"Cewek baru lagi?" Bisik Jisoo tepat di telinga Seulgi.
Seulgi hanya bisa tersenyum dan mengangguk membernarkan praduga sahabatnya.
"Kenalin, namanya Tasya."
Jisoo dengan sopan mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan, dan pacar baru Seulgi yang katanya bernama Tasya pun menerima jabatan tangan perkenalan Jisoo.
"Jisoo."
"Tasya."
"Sya, masuk dulu aja ya, aku mau ngobrol bentar sama Jisoo."
Gadis tersebut mengangguk, kemudian memasuki kamar kost terlebih dahulu.
"Mau ngomong apa sama saya emangnya?" Tanya Jisoo heran.
"Ehe, itu, Jis... eh lo mau kemana?" Seulgi malah bertanya balik, menyadari temannya ini sudah rapih.
"Kerja ya?"
Jisoo menggeleng, "hari ini saya kan libur, saya mau cari makan siang."
"Pas banget?! Nitip ya buat cewe gue, boleh kan?" Pinta Seulgi dengan penuh harap.
Jisoo tentu saja mengangguk tanpa keberatan, "eh tapi cewe kamu suka nasi padang ga? Saya niatnya mau beli nasi padang."
"Suka kok suka, tapi pake ayam surundeng aja ya, jangan pake rendang."
Jisoo mengangguk, kemudian segera memakai helm nya namun masih berdiam diri dihadapan Seulgi membuat temannya itu heran.
"Uangnya, Gi? Saya belum gajian, hehehe..." Jisoo tersenyum canggung sambil menggaruk hidungnya yang sebenarnya tak gatal.
"Kirain mau lo talangin dulu." Seulgi terkekeh lucu karena wajah Jisoo yang polos banget itu.
Seulgi pun mengangguk kemudian mengeluarkan dompetnya yang terlihat tebal, melihat itu Jisoo kembali berujar; "eh gi, bayarin dulu punya saya juga ya? Nanti saya ganti."
"Iya, Jis. Santai aja, ambil buat lo nih buat ongkos jalan."
Seulgi mengeluarkan 3 uang lembar seratusan, tentu saja Jisoo sempat menolak.
"Kebanyakan atuh, gi."
"Haduh gapapa, mumpung gue baru di transfer bokap."
◇
Disepanjang jalan menuju warung nasi padang langganannya, Jisoo tak henti-hentinya bersenandung ria. Entahlah, suasana hatinya lagi bagus banget, mungkin karena dapet traktiran sekaligus bonus dari sahabatnya tercinta.
Iya, Jisoo duga karena hal itu.
Tapi waktu baru aja sampe di warung nasi padang langganannya itu, Jisoo melihat perawakan seorang gadis yang begitu dikenalinya.
Ah, ia kini tau mengapa dirinya begitu gembira hingga merasakan debaran aneh.
Bertemu bidadari rupanya.
"Bu inem, kok gak kasih tau saya kalau bidadari juga beli nasi padang disini?" Jisoo berdiri tepat di samping Rosè namun matanya tertuju pada si ibu penjual nasi padang yang sedang melayani Rosè.
"Apaan sih!" Rosè dengan kekesalannya sekaligus malu, nabok Jisoo sampe si korban mengaduh kesakitan.
Tapi yang namanya Jisoo Chandara Adiwarna, seneng-seneng aja ditabok Rosè. Padahal sakitnya emang bukan main pukulan Rosè pada bahunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐑𝐎𝐒𝐄 ] •chaesoo•
Fanfiction𝑫𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊-𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓.