"Sudah selesai kelasnya?"
Rosè terperanjat kaget tentu saja, ia sedang sibuk berkutat dengan Hp nya untuk memesan ojek online, tiba-tiba perawakan manusia yang begitu dihindarinya entah kapan sudah bersandar di tembok di sebelahnya.
"Saya antar ya?" Ujar kembali si gadis berjaket denim tersebut.
"Gue udah pesen ojek online, jadi gaperlu, makasih."
Si gadis berambut hitam legam itu mengangguk, sebenarnya tak percaya dengan apa yang diucapkan Rosè.
"Tapi daritadi saya liat kamu cuman mondar mandir scroll facebook? Kehabisan kuota?"
Perkataan gadis tersebut tak salah, Rosè memang lupa mengisi ulang kuotanya yang sudah habis jam 12 malam tadi karena masa berlakunya habis. Dan daritadi ia membuka facebook dengan mode gratis untuk mengirim pesan pada temannya semoga bersedia menjemputnya, tapi tak ada balasan apapun.
Rosè terlalu gengsi menerima tawaran gadis bernama Jisoo itu, sekalian juga ia ingin menegaskan agar Jisoo menjauh dan tak mendekatinya lagi.
"G-gue udah pesen ojek online nya dari tadi! Gue iseng aja buka facebook," Elak Rosè.
Jisoo mengangguk, kemudian memakai kembali topi yang sebelumnya ia kaitkan di tali sabuk celananya.
"Yasudah kalau gitu saya pamit deh."
Jisoo sudah berjalan menuju tempat motornya terparkir, sementara disini Rosè bimbang haruskah ia menerima tawaran Jisoo atau pulang berjalan kaki saja? Tapi jarak rumahnya lumayan jauh, dan dirinya tak terbiasa malahan tak tau bagaimana caranya naik angkot.
"Jisoo, tunggu!"
Jisoo yang sudah menaiki motornya dan hendak memakai helmnya berhenti, menengok kebelakang dimana Rosè terlihat ragu untuk mengatakannya.
"Tawaran yang tadi, um- masih berlaku?"
Senyum manis Jisoo mengembang, "buat kamu selalu berlaku, Rosèliana."
◇
Yang punya semesta;
《Kim Jisoo as Jisoo Chandara Adiwarna》
《 Rosèanne Park/ Park Chaeyoung as Rosèliana Renjana 》
◇
"Maaf saya gak mampir, masih takut sama ayah kamu," Kata Jisoo saat Rosè sudah turun dan membuka helm miliknya.
"Gapapa, lagian gue gak nawarin."
Ucapan sarkas itu nyatanya tak membuat Jisoo sakit hati, ia malah tertawa renyah dan tersenyum manis seperti biasanya.
"Kalo gitu saya titip ini buat bunda kamu," Jisoo menyodorkan kantung kresek hitam pada Rosè. mau tak mau walau malas, gadis pirang itu menerimanya dan mengucapkan terimakasih.
"Sama-sama, kamu juga cobain ya cookies yang saya buat."
"Oh cookies? Ayah gak suruh nyobain juga? Dia paling suka sih."
Mendengar itu Jisoo panik, "eh iya, ayah kamu juga suruh cobain, maaf saya lupa saking takutnya sama beliau."
Rosè tertawa mendengar jawaban Jisoo, teringat saat terakhir kali gadis itu mengantarnya pulang larut malam lalu berakhir dimarahi ayahnya. Padahal Rosè yang memang bermain bersama temannya saat itu sampai lupa waktu, dan tak sengaja ia bertemu Jisoo di salah satu kedai kopi terbuka, dan tentu saja si gadis berbibir hati dengan senang hati menawarkan diri untuk mengantar pulang, Rosè pun menerimanya itung-itung hemat uang jajan untuk ongkos. Dan yaa, berakhir Jisoo dimarahi ayahnya yang mengira kalau Jisoo lah yang membawa putrinya bermain sampai malam.
"Oke, makasih buat cookiesnya dan makasih udah nganterin gue."
Jisoo mengangguk, kemudian kembali memakai helmnya yang sebelumnya dipakai Rosè, "Rosè, tunggu," panggilan Jisoo menghentikan langkah si gadis blonde yang hendak memasuki rumahnya.
"Kamu- pakai shampoo apa sampai helm saya wangi gini?"
"Sinting!" Cerca Rosè kemudian benar-benar pergi memasuki rumahnya.
Bukan karena pertanyaan Jisoo, tapi karena gadis berbibir hati itu menghirup dalam helmnya yang Rosè rasa tuh bau apek! Ya tapi bau apeknya gak parah banget.
Selalu seperti itu sejak 1 tahun ini,
Rosè dengan beribu penolakkannya, dan Jisoo dengan miliar usahanya mendekati sang bunga cinta.
◇
Wherein chaesoo local story.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐑𝐎𝐒𝐄 ] •chaesoo•
Fanfiction𝑫𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊-𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓.