Tak suka

170 12 0
                                    



























Di sebuah ruangan terdapat 4 orang yang sedang memandang satu sama lain dengan tatapan datar, mines 1 orang yang menampakkan tatapan kebingungan.

Oksigen seakan menipis saat berdekatan dengan mereka, hingga satu suara membuyarkan pandangan 3 orang tersebut.

"Dia daddy kamu" Ucap Rasid to the point,

Ya, 4 orang tersebut adalah Rasid, Damian, Putra, dan Radiy, Erwin? Dia sudah di tugaskan untuk menunggu di luar.

Radiy yang ada di belakang Putra sontak melotot mendengar tuturan Rasid bahwa orang yang sedari tadi menatap dirinya eh-- Putra dengan tatapan rindu berkedok dingin itu.

Putra tak kalah terkejut tapi dia pintar menyembunyikannya, dia sudah mengetahui bahwa dia bukan anak kandung dari Abi tetapi dia tak menyangka bahwa orang ini lah orang tua kandung nya.

"Oh" Satu kata dari Putra, yang membuat Damian serta Rasid mengerutkan dahi mereka, sedangkan Radiy memilih keluar tak enak jika dia ikut campur dalam urusan ini.

belum sempat melangkah tangannya sudah di genggam oleh Putra,
"Put lepas dulu gue mau keluar" Bisik Radiy tepat di samping telinga Putra, bukannya membalas omongan Radiy, Putra semakin mengeratkan genggamannya.

Tindakan mereka tak lepas dari mata Rasid dan Damian,  "Kamu gak kaget Putra? " Tanya Rasid
Putra menggeleng santai, Hal itu membuat mereka bernafas lega.

"Aku adalah daddy kamu Putra, nama Daddy Damian Erlangga Mahendra, Daddy akan membawa mu pulang ke Amerika" Ucap Damian panjang lebar.

Putra langsung mendelik tak suka dengan perkataan Daddy nya itu, dia sudah nyaman tinggal di sini apa perlu harus di bawa ke sana.

Tak jauh berbeda Radiy seperti di hantam beribu ribu panah di dadanya, kedua matanya yang sedari tadi memancarkan kecerian berubah menjadi sendu seakan-akan kapan saja air matanya akan terjatuh, Sakit itu yang Radiy rasakan.

"Damian sepertinya anakmu tak ingin pergi dari sini" Celetuk Rasid yang sedari tadi diam,

"Ck, apa begitu Putra? " Decih Damian ke arah Rasid dan langsung menanyakan nya ke Putra.

"Ya" Jawab Putra singkat, yang langsung di buahi tatapan dingin Damian.

"Mau atau tidak kau harus ikut dengan Daddy! " Bentak Damian, membuat Radiy tersentak kaget.

Hal itu langsung membuat Putra tak suka dengan Daddy nya.
"Saya akan tetap di sini, dan Tuan Damian jika anda masih memaksa saya, jangan harap anda akan melihat wajah saya" Ucap Putra mutlak dan langsung melangkahkan kaki nya ke luar tak lupa dengan membawa Radiy di genggaman tangan nya, meninggal kan Damian dengan amarahnya.

"Apa begini caramu mendidik anakku?!" Tanya Damian dengan sedikit bentakkan.

"Aku tak mengajar kan anakmu berkata kasar seperti itu, tapi satu hal yang ku ajarkan jika ia di perintah, tapi dia tidak menyukainya aku tidak akan memaksakannya. Tapi kau orangtua nya yang baru saja bertemu dengan seenak jidatmu itu ingin membawa dia ke Amerika, apa kau tak habis pikir, kau harus nya mengerti--" Rasid menarik oksigen lalu melanjutkan ucapanya

"Perasaan anakmu itu terlepas dia sedang menyukai seseorang yang juga berada di sini, apapun pilihan mu ku harap kau tidak akan menyakiti perasaan nya"  Rasid menepuk pelan bahu Damian dan melangkah keluar dari ruangannya
Meninggalkan Damian yang sedari tadi memaki Rasid di dalam batin.















☴ ☵ ☶ ☷☴ ☵ ☶ ☷☴ ☵ ☶ ☷☴ ☵ ☶ ☷☴ ☵ ☶ ☷






















"Maaf" Cicit Putra di dalam pelukan Radiy, mereka sekarang berada di pinggir sungai dengan posisi Putra memeluk Radiy dari depan.

"Maaf kenapa hm" Tanya Radiy lembut sambil mengelus pelan kepala Putra, bukan nya membalas pertanyaan Radiy. Putra mengatakan hal yang di luar dugaan Radiy

"Aku gak bakalan ninggalin kamu, jika pun ia aku pastikan aku akan mengakhiri hidup ku sendiri" Ucap Putra serius.

Mendengar hal itu Radiy mendelik tak senang dan langsung memeluk Putra,
"Jangan ngacok deh, lo gak usah sebegitu nya lagian emang sedari dulu kita udah ngelanggar norma Agama maupun Negara" Menghela nafas pelan,

"Dan kita juga baru jadian Beberapa hari yang lalu, masa udah di kasih masalah sih! " Kesal Radiy ke arah Putra, yang di balas dengan kekehan Putra.

"Kamu hanya perlu menjalaninya seperti biasa, dan biarkan aku yang mengatasi masalahnya" Ucap Putra membalas pelukan Radiy, dan kini mereka sedang berpelukan seakan menguatkan satu sama lain.


Iya gaes Putra dan Radiy udah Pacaran beberapa hari yang lalu, kalian aja yang gak tau, mana gak elit banget lagi Putra ngajak pacarannya, lo semua pen tau di mana nohh di got ntar deh gue ceritain bagaimana mereka bisa pacaran dan bisa bisanya nembak di got.












































  ╱▔▔▔▔▔╲⠀⠀⠀HM⠀HM
⠀╱⠀⠀╱▔╲╲╲▏⠀⠀⠀HMMM
╱⠀⠀╱━╱▔▔▔▔▔╲━╮⠀⠀
▏⠀▕┃▕╱▔╲╱▔╲▕╮┃⠀⠀
▏⠀▕╰━▏▊▕▕▋▕▕━╯⠀⠀
╲⠀⠀╲╱▔╭╮▔▔┳╲╲⠀⠀⠀
⠀╲⠀⠀▏╭━━━━╯▕▕⠀⠀⠀
⠀⠀╲⠀╲▂▂▂▂▂▂╱╱⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀▏⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀╲⠀
⠀⠀⠀⠀▏⠀⠀⠀⠀⠀⠀▕╲⠀⠀╲
⠀╱▔╲▏⠀⠀⠀⠀⠀⠀▕╱▔╲▕
⠀▏ ⠀⠀⠀╰⠀⠀⠀⠀╯⠀⠀⠀▕▕
⠀╲⠀⠀⠀╲⠀⠀⠀⠀╱⠀⠀⠀╱⠀╲
⠀⠀╲⠀⠀▕▔▔▔▔▏⠀⠀╱╲╲╲▏
⠀╱▔⠀⠀▕⠀⠀⠀⠀▏⠀⠀▔╲▔▔
⠀╲▂▂▂╱⠀⠀⠀⠀╲▂▂▂╱⠀

Yaya lagi sibuk ngurusin perpisahan jadi gak bisa semuanya yaya yang ngetik, makanya di urus sama mimin tercintahhh💕💕💕

FRIENDZONE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang