memori

134 5 0
                                    


















































Di ugd, tampak keluarga Albrigel panik di campur rasa cemas mendengar bahwa Radiy mengalami koma, Freya selaku ibu Radiy mengalami syok berat sampai ia pingsan, keadaan bagai di campur aduk..

Di tempat itu penuh dgn isak tangis, tidak ada yg bisa di lakukan selain berdoa dan menguatkan diri masing-masing.

Sedangkan Radiy, ia terbangun yg ia lihat adalah sosok lelaki begitu samar samar sampai lelaki itu mengatakan "Lintang, kau baik-baik saja?" Ucap lelaki itu, mendengar itu membuat Radiy mengingat suara nya persis dgn Putra, sosok lelaki yg ia rindukan.

Ia langsung memeluknya dengan erat bahkan sangat erat ia terisak "jangan tinggalin gue lagi Put"ucap Radiy yang memeluk nya begitu erat seolah-olah takut jika sosok itu akan pergi begitu jauh darinya, sedangkan Putra dia.

Membalas pelukannya dan mengatakan "aku tidak akan meninggalkan mu, Lin kamu ingat kan janji aku sama kamu?ga bakal ninggalin Lintang" kata Putra sambil melepaskan pelukannya begitu pelan dan menghapus air mata Radiy.

"Udahan ya nangis nya? Nanti cantiknya berkurang"ejek Putra, Radiy mendengar itu cemberut "apa sih kan gue emang ga cantik jadi biarin wle" balas Radiy.

"Siapa blg ga cantik?pacar Lutra cantik sedunia, pokoknya semua wanita cantik kalah cantik nya sama pacar Putra"ucap Putra sambil merangkul Radiy.

Radiy yang mendengar itu menahan senyum nya di dalam hati terdalam Radiy ia terus menerus mengatakan
"jangan salting jgn salting harus tahannn" batin Radiy berusaha.

"Capek juga ya kalo berdiri terus, gimana kalo kita duduk di kursi taman sana?" Ajak putra, Radiy mengangguk pertanda ia setuju.

Mereka berdua berjalan ke kursi taman, mereka berdua duduk bersama dan Radiy bersandar di bahu putra.

"Kamu inget tempat ini?" Ucap Radiy. Putra tersenyum ia memiliki ide untuk menggoda kekasih cantiknya ini.

"Taman" balas Putra, plak Radiy memukul bahu Putra, sekarang dia benar-benar kesal bagaimana tidak jika ia lupa tempat penuh kenangan ini, Radiy menyilangkan tangannya dan melihat ke arah lain.

Putra melihat nya berusaha untuk tidak menggigit pipi Radiy yangg chubby itu, betapa lucu sekali kekasihnya. Putra memegang dagu Radiy menghadap ke arahnya dan memberikan satu tangkai bunga tulip pink ke Radiy dan berlutut.

"Tuan muda Albrigel, hari ini anda sangat cantik seperti bunga tulip ini hm?" ucap Putra sambil tersenyum , Radiy mau mengambil bunga tulip kesukaan nya tapi dia masih kesal, bagaimana bisa Putra lupa tempat ini.

Radiy tidak menggubris nya, melihat itu Putra memiliki ide.

"Ooh, jadi Tuan muda Albrigel tidak mau mengambil bunga nya, sekarang tidak suka bunga tulip lagi hm?" Ucap Putra, tidak ada sahutan dari Radiy.

Putra berdiri dan duduk di samping Radiy, Radiy menjauh saat Putra mendekat.

"Sayang sekali, bunga tulip ini cantik tapi tidak ada pemiliknya, jahat ya pemiliknya tidak mau ambil kamu" ucap Putra sambil berbicara sendiri dgn bunga, terkadang melirik ke arah Radiy.

Putra meninggalkan sebentar dan meletakkan bunga tulip di kursi, Radiy melihatnya.

"Ambil tidak ambil tidak, tidak tapi bunga itu kesukaan gue  dalam hati Radiy yang berdebat dgn pikirannya.

"Bodo amat, ambil aja" ucap Radiy mengambil bunga tulip, mencium aroma bunga nya yang begitu harum, wangi kesukaannya.

Putra yg bersembunyi segera kembali dan duduk di tempatnya.

"Dimana ya bunganya, tiba-tiba hilang apakah ada hantu di siang hari gini?" Ucap putra sambil berpura-pura mencari bunga nya.

Putra melihat bunga nya di pegang oleh Radiy.

"Hem, tadi ada seseorang yang manis menolak bunga ku sekarang diam-diam ia mengambil bunga nya" kata putra sambil menyengir.

"siapa suruh lo meletakkan bunganya sembarangan" balas Radiy.

Putra berdiri dan berlutut, memegang kedua tangan Radiy, menatap matanya.

"maafin aku ya sayang?yayayayaya maaf" ucap putra dgn tulus.

Radiy tidak tahan dan tidak tega melihat pacarnya sampai berlutut begini, ia menganggukkan kepalanya tanpa aba-aba putra langsung memeluknya.

"Terimakasih, Sayang kamu banyak-banyak"ucap Putra, dan Radiy menjawabnya "aku sayang kamu juga melebihi dari diriku sendiri".

"Kalo di pilih nyawa, gue bakal ngorbanin diri gue sendiri di banding lo harus mati ninggalin gu-"ucap Radiy terpotong saat Putra meletakkan tangannya di mulutnya.

"Sutttt, ga boleh ngomong soal nyawa, dengerin Putra ya? Hidup dan mati itu udah di takdirkan sama di atas dan kamu harus lebih mementingkan diri kamu sendiri di banding orang lain mau sepenting apapun orang itu. Kamu ya kamu, mereka ya mereka okey cantik ku?" Ucap putra sambil mengusap pipi chubby nya Radiy.

"He'em, baik Pak " balas Radiy sambil hormat.













































Partner baruuuuu
˚∧_∧   +        —̳͟͞͞💗
(  •‿• )つ  —̳͟͞͞ 💗         —̳͟͞͞💗 +
(つ  <                —̳͟͞͞💗
|  _つ      +  —̳͟͞͞💗         —̳͟͞͞💗 ˚
'し´

FRIENDZONE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang