memori--2

121 3 0
                                    






























"Put, main perosotan yuk" Ajak Radiy sambil memegang tangan Putra.

Radiy sibuk bermain perosotan sedang kan Putra hanya melihatnya.
Radiy yang merasa Putra tidak ikut, ia menghampiri Putra.

"Kenapa ga ikut main si?" Ucap Radiy cemberut, Putra mengusap kepala Radiy.
"Tidak ada, hanya ingin melihat mu saja",
Radiy pun tidak mau kalah ia mengusap kepala Putra. Putra terkejut tapi ekspresinya berubah menjadi tersenyum.

Agak kesusahan untuk mengusap kepala Putra, karena ia sangat tinggi si tiang. Putra melihat Radiy kesusahan ia menyamakan tinggi Radiy.

Tatapan Putra ke arah mata Radiy, melihat setiap gerakannya.

"Udah, tadi ada laba-laba di kepala l-lo"ucap Radiy yang merona seperti kepiting rebus.

"Lucu" kata Putra

"Ha?" Beo Radiy

Putra mencubit hidung Radiy "Kamu jelek seperti boneka Annabell" ejek Putra yang langsung lari, Radiy mendengar itu kesal ia mengejar putra.

"Putra!, jangan harap lo bisa lari" Teriak Radiy

"Kejar sini kalo bisa haha" ejek Putra

Setelah cape berlari, Radiy berhenti karena kelelahan berlari.

"huft, curang awas aja lo nyebelin, ga mau gue maafin lo biarin aja dasar chucky"kata Radiy

"Hey, sudah lelah?Anabelle cape ya, mau minum?" Kata Putra

"Apasih jauh-jauh chucky, gue mau cari cowo ganteng aja"ujar Radiy.

Putra mencubit hidung Radiy sampai Radiy memegang tangan Putra meminta untuk melepaskannya.

"bilang dulu pacar Putra cuma Putra ga boleh yg lain"ucap Putra.

"I-iyaa ih lepas"balas Radiy

Putra melepaskannya, Radiy memegang hidungnya sakit. Sang pelaku hanya menyengir merasa tidak bersalah.

"Ini" Putra memberikannya juice semangka, Radiy mengambil nya dan meminumnya.

"Lega ga?udah hilang rasa haus nya?" Kata putra.

"Uh iyaa udah" balas Radiy.

"Sekarang mau kemana?" Tanya putra,

"Kembali ke perosotan" Radiy menarik tangan putra kembali ke sana.

Di tempat bermain, Radiy bermain perosotan dan putra menunggu di bawah perosotan.

"Putra awas, nanti lo jatoh" ujar Radiy sedikit teriak.

"Tidak, turun aja sini" ucap Putra yg duduk dan merentangkan tangannya untuk menyambut Radiy jatuh ke pelukannya.

"Aku siap memeluk mu dgn erat, turunlah" ucap Putra

"Beneran ya, awas boong"kata Radiy, Radiy bisa melihat tatapan Putra yg melihatnya begitu tulus.

Tanpa ia sadari dia turun dari perosotan dan Putra benar-benar membuktikan omongannya, dia menggendong ala koala style.

Berputar-putar, hanya senyuman dan kebahagiaan ada di antara mereka berdua.

Putra menurunkan Radiy dengan pelan dan mengatakan "aku membuktikan nya kan?" Ucap Putra, Radiy membalasnya "iyaa kamu membuktikannya"

Putra menatap Radiy lama lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Radiy. Radiy tersenyum dan mengelus rambut putra.

"Permintaan terakhir, aku mau abisin waktu aku untuk kamu lin"ucap pelan Putra membuat Radiy yang mendengarnya seperti orang berbisik.

"ha? ngomong apa sih?".

"Ga ada, ikut aku"ucap Putra memegang tangan Radiy, membawa nya ke suatu tempat.

Yap, tepian taman tempat yg cocok untuk melihat sunset.

Putra melepaskan genggaman tangan Radiy dan duduk di taman dgn karpet piknik.

"Apa yg kamu lihat? kemarilah duduk di samping ku"ucap Putra

Radiy mengangguk dan duduk di samping putra. Putra merangkul Radiy untuk mendekat karena jarak Radiy cukup jauh bagi putra.

Mengelus rambut Radiy dan menyandarkan nya di bahu nya sendiri.

"Sunset selalu indah ya"ucap Radiy memecahkan keheningan.

Putra melirik Radiy sekilas lalu tersenyum,
"Sama kaya kamu, selalu indah. Kamu ga bosen selalu indah dan manis gini?"Ucap Putra.

"Apapun yang kamu lakukan akan selalu membuat ku jatuh cinta Lintang" Lanjutnya lagi.

"Pasti cuma kata-kata manis aja" balas Radiy.

"Ga cuma bisa di banding sama kata-kata, ini fakta kamu manis kamu sangat indah" ucap Putra sambil menggenggam tangan Radiy dan meletakkan tangannya di pipinya.

"Kamu adalah orang pertama dan terakhir yg aku cintai, cuma kamu yg bikin aku gini Lin, cintai diri kamu sebelum mencintaiku atau org lain" Putra dengan tatapan sendunya, ia akan menangis jika dia tidak mengingat bahwa ia tidak boleh lemah di depan kekasihnya atau mantan kekasihnya itu, tidak dia akan egois Radiy adalah kekasihnya walaupun jelas-jelas dunia mereka sudah berbeda.

"Haha apasih kok hawanya jadi sedih gini" ucap Radiy yang mencoba menghapus air matanya sendiri. Putra lebih dulu menghapus air mata Radiy.

"Aku udah janji buat ga bikin kamu nangis, maaf aku ngelanggar semuanya"kata putra

"Ngomong apa sih, udah lah kasian tuh sunset nya kita kacangin" Radiy Menunjuk ke arah sunset yang sialnya sangat indah. Putra tak berbicara lagi ia ikut memandangi langit dengan perasaan yang sedih.














"Kita punya cinta, tapi dunia punya norma dan Tuhan punya larangannya"































"Kita punya cinta, tapi dunia punya norma dan Tuhan punya larangannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 ∧__∧
(`•ω• )づ__∧
(つ /( •ω•。)
しーJ (nnノ)𝙄𝙩'𝙨 𝙤𝙠 .

FRIENDZONE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang