BAB 11 (1)

245 2 2
                                    


-AUTHOR POV-

"Udah, ayo tidur. Ini udah malam, besok aja kalau mau ngomong. Saya ngantuk dan mau memperbaiki jadwal tidur saya, jadi jangan berisik," omel Rio sambil menutup mata berusaha untuk tidur.

Milla hanya bisa pasrah dan tidak bersuara lagi. Ia hanya diam di pelukan Rio dan berusaha untuk tidur. Sampai beberapa saat, tubuh Rio mendadak tegang. Jantungnya berdebar kencang, dan dia mengingat bahwa dia hampir melakukan hubungan seksual dengan Milla di malam sebelumnya.

Sekarang Rio menyadari bahwa dia sedang memeluk tubuh Milla dengan erat dan merasakan hembusan nafas lembut Milla mengenai kulitnya. Hal itu membuat pikiran Rio menjadi kemana-mana dan mulai terangsang.

Rio mencoba menahan gejolak rangsangan itu dengan sangat kuat. Tetapi, keinginan Rio malah semakin besar. Tubuhnya mulai panas dingin dan berkeringat karena menahan diri. Akhirnya karena sudah tidak tahan lagi, Rio melepaskan pelukannya sambil mengumpat.

"Oh shit!!"

Rio langsung beranjak dari ranjangnya dan berlari menuju kamar mandi. Sedangkan wanita yang membuat Rio menjadi seperti itu alias Camilla hanya bisa terkejut dan menatap heran pada Rio yang membanting pintu kamar mandi.

Milla lantas duduk dari tidurnya dan mengira-ngira apa yang dilakukan oleh Rio. Tiba-tiba, ada suara gemericik air dari arah kamar mandi yang menarik perhatian Milla. Dia mengernyitkan dahinya heran.

"Dia mandi kah? Ngapain mandi jam segini?" gumamnya yang masih saja heran sambil melihat jam dinding yang menunjukkan waktu jam 1 malam. Tapi Milla akhirnya mengangkat bahunya tidak peduli dan kembali berbaring.

Setelah beberapa saat, akhirnya Rio keluar dengan celana pendek tanpa memakai apapun lagi. Milla melihat kearah Rio, Milla terdiam sambil terpesona dengan tubuh suaminya itu. Rio juga menatap Milla tetapi segera memalingkan wajahnya.

"Ngapain tiba-tiba mandi jam segini mas?" tanya Milla

Tapi bukannya menjawab, Rio malah menggulingkan tubuh Milla menjauh darinya. Rio mencoba menjaga jarak agar Milla tidak terlalu dekat dengannya.

Tentu saja Milla terkesiap dengan tindakan Rio yang tiba-tiba itu.

"Apaan sih mas? Main guling-gulingin ajaa. Emang aku apa?" protes Milla

Tapi Rio tidak meresponnya. Rio naik ke ranjang dan menatap Milla dengan serius. Lalu dia mulai menyusun guling dan bantal di tengah ranjang.

"Ini batas ranjang, kita jaga jarak. Jangan sampai lewat batas ini terus peluk-peluk saya lagi," ucap Rio dengan serius dengan wajah yang merah menahan malu.

Milla yang sangat polos dan tidak menyadari situasi sebenarnya, hanya memandang Rio dengan tatapan heran. Dia tidak mengerti mengapa Rio tiba-tiba menjadi begitu canggung dan tegang.

Rio langsung berbaring dan membelakangi Milla. Dia merasa seperti seorang remaja yang baru mengalami kencan pertamanya, padahal mereka sudah menikah.

Kedua pasangan itu terdiam dalam kecanggungan, tidak tahu apa yang seharusnya mereka katakan atau lakukan selanjutnya. Hingga akhirnya mereka pun tertidur dalam diam.

****

Keesokan paginya, Milla turun ke ruang tamu dan melihat Leo sudah duduk di ruang tamu sambil mengesap kopinya. Milla mencoba melihat ke sekitar, tetapi tidak menemukan Rio.

"Mas Rio kemana mas?" tanya Milla pada Leo.

"Gak tau, dari pagi udah pergi joging," jawab Leo tidak peduli.

Tidak lama setelah itu, terdengar pintu utama terbuka dan Rio masuk. Rio terlihat memakai kaus tanpa lengan berwarna hitam dan celana olahraga pendek yang juga berwarna hitam. Tubuhnya dipenuhi keringat, dan rambutnya terlihat berantakan. Tetapi itu malah menambah tingkat ketampanan dan pesonanya. Tubuhnya yang kekar terlihat sangat indah di mata Milla. Milla sangat terpesona dengan tampilan suaminya itu. Milla sampai tidak berkedip melihat pesona Rio.

Rio melihat tatapan Milla tersebut, tapi dia memutuskan untuk mengabaikan Milla dan berjalan ke kamarnya di lantai atas. Tentu saja Milla merasa bingung dengan sikap Rio. Milla memikirkan apakah dia kembali melakukan kesalahan hingga membuat suaminya tiba-tiba kembali bersikap dingin padanya.

"Mas Rio ada cerita sesuatu gak mas?" tanya Milla penasaran pada Leo sambil duduk di sofa.

"Cerita? Gak ada," jawab Leo cuek.

Milla kembali heran, suaminya tiba-tiba bersikap dingin. Sekarang Leo juga terlihat tidak seperti biasanya.

"Lah, ini mas Leo juga kenapa? Kenapa pada badmood semuanya?" tanya Milla heran.

Tiba-tiba Leo menjadi murung dan sedih. Tubuh Leo merosot dari sofa, dan menunjukkan wajah sedih pada Milla. Milla dengan cepat sadar dengan keadaan Leo yang sepertinya masih patah hati.

Milla pun menghembuskan nafas berat. Lalu dia menyuruh Leo untuk segera sarapan. Padahal untuk umur, Milla yang paling muda. Tapi sekarang, Milla seperti punya dua anak yang sama-sama sedang merajuk. Setelah menyuruh Leo untuk sarapan. Milla memutuskan untuk kembali ke kamar untuk menyuruh suaminya sarapan juga.

Sesampainya Milla di depan kamar, Milla langsung membuka pintu dan masuk ke kamar. Tetapi Milla tidak menemukan Rio di dalam kamar. Tapi tiba-tiba terdengar suara gemericik air dari arah kamar mandi. Dan Milla mengambil kesimpulan bahwa Rio sedang mandi. Sambil menunggu Rio, Milla segera mengambil ponselnya dan memutuskan untuk menelfon sahabatnya Alda.

Tidak butuh waktu yang lama untuk Alda mengangkat telfon dari Milla.

"Halo, bestie ku.. kenapa nih, kangen ya?" goda Alda.

"Da, lu ngapain aja hari ini?" tanya Milla tanpa merespon godaan dari Alda tersebut.

"Gak ada sih kayaknya, paling mau di rumah aja. Kenapa emangnya?" jawab Alda.

"Ke rumah gua dong, Da.. makan siang aja gitu di rumah gua atau kita masak bareng buat makan siang, mau gak?" tanya Milla

"Dih, tumben banget. Tapi ntar gua jadi nyamuk, males banget," jawab Alda menolak.

"Udah, gak bakalan jadi nyamuk. Ada mas Leo juga kok. Kesini yaa? please.." pinta Milla sedikit memohon.

Akhirnya Alda menyetujui permintaan Milla walaupun dengan berat hati. Setelah itu Milla pun terlihat senang dan langsung mematikan telfonnya.

Tetapi setelah mematikan telfonnya, tubuh Milla tiba-tiba membeku sambil melotot dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.





Halo readers.. ada yang mau berteman denganku di Instagram? Bisa follow akun aku di @aloraalvabooks. Kalau readers mau difollback, bisa DM aku aja. Pasti langsung aku follback. Terimakasih atas dukungannya. Nantikan bab berikutnya yaa.

MY FIRST AND LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang