"Putra! Turun cepat" Suara melengking yang bisa membuat telinga mendengung itu sontak membangun kan seseorang yang kita ketahui bernama Putra.
"Apasih Ma pagi² gini udah teriak aja" Putra yang setengah sadar itu berjalan mendekati Mamanya yang sedang menatap nya dengan jengah.
"Kamu ya, dasar anak nakal. Liat ini!" Putra yang sebenarnya emang belum sadar banget malah berjalan ke arah rak gelas, mengambilnya. Putra malah membuka Ricecooker.
"Bener bener ni anak satu! "
"Heh anak dugong, kamu mau makan nasi pake gelas!" Mendengar hal itu Putra langsung menyengir tanpa rasa bersalah. Ia lalu kembali mendekati Mamanya tak lupa gelas tadi Putra taruh kembali.
"Kamu bikin ulah apa lagi, kok bisa dapet surat" Mamanya yang udah kepalang enek langsung menanyakan perihal surat yang ada di tangannya.
"Emang Putra bikin ulah apa Ma" Bukannya menjawab Putra malah bertanya balik, tak lupa Putra juga menaruh sup buatan Mamanya ke dalam mangkuk lalu dengan tidak estetiknya, Putra makan dengan kaki yang naik satu.
Mama memijit pangkal hidungnya, Ia tak habis pikir anaknya sebegitu menjijikkan.
Ini anak siapa tolong, dulu perasaan anaknya sangat imut dan menggemaskan kenapa sekarang malah jadi jijikin gini, Jadi kasian sama istri anaknya nanti.
"Katanya kamu berantem sama anak kelas sebelah, masalahnya apa sayang" Mendengar hal itu Putra melihat ke arah atas lalu mengerutkan dahinya seolah olah sedang berusaha mengingat apa yang terjadi saat itu.
"Oo, itu Ma. Mama tau kan anaknya tante Aisyah--" Mama mengangguk mengiyakan.
"Nah anaknya ngeselin banget! Sok misterius. Putra kan kesel yaudah Putra ajak berantem aja, tapi tenang kok Ma, bukan anaknya tante Aisyah yang babak belur malahan Putra. Hehehe"
Mama menghembus kasar nafasnya, jengah dengan anaknya, bagaimana bisa kesal dengan anak orang yang emang di kenal pendiem.
"Dasar anak gak tau untung, Mama gak mau tau besok kamu harus minta maaf sama dia. Gara-gara ulah kamu, Mama jadi di panggil."
"Iya iya Ma" Putra melirik ke arah tempat duduk yang kosong di samping Mamanya. "Ayah udah kerja Ma?."
Mama yang baru saja ingin memakan sup nya terhenti akan pertanyaan Putra dan mendengus kesal. "Iya pagi banget, kamu kan kalo jam segitu masih ngorok" Jawab Mama menusuk jantung Putra.
"Yeee... Mama suka bener aja" Bukannya menyangkal Putra malah membenarkan ucapan mama nya sungguh jujur sekali diri mu nak.
"Mama tau anaknya tante Aisyah? " Lagi lagi Mama gagal memakan supnya,
"Kenal, kenapa suka?" Mama menjawab dengan ogahan yang langsung membuat Putra tersedak air liur nya sendiri."Yang bener aja, Putra suka sama cowok! Ew jijik ma" Mama cuma berdehem mengiyakan.
"Anaknya emang pendiem ya ma? " Plis kasih tau, siapa pun yang membutuhkan anak. Tolong bilangin, Mama udah enek banget ngeladenin anaknya yang cerewet.
"Iya sayang, emang begitu modelannya udah dari pabrik" Jawab Mama seadanya.
"Namanya siapa ma?" Bajingan ni anak satu banyak tanya. "Angkasa Mahendra"
"Loh sama kaya nama Putra kan ma" Mama langsung terdiam sejenak. Nama anaknya yang satu ini kan Angkasa Putra Dalton. Apa jangan jangan Ayah selingkuh! Tapi gak mungkin deh. Orang suaminya kalo bucin, tolol banget. cuma kebetulan kalik kan nama Angkasa pasaran.
Membuang pikiran negatif nya Itu Mama ngelanjutin acara makannya dengan sekali kali menjawab pertanyaan Anak dugongnya.
***
Part kali ini dikit banget ya..
Sorry... Yaya usahain bikin yang banyak.Makasih ya.. masih setia baca cerita yang emang Yaya sendiri bingung ni alur nya ancur banget.
╔══╗....<3
╚╗╔╝..('\../')
╔╝╚╗..( •.• )
╚══╝..(,,)(,,)
╔╗╔═╦╦╦═╗ ╔╗╔╗
║╚╣║║║║╩╣ ║╚╝║
╚═╩═╩═╩═╝ ╚══╝
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE (TAMAT)
FantasyBerkisah tentang pemuda yang masih duduk di eSMA yang menyukai temen sendiri yang di mana temennya itu adalah "cowok" Dan juga anak dari pemilik pesantren. *non baku Klo baku mungkin lgi hilaf Bukan unsur yang terlalu membawa agama di dalamnya, dan...