11. tujuan saya cuman kamu.

769 124 61
                                    

Seulgi yang baru saja keluar dari kamar mandi karena habis cuci muka dan sikat gigi itu menatap ngeri pada Jisoo yang sedang tiduran sembari tersenyum lebar bahkan sesekali terkikik sambil memeluk gulingnya dan berguling kecil kesana kemari.

"Jisoo lo gak lagi sawan kan?" Tanya Seulgi sambil mendekati ranjangnya yang berada di sebelah ranjang Jisoo dengan was-was.

Jisoo yang menyadari kehadiran sahabatnya itu kemudian langsung mengubah posisinya menjadi terduduk, masih dengan wajahnya yang berseri itu ia melemparkan gulingnya dan tepat mengenai wajah Seulgi yang baru saja duduk diatas kasurnya.

"Anjing! Lo bener-bener sawan ya?!" Marah Seulgi karena ia hampir terjungkal akibat lemparan guling Jisoo itu.

"Gi kayaknya saya mau macarin Rosè sekarang juga!"

Seulgi merengut kesal, bukannya minta maaf tapi teman nya ini malah mengucapkan hal konyol menurutnya.

"Sabar bego! Kan udah dibilangin si Rosè ini tipe yang gamau buru-buru banget, lo mau di cut off langsung nanti sama doi?" Seulgi menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Jisoo, ia melemparkan kembali guling tadi kepada pemiliknya dan merebahkan dirinya dengan tangan kanannya sebagai bantal.

"Tapi ini udah 1 tahun, Gi..." senyum yang tadinya terpatri di wajah Jisoo perlahan luntur, ia kembali merebahkan dirinya dengan posisi terlentang menatap langit-langit kamar kost mereka sambil menelaah jauh, menggali memorinya bersama Rosè.

"Sabar dulu, Jisoo. Nanti gue ajarin," ujar Seulgi kemudian memiringkan posisinya membelakangi Jisoo.

Jisoo melirik sekilas punggung temannya itu, kemudian mencibir; "kamu mau ajarin saya sabar? Kamu aja kalau masak mie instan air nya belum mendidih udah kamu cemplungin mie nya!"

Seulgi langsung saja membalikkan dirinya kembali menghadap Jisoo dengan wajah yang sudah menahan kesal, "yeuu si goblok!"

"Tapi Gi..." Jisoo menggantung ucapannya, sekilas ia melirik Seulgi yang berada di posisi semulanya, membelakangi dirinya.

Seulgi hanya merespon dengan deheman malas.

"Saya... udah ciuman---" ucapan Jisoo terpotong karena suara keras dari decitan kasur Seulgi.

"ANJING?! UDAH CIUMAN SAMA ROSÈ LO?!!"

Sang tersangka yang diteriaki Seulgi seperti itu meringis karena kupingnya terasa berdengung akibat teriakan cempreng Seulgi tersebut.

"Gi, pelan-pelan atuh! nanti anak kost lain denger."

■□■

Hari ini mood Rosè benar-benar tidak bagus.

Alasannya karena ia mengira bahwa kejadian semalam adalah langkah awal ia dan Jisoo bisa memulai semuanya dengan berbeda.

Namun baru saja satu hari berlalu sejak kejadian ciuman malam itu, kini Jisoo tak ada kabar sama sekali, chat nya tak ada yang dibalas oleh Jisoo. bahkan kebiasaan gadis berjaket denim itu yang biasanya menjemput dirinya pulang kuliah, Kini Jisoo tak menjemputnya! Terpaksa dirinya pulang naik ojek online.

"Makasih ya pak," Rosè menyerahkan kembali helmnya, kemudian membayar sejumlah uang kepada sang driver ojol.

Rosè menghembuskan nafas berat, sebelum akhirnya membuka gerbang rumahnya dengan uring-uringan, hingga menghasilkan suara nyaring; membuat dua orang yang sedang duduk di gazebo sambil ngopi dan main catur itu menoleh dengan kaget.

Rosè pun sama menoleh ke gazebo yang berada di taman sebelah kiri rumahnya, dan menemukan Jisoo yang sedang duduk berhadapan dengan ayahnya.

Aura suram semakin nampak di wajah Rosè yang ditekuk itu.

[ 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐑𝐎𝐒𝐄 ] •chaesoo• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang