Radiy kini berada di kantin dengan perasaan dongkol, bagaimana tidak tadi ia tak sengaja mendengar obrolan Putra dengan Leino sahabat nya putra, membahas tentang orang yang di sukai Putra.
Ya pasti lah Radiy menjadi percaya diri pan dia denger waktu itu kalo Putra suka sama dia,
"Weh Put lo suka sama siapa?" penasaran Leino yang sedang bersandar di dinding sambil mengemut permen."Abi" Jawab Putra, sontak ngebuat Leino tersedak air liur nya sendiri " Uhuk, anjing lo suka sama bokap lo sendiri! " Mendengar hal itu Putra langsung memutar mata malas.
Apa Leino tidak memiliki otak menanyakan hal seperti itu- batin Putra mungkin,
"Yang bener lo" Ucap Leino lagi
Tak ingin memperpanjang obrolan Putra hanya menanggapi nya dengan anggukkan lalu melangkah meninggalkan Leino."Woy Put kok gue di tinggal! " Teriak Leino
"Tungguin oy! " Lanjut nya lagi.
Radiy yang sedari tadi mendengar obrolan mereka langsung merasa kesal,
'Apa apaan sih si triplek ngomong begitu gak jelas banget dasar kodok monyong!' teriak Radiy dalam batin...
"Cih dasar triplek monyong!. " Gumam Radiy kesal sambil menyeruput es teh yang ia pesan.
Gak lama Tio, Dian, dan Salsa berjalan ke arah Radiy membawa makanan mereka."Oy sumpek bener tu muka, kenapa dah?. " Tanya Dian menaruh makanannya di meja di ikuti oleh Tio dan Salsa.
"Orang nanya tuh di jawab ogeb. " Radiy langsung menghembus nafas pelan lalu melihat mereka bertiga bergantian dengan wajah lesu nya.
"Lu kanapa anjir, lesu bener. " Celetuk Tio yang bingung akan keadaan Radiy yang bisa di bilang kek orang gila.
"Gapapa." Jawab Radiy lesu, lagi lagi Ia menghembuskan nafas nya pelan.
"Gakpapa berarti ada apa apanya, ngomong aja gue bisa kok jadi pacar lo-- lahh gue bisa jadi tempet curhat lo. " Salsa menepuk bibirnya pelan saat dirinya salah mengucapkan ucapannya."Gue gakpapa gue balik dulu ye. Bilang aja gue sakit gitu." Ujar Radiy langsung meninggalkan Tio dkk yang baru saja duduk dengan nya.
"Anjir tu anak kite baru duduk udah di tinggal aja." Cemberut Dian yang langsung di gampar Tio.
"Ngapain tu mulus lo maju, imut kagak jijik iye. " Celetuk Tio sambil membuat wajah seolah olah ingin muntah.
"Bang--hmpm" Belum sempat melanjutkan makannya Salsa memasukan pentol miliknya ke dalam mulut Dian.
"Diem lo pada berisik kek monyet!. " Kesal Salsa, Tio dan Dian langsung menyuap kembali dengan perasaan sedikit kesal.
Radiy berjalan ke arah parkiran lalu menyalahkan motor nya dan langsung mengegas motornya itu dengan kecepatan sedang.
Ia menyusuri pinggiran JLN. LO PUTUS GUE SENENG, dengan pikiran yang bercampur aduk bahkan tukang ojek pun ia pikirkan.
Radiy tak melihat jika di depannya ada sesosok nenek yang menyebrang, Radiy melotot sempurna stang nya ia banting ke arah kiri membuat motor dan dirinya menyemplung ke dalam got yang lumayan lebar.
"Huaaa anjing bangsat bodoh. Kenapa gue sial banget huaa Mama" Teriak Radiy histeris yang masih diam duduk di dalam got, bahkan wajahnya yang putih bersih kini berubah menjadi arang HAHAHA-- Ohok balik ke topik.
"Hiks sialan Putra Bangsat!. " Umpat Radiy kesal tak lama ia melihat sebuah tangan yang mengulur di depan matanya, saat ia ingin melihat siapa yang berada di depannya.
Ia langsung di angkat oleh orang yang ada di depannya itu. "Mana yang sakit" Bibir Radiy berkedut sesaat.
Radiy sangat mengenal suara ini. Suara yang ia cintai suara yang ia bangga banggakan. Suara yang ia ingin dengar di setiap malamnya. Satu nama 'Putra'.
Isakkan kecil keluar dari mulut Radiy, Putra langsung memeluk Radiy dengan erat tak peduli apa kata orang yang melihat mereka, bahkan ia tidak merasa jijik dengan keadaan Radiy yang di penuhi air got berwarna hitam.
"Mana yang sakit" Ulang Putra dengan wajah khawatir, Radiy menggeleng ini bukan masalah sakit jatuh dari motor tapi ini masalahnya nahan malu nya anjing!.
"Lo bangsat gue suka sama lo hiks. Lo kenapa malah suka sama bokap lo sendiri anjil!" Lain di batin lain juga yang di katakan, ohh yaa orang² yang sedang melihat mereka sudah di bubarkan oleh Putra.
"Denger" Ujar Putra lembut, yang di balas anggukan Radiy.
"Aku suka sama Abi layaknya Orang tua." Ujar Putra. Radiy langsung menaikan pandangannya ke arah Putra,
"Trus...lo cinta nya sama siapa? " Tanya Radiy gugup."Kamu" Singkat padat dan jelas, yang mampu membuat Radiy tersipu malu.
"Ahh, yang bener aja lo! " Ucap Radiy memastikan ia tidak ingin di main main kan dengan ucapan murahan itu--ceelah gigi tongos lo aja salting td."Aku cinta kamu Lintang, bahkan namamu selalu aku sebut di dalam doa ku saat di sepertiga malam, aku tau ini salah tapi biarkanlah ini menjadi urusan ku, dan urusan mu adalah tetap mencintai ku selayaknya aku mencintaimu" Radiy tertegun mendengar ucapan Putra, ia kembali memeluk Putra dengan senyuman manis.
"Lo mau gak jadi pacar gue" Tanya Radiy masih dengan posisi awal.
"Pacaran itu dosa tapi jika denganmu aku siap bertanggungjawab atas tindakan ku menerima ini." Ujar Putra sembari tersenyum manis yang bahkan jarang ia tunjukkan dengan orang lain."Serah lo dah yang penting kita pacaran, Asekk!!" Ucap Radiy senangg ia sampai melupakan dirinya yang masih berbalut dengan air got berkedok hitam.
Awokaeom
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE (TAMAT)
FantasyBerkisah tentang pemuda yang masih duduk di eSMA yang menyukai temen sendiri yang di mana temennya itu adalah "cowok" Dan juga anak dari pemilik pesantren. *non baku Klo baku mungkin lgi hilaf Bukan unsur yang terlalu membawa agama di dalamnya, dan...