BAB 6 HUKUMAN (3)

347 6 1
                                    

-AUTHOR POV-

Suasana berubah canggung setelah Leo menanyakan hal tersebut kepada Rio dan Milla.

"Gila kalian. Beneran belum?" kesal Leo

"Udah" sahut Milla dan Rio serentak tapi dengan wajah cemas

"Gak usah bohong. Raut muka kalian menjelaskan semuanya" ujar Leo tak percaya

"Ternyata ada juga yang kayak drama-drama itu ya" ledek Leo

"Emangnya mas nonton drama juga?" Tanya Milla

"Kadang saya nemenin mami nonton kalau gak ada kegiatan" jelas Leo

"Tunggu!! Ini kalian juga pisah kamar?" Tanya Leo tiba-tiba

"Yaa enggak dong. Dari awal nikah juga kita udah sekamar satu ranjang" sungut Milla

****

Setelah selesai makan, Ario mengajak Leo ke ruang kerjanya. Leo masih bertanya tentang kebenaran bahwa Rio dan Milla belum melakukan hubungan suami istri. Dan akhirnya Rio menjelaskan apa yang terjadi pada Leo.

"Jadi gitu,, tapi lo yakin dia beneran gak suka sama lo? Sama sekali?" Tanya Leo

"Yakinlah, gua dengerin percakapannya kok" jawab Rio

"Tapi kan lo juga berhak atas Milla. Maksud gua, lo malah wajib ngelakuin itu sama Milla. Lo gak minta gitu?" Tanya Leo lagi

"Sempat sih gua ngomong sambil bercanda gitu, kalau gak salah itu baru hari ke-dua pernikahan. Dan dia nolak, mungkin karena terlalu cepat. Tapi gua yakin, kalau gua minta sekarang pun pasti dia udah gak bisa nolak. Karena dia bilang mau mempertahankan pernikahan dan jadi istri yang baik buat gua" jelas Rio

"Terus? Gak lo coba minta lagi?" Tanya Leo

"Belum.. gua juga pengennya dia cuma fokus ke gua. Kalaupun gua ambil mahkota dia, tapi dia masih ngelirik yang lain gimana?" Jawab Rio sambil menghembuskan nafasnya kesal

"Berarti lo harus ambil hatinya. Jangan malah bikin tambah dia jauh. Lo juga harus tunjukin kalau lo serius sama hubungan kalian. Jangan bikin dia ngerasa kalau cuma dia yang belajar jadi istri yang baik. Lo juga harus bikin dia ngerasa makin yakin dengan hubungan kalian dengan lo belajar jadi suami yang baik." Saran Leo dengan serius

Ario merasa ucapan Leo ada benarnya. Walaupun dengan sedikit ledekan, tapi Rio akan mendengarkan ucapan saudaranya itu.

Karena seharian ini Leo di Penthouse, jadi Milla pun tidak sering bersama Rio. Milla pun memutuskan untuk menghubungi sahabatnya Alda. Lalu Milla teringat kalau ini adalah malam minggu. Selama ini dia jarang sekali pergi keluar pada waktu malam minggu karena selain tidak pernah punya pacar, Milla juga tim mageran. Jadi, selama ini ia selalu ditemani oleh Alda. Milla pun punya ide untuk pergi malam minggu bersama suaminya.

"Eh, Alda.. gua bosen deh di rumah mulu. Udah lama banget gak jalan-jalan nih. Kalau gua minta mas Rio, mau gak ya dia?" Tanya Milla

"Coba aja tanya.. kalau gak lu tanya lu gak tau jawabannya. Btw, gua juga lagi bosen banget nih. Semenjak lo nikah, hidup gua kosong banget. Gak ada yang bisa diajak gabut bareng lagi" ucap Alda sambil sedih

"Dih.. kangen juga lu ama gua. Hmm.. gimana lo ikutan juga? Kalau mas Rio setuju, langsung gua kabarin deh" ucap Milla semangat

"Yang ada nanti gua jadi nyamuk dong. Lo berdua pacaran, trus gua?" Kesal Alda

"Gua ajak mas Leo sekalian aja gimana? Kebetulan dia lagi disini. Jadi kalian pdkt dah" sahut Milla sambil meledek Alda

"Pdkt apaan sih? Tapi yaudah deh. Daripada gak jalan-jalan sama sekali. Udah suntuk banget soalnya" jawab Alda akhirnya menyetujui rencana Milla.

MY FIRST AND LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang