"Dulu, Seulgi kenalin gue sama Jisoo, 6 bulan kita deket dan perlakuannya manis banget sampe gue aja baper. Mana lucu kan dia panggilnya saya-kamu. Tapi plizz pake z lo jangan ketipu sama itu semua Rosè!" Jennie berujar serius namun sambil tak henti-hentinya memasukkan kentang goreng ke mulutnya yang juga sibuk berbicara.
Rosè meringis membayangkan jika tersedak, pasti rasanya sangat, uh!
"Dia tiba-tiba ngilang njir gaada kabar disaat gue udah mulai baper sama dia, gak lama gue liat dia jalan sama dia noh," Jennie menunjuk Bona yang meringis sambil memijat pelipisnya.
Rosè menatap Bona, tak bicara apapun namun seakan mengerti Bona pun menjelaskan, "sama kaya Jennie. setelah 6 bulan dan gue baper berat dia juga ghosting gua terus jalan sama dia," Ujar Bona lesu menunjuk Sowon.
Sowon mengangkat bahunya, "as same."
"Terus mungkin karena udah sama si sowon, dia ngedeketin lu," terka Irene dan yang lain mengangguk setuju.
Rosè tak yakin, "tapi— dia deketin gue udah 1 tahun lebih, gak 6 bulan." Cicit Rosè pelan.
"Wait, udah 1 taun dia deketin lo? Berarti itu juga pas masih deket sama kita dong. Kecuali Jennie kali..." simpulan Sowon itu menarik gebrakan meja dari Irene, yang lainnya cuman bisa ngelus dada antara kaget dan mencoba sabar.
"Gue tau! Karena lo yang tampang nya paling cuek dan susah di dapetin!"
"Bisa jadi!" Setuju Jennie, Bona dan Sowon kompak.
"Rosè pokoknya kalo lo mau hidup lo aman damai, lo jangan gampang deh ketipu sama si bulembang itu." Kata Sowon yang seketika bikin Rosè bingung.
"Bulembang?" Tanya Rosè heran.
Keempat cewek itu menatap Rosè heran, "lo gatau nama julukan dia bulembang?" Tanya Jennie dan dengan polosnya Rosè menggeleng.
"Jisoo kan bule dari koriyah, terus nyasar di Lembang. Makanya dia itu bule Lembang!"
◇
"Gue kayaknya lupa bilang ya? Kata ayah, dia suka cookies buatan lo."
Rosè terkekeh melihat wajah terkejut Jisoo yang dicampuri rasa bahagia.
"Beneran?" Tanya Jisoo antusias, Rosè bahkan bisa membayangkan kalau wajah itu jauh lebih berseri daripada yang ditampilkan pada layar handphone nya sekarang.
"Bunda sampe insecure, katanya dia ga bisa bikin cookies seenak lo."
Jisoo menggigit bibirnya, mencoba menahan senyumannya yang memaksa untuk merekah.
Rosè pun sama, menahan gemas melihat Jisoo yang sedang menahan untuk tidak salah tingkah.
"Saya cuman bisa buat cookies aja, kalau bunda bisa bikin semur jengkol terenak sedunia, jadi saya masih kalah jauh." Suara Jisoo mengintrupsi dengan lembut seperti biasanya. Hingga Rosè lupa alasan ia melakukan vidio call dengan Jisoo itu bermaksud meminta penjelasan tentang pembicaraannya dengan korban-korban Jisoo di kantin kampus tadi pagi.
"Cantik cantik sukanya jengkol, bauuu," Rosè niatnya becanda, tapi kayaknya Jisoo menanggapi serius.
"Benaran bau ya? Kamu ilfeel ya? Nanti saya stop makan jengkol kalau begitu."
Tawa Rosè mengalun lembut, menyaksikan wajah memelas Jisoo yang seperti takut kehilangan mainan kesayangannya.
"Just be who you are, gue ga masalah, gue cuman becanda aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐑𝐎𝐒𝐄 ] •chaesoo•
Fanfiction𝑫𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊-𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓.