pusing berjamaah

110 3 0
                                    




Di dalam ruangan kepala sekolah, ada 2 orang yang kena sidang oleh kepala sekolah. Siapa lagi kalo bukan Putra dan Angkasa. Di dampingi dengan kedua orang tua mereka.

"Jangan sampai saya mendengar hal ini lagi. Terutama kenapa kamu Putra, kamu sering bikin keributan. Jadi jangan sampai di ulang lagi, mengerti" Pak kepsek sangat pusing melihat Putra bagaimana tidak, sedari tadi ia berbicara kepadanya. Malah asik melihat kesana kemari.

Mamanya yang juga ikut pusing, membuka suara.
"Iya Pak.. Nanti saya bilangin ke Putra nya kalo perlu uang jajannya saya potong!" Ucap Mama dengan sengaja mengancam Putra.

Putra yang dari tadi tak terlalu perduli dengan sekitar nya sontak melotot ke arah Mamanya. Merasa di pelototi oleh Anaknya, Mama juga ikutan melototi anaknya. Dan mereka saat ini saling melototi.

Pak kepsek semakin pusing melihat Mereka yang sedang beradu melotot ini, gak Mama gak Anak sama sama prik.

"Angkasa, Putra. Silahkan kalian membersihkan toilet yang ada di perbatasan antara kelas MIPA 1 dan 2."

"Ih kok gitu sih pak, kan Putra yang bonyok. harusnya Angkasa yang bersihin sendiri" Ucap Putra gak terima, heh dugong elu yang ngajak orang berantem.

"Tidak ada bantahan!, karena urusan ini selesai kalian boleh keluar" Putra mendengus kesal lalu keluar dengan menghentakkan kakinya. Angkasa serta ibu nya kaget melihat Putra seperti itu, seakan akan ia tidak boleh membeli mainan.

Berbanding terbalik dengan Mamanya Putra Ia rasanya ingin Muntah melihat anaknya sok imut begitu, enek banget gueh.

Saat di luar ruangan Kepsek, Mamanya Putra meminta maaf ke pada Ibu Angkasa akibat anaknya mereka berujung ke dalam ruangan kepsek.

"Maaf banget Aisyah anak saya bikin ulah ke anak kamu, jadi nya malah kena masuk ruangan Kepsek. Maaf.. Maaf Aisyah" Mama nunduk seperti orang Jepang yang sedang memberi hormat kepada gurunya.

"Gak papa Fiona, anak saya juga udah bikin Putra luka, yang harusnya minta maaf itu anak saya." Ibu putra memberi kalimat penenang agar Mama Putra tidak terlalu merasa bersalah.

"Hah...sekali lagi maaf ya Aisyah-- Putra! Sini kamu, bilang apa sama tante dan Angkasa"

Putra yang udah duduk lesehan di pinggir pager langsung ngedeketin Mama, lalu nunduk seperti orang Jepang. "Tante Asiyah maafin Putra yah udah ngajakin Angkasa nya berantem, tapi! Angkasanya gak luka tuh, malahan Putra yang luka" Cicit Putra di akhir berkataanya.

Angkasa tersenyum tipis mendengar hal itu, suara yang lucu. Ibu yang juga mendengar tersenyum lembut. "Gak papa Putra, anak Tante udah bikin Putra luka ya.. Ntar Angkasa nya tante kasih hukuman"

Angkasa langsung melotot kaget tapi tak lama ia kembali semula, Putra juga melotot kaget ia langsung melihat ke arah ibu Angkasa.
"Jangan tante, jangan pukul Angkasa kasian..."

Ibu Angkasa langsung terkekeh, mana mungkin ia memukul anaknya sendiri. " Mana mungkin Tante pukul Angkasa, tante kasih hukuman Angkasa harus baca juz 1 sampe 13 tanpa ngeliat Al Qur'an. "

Mendengar hal itu Putra mengelus dada, untung gak di pukul ntar kalo di pukul Angkasa mati dong. Trus yang di salahin malah Putra, ihh gak like.

"Oke tantee, Putra sama Mama mau ke kantin dulu ya tante dadahh" Putra lalu menarik Mamanya membawa ke arah kantin yang tak jauh dari ruangan kepsek. Ia sepertinya melupakan tugasnya bersama Angkasa.

Angkasa Putra Dalton, bukan dia? --

"Angakasa, sepertinya Putra melupakan tugasnya" Ucap Ibu Angkasa memberi tahu.

FRIENDZONE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang