06. orang yang paling kamu ingin.

715 131 23
                                    

Sesuai janjinya kemarin, Jisoo sudah bersiap seperti biasa menunggu di gerbang kampus Rosè untuk menjemput gadis pirang pujaannya.

Menggunakan ootd kasual miliknya seperti biasanya yaitu tak terlepas dari jaket denim dan topi hitamnya.

Setelah hampir selama setengah jam menunggu di depan gerbang sekolah, akhirnya ia melihat perawakan si gadis pirang di tengah kerumunan mahasiswa lain.

Senyuman Jisoo luntur saat melihat dibelakang Rosè terdapat cowok kemarin.

Cowok yang sama waktu dia mau jemput Rosè tapi Rosè menolaknya karena sudah terlebih dahulu menyetujui ajakan Jaehyun.

Jaehyun Gemilang, anak kedokteran yang jadi most wanted kampus kalo kata Seulgi. Bahkan Seulgi bilang kalau Jaehyun naksir Rosè dari jaman mereka masih Maba.

Tentu aja Jisoo khawatir kalau nanti Rosè lebih milih Jaehyun yang sudah jelas segalanya ketimbang gadis rantauan miskin seperti dirinya.

"Kamu beneran mau pulang sama dia aja?" Ujar Jaehyun saat mereka sudah berada di hadapan Jisoo.

"Sore, Rosè." Sapa Jisoo yang diabaikan oleh Rosè.

"Gue ada urusan sama dia, sorry."

Setelah mengucapkan itu Rosè langsung menarik Jisoo ke tempat motor biru tua nya terparkir di sebelah grobak batagor seperti biasanya.

Jisoo tersenyum lega, setidaknya kali ini ia menang.

"Kamu belum jawab sapaan saya."

Rosè menghela nafas pelan, "sore juga orgil!" Ketusnya sambil memijat pelipisnya yang terasa cenat cenut.

Mendapat hardikan seperti itu bukannya marah atau sedih, Jisoo malah senyum sendiri, beneran kayak yang dibilang Rosè, orgil orgil...

"Mau batagor mang erik ga?" Tawar Jisoo sambil memasangkan helmnya di kepala Rosè.

"Gue serius pengen bahas yang semalem Jisoo! Waktu gue gak banyak buat kasih lo kesempatan buat ngejelasin."

Jisoo tersenyum, lalu setelah berhasil memasangkan sabuk helm, dia menatap Rosè dan kerutan di dahinya.

Jisoo mengangguk mengerti dan tak banyak bicara lagi keduanya menaiki motor Jisoo.

Rosè bahkan tak tahu sama sekali kemana gadis berbibir hati itu akan membawanya.

"Kamu tau gak kalau bundaran HI di puterin dua kali jadinya apa?"

Rosè melihat sekeliling, karena kesal tanpa sadar mereka sedang berada di jalan bundaran HI.

"Gak mau mikir."

Jisoo tersenyum jahil, ia sedikit memundurkan kepalanya hingga dirasa bersentuhan dengan helm yang dipakai Rosè.

"Jadinya bundaran HIHI."

"..."

Jisoo menelan ludahnya gugup, ia melihat pantulan diri Rosè melalui spion. Gadis berambut pirang tersebut hanya diam namun wajahnya nampak berkerut seperti sedang berfikir.

"Gak lucu ya jok saya?"

Pertanyaan tersebut yang justru malah mengundang tawa lepas Rosè, tak lupa kebiasaan Rosè yang kalau ngakak brutal itu pasti sambil gebukin punggung dan bahu Jisoo.

"Jokes, Jisoo. Bukan Jok. Jok mah ini nih Jok motor si ocop! Hahahaha!"

Jisoo tersenyum simpul, bahagia rasanya melihat Rosè tertawa lepas karena lelucon konyolnya.

"Beli thai tea, mau gak? Saya tiba-tiba kepingin thai tea."

"Tiba-tiba banget?! Katanya gak suka Thai tea?" Kembali Rosè menaruh curiga.

[ 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐑𝐎𝐒𝐄 ] •chaesoo• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang