02. Jangan sama Jisoo.

1K 143 2
                                    

"Besok boleh saya jemput dan antar kamu ke kampus?" Suara berat Jisoo mengambil alih atensi Rosè, ia melihat pada layar Hp nya yang menampilkan wajah sayu Jisoo, dan dugaannya kuat kalau gadis disebrang sana pasti sudah mengantuk.

"Mending lo tidur, gak cape habis kerja masih melek jam segini?" Ucap Rosè sebenarnya ingin mengalihkan pembicaraan.

"Cie, kamu sudah mulai perhatian sama saya?"

Rosè mengabaikannya dan lebih memilih menyelesaikan tugasnya yang deadline besok, untung saja hampir selesai dan hanya perlu dikerjakan sedikit lagi.

"Jadi boleh nggak, Rosè?"

"Besok gue dianter ayah." Jawab Rosè tanpa melihat ke handphone nya yang ia sandarkan di dinding.

"Kalo pulangnya?"

Rosè menyelesaikan bagian terakhir tugasnya kemudian menatap Jisoo galak, gadis di layar ponselnya tersebut malah terkekeh gemas.

"Liat aja nanti."

Rosè bangkit, tak lupa membawa Hp nya yang masih tersambung face time bersama Jisoo. Gadis itu merebahkan dirinya di kasur kesayangannya dan menarik selimut sebatas hidungnya, jadi yang keliatan cuman matanya aja.

"Udah mau tidur? Kalo gitu saya matiin."

"Jangan dulu."

Terlihat Jisoo mengangguk kemudian terdengar suara grasak grusuk dari speaker Hp Rosè, dan benar saja kini gadis berbibir hati itu mengubah posisinya menjadi duduk menyandar pada kepala ranjang.

Untuk beberapa saat mereka diam, hening menyelimuti namun anenhnya; nyaman, pikir Rosè.

"Lo... kenapa kalo ngomong suka pake saya-kamu?"

Suara kekehan kecil Jisoo mengalun tenang melalui speaker ponselnya.

"Ngerasa gak cocok aja pake gue-lo, tapi kalo pake aku-kamu, orang-orang mikirnya aneh. Makanya saya pake saya-kamu aja biar lebih sopan juga."

"Jadiii, lo bukan asli jakarta gitu?" Entah kenapa pertanyaan-pertanyaan random itu muncul dikepala Rosè.

"Kemana aja? Kita sudah kenal kurang lebih 1 tahun, Rosèliana."

"Bukan kenalan sih, lo yang ngejar gue kali."

Tawa Jisoo pecah begitu saja entah apa yang lucu, "gapapa gak?" Tanya nya tak jelas.

"Gapapa apanya?"

"Gapapa gak kalo saya naksir dan ngejar kamu?"

▪︎▪︎▪︎

"Jadi, dia semalem confess ke lo?"

Rosè mengangguk, kemudian meminum kembali jus mangganya yang sisa setengah gelas lagi, "gatau deh, tapi ya kaya minta izin buat naksir gue katanya."

"Jangan mau deh kalo kata gue."

Rosè menatap Irene dengan pandangan penuh tanda tanya, "emang lo kenal dia?" Tanya Rosè sedikit kesal entah kenapa.

"Jisoo kan temen deketnya Seulgi, lo tau kan Seulgi orangnya kek gimana? Brandal, tukang selingkuh dan sialnya mantan gue." Katanya sambil terkekeh remeh.

"Gue juga sempet kenalan sama tuh anak."

"Jisoo?"

Irene merotasikan bola matanya malas, "kan kita lagi ngomongin dia tolol!"

"Ya tapi kan lo gabisa samain Seulgi sama Jisoo," sergah Rosè, ada sedikit rasa tak mengenakkan saat Irena berkata demikian.

[ 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐑𝐎𝐒𝐄 ] •chaesoo• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang