-MILLA POV-
Aku mencoba membuka mataku secara perlahan. Dan seorang pria mendekatkan tubuhnya padaku. Bahkan ia bertumpu di meja kerjaku. Aku melihat tangannya dengan kemeja putih yang digulung indah. Tangannya begitu indah dan kekar. Aku terus melihat tangan itu lalu pandanganku beralih ke wajahnya, Dan benar dugaanku, dia adalah orang yang selama ini membuatku sedih, marah, stress tetapi juga orang yang sangat aku rindukan, yaitu suamiku.
Betapa terkejutnya aku, aku bingung harus bereaksi seperti apa. Rasanya aku ingin sekali langsung marah padanya, tetapi aku juga ingin langsung melompat ke tubuhnya memeluknya kalau saja aku tidak ingat dimana aku berada.
"Sepertinya nyaman sekali tidur di waktu kerja, disaat rekan kamu semua sedang sibuk bekerja." ucapnya dengan cara mengintimidasiku
Aku terdiam, bahkan setelah selama ini ia pergi bahkan tanpa kabar untukku, dia langsung memarahiku. Hatiku sakit sekali.
"Ke ruangan saya" perintahnya dengan begitu dingin
Aku langsung mengikuti perintahnya itu tanpa mengeluarkan kata sedikitpun. Apakah ini hasil dari penantianku?. Aku mengikuti dia dan pak Wisnu dengan kesal. Tiba-tiba saja dia berhenti sehingga aku pun tidak sengaja menabrak tubuhnya. Dia hanya melihatku begitu saja, lalu mulai berbincang dengan Pak Wisnu.
"Wisnu.. Terimakasih sudah membantu dan menemani saya. Sekarang kamu boleh pulang dan istirahat. Pasti masih jetlag kan? Kamu bisa mengambil libur Minggu ini. Saya pun ada rencana untuk istirahat dulu. Sekali lagi, terimakasih banyak" Ucapnya begitu ramah pada Pak Wisnu sambil berjabat tangan.
"Sama bininya sendiri kasar banget" gumamku kesal. Dan sepertinya mereka mendengar gumamanku.
Setelah pak Wisnu berpamitan, Mas Rio kembali menatapku dan menyuruhku untuk kembali mengikutinya. Sesampainya di dalam ruangan kerjanya, mas Rio langsung menutup pintu dan menguncinya. Aku pun langsung heran.
Belum sempat aku bertanya, tiba-tiba dia menarik tubuhku kedalam pelukannya. Dia memelukku dengan sangat erat. Aku pun membalas pelukannya itu, karena aku pun memang sangat merindukannya. Setelah itu, dia melepaskan pelukannya dan menatap wajahku erat.
"Berani-beraninya kamu tidur saat jam kerja" ujarnya dingin
"A-aku gak tidur" jawabku kesal
"Benarkah? Tapi yang saya lihat adalah kamu tidur" ucapnya sambil tersenyum
Aku benar-benar kesal dengan sikapnya itu. Aku mencoba untuk pergi, tetapi ia malah menahan tubuhku lalu mendorongku pelan ke arah dinding. Sehingga sekarang tubuhku terkunci oleh tubuhnya itu.
"Mau kemana? Saya baru pergi sekitar 9 hari. Tapi sepertinya kamu sudah banyak sekali perubahan. Tadi tidur saat jam kerja. Lalu sekarang kamu pergi begitu saja padahal suami kamu baru kembali" omelnya dengan tatapan tajam
"Iiih apaan sih? Kan udah aku bilang aku gak tidur. Lagi pula aku kesel sama kamu. Udahlah gak ada kabar, aku chat tapi cuma kamu read, sekarang pulang gak ngabarin juga trus langsung marah-marah, trus nuduh aku juga." Kesalku lalu kembali berusaha pergi keluar dari kuncian tubuhnya.
Tapi usahaku sia-sia, tenaganya begitu besar. Aku kesulitan untuk pergi darinya. Aku tak sengaja melihat matanya dan ternyata dia sedang menatapku dengan sangat tajam. Aku terpaku melihat tatapannya itu. Ada apa dengan tatapannya itu? Apa dia marah karena ucapanku? Bukankah seharusnya aku yang marah?
Lalu dengan secepat kilat, dia mengecup bibirku. Tetapi setelah mengecup bibirku, ia kembali menatapku dengan tatapan yang berkilat. Rasanya seperti aku adalah santapan yang lezat untuk binatang buas. Lidahku kelu, aku tidak tau harus bereaksi seperti apa. Tatapannya membuatku gugup. Lalu aku berusaha mengalihkan pandangan ku kesekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIRST AND LAST LOVE
RomanceCerita klasik, cerita ringan tentang perjodohan yang membuat Ario dan Camilla bersatu dalam ikatan pernikahan. Psssst 🤫 ada beberapa unsur dewasanya 18+. Jadi bagi yang di bawah umur, disarankan untuk tidak membaca. Bagi readers yang suka cerita kl...