis, tipissssss banget kek kesabaran lo kalo ngeliat dia sama yang lain.
"Gitu aja gak tau, noh Putra ngajak gue ma ayang bebeb gue jalan-jalan bareng lo berdua" Sambil berjalan ke arah Radiy tak lupa tangannya yang menggandeng Bebeb nya,
"Setuju gak ni? " Lanjut nya lagi.
"Babik! "
Radiy ingin menepis tangan Putra tapi nihil cengkraman nya sangat kuat tapi tak menyakiti.
Mengangkat kepala nya ke atas dan melihat Putra, Radiy menghela nafas berat."Serah lo pada" Pasrah Radiy.
*:..。o○ ○o。..:*
Aura menegangkan saat pemimpin Perusahaan terbesar berjalan dengan mata menyorot ke depan, oksigen seakan menipis saat pemimpin itu berjalan melewati karyawan yang membungkuk menghormati nya.
Berjalan ke arah ruang nya, pemimpin itu mendudukkan dirinya.
"Apa yang kamu ketahui? " Ucap pemimpin itu dingin,
"T--tuan, saya sudah menemukan informasi t--tentang 'dia', ia berada di Indonesia dan s--sekarang bersekolah di HIGH SCHOOL MHDR, sekolah yang Anda pimpin Tuan." Ujar pemuda ini sambil gugup,
Ayolah men apa gak gugup di hadapin sama pemimpin yang dingin dan kejam, tubuh gue aja sampe panas dingin.
Pemimpin itu berdehem pelan lalu mengibas tangannya mengode bawahannya itu pergi.
Seakan paham Ia langsung melangkah pergi dari ruang Tuanya.
**✿❀✿❀**
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE (TAMAT)
FantasyBerkisah tentang pemuda yang masih duduk di eSMA yang menyukai temen sendiri yang di mana temennya itu adalah "cowok" Dan juga anak dari pemilik pesantren. *non baku Klo baku mungkin lgi hilaf Bukan unsur yang terlalu membawa agama di dalamnya, dan...