07. coba akrab dengan ayahmu.

759 125 19
                                    

"Masa lo gara-gara diguyur air seember aja jadi ciut, cemen banget ah elaahh," gadis berponi itu memukul pelan kepala Jisoo saking kesalnya mendengar cerita Jisoo.

"Bukan masalah di guyurnya, saya takut sama bentakan ayahnya, serem tau," Jisoo mengusap kepala bagian belakangnya yang di toyor Lisa.

"Alah itu mah emang lo nya yang cemen, Jis." Kompor Seulgi.

"Dengerin gue nih ya, lo kalo mau kasih Rosè kepercayaan, ya lo harus akrab dulu sama bapaknya! Nanti si Rosè bakal mikir wah Jisoo Chandara Adiwarna satu-satunya orang yang bisa akrab sama bapak gue," nasehat Seulgi sambil memeragakan cara bicara Rosè yang sebenarnya tak ada mirip-miripnya dan malah berlebihan.

"Rosè gak ngomong lebay kayak kamu gitu!"

Entah apa yang lucu, namun Lisa dan Seulgi tertawa membuat Jisoo bingung.

Seulgi dan Lisa bertatapan sambil tersenyum jahil, "BULOL, BUCIN GOBLOK! HAHAHAHAHA!"

Jisoo menghela nafas pelan, cuman bisa senyum dan ngelus dada mencoba bersabar, "gak nyambung."

Jisoo bangkit dan segera memakai jaketnya yang tergantung di balik pintu kamar kostnya, tak lupa ia mengambil kunci motornya juga.

"Mau kemana lo?" Tanya Lisa heran.

"Mau ke rumah Rosè, mau akrab sama ayahnya." Ujar Jisoo polos.

Seulgi dan Lisa menghela nafas berat sambil menggelengkan kepalanya. Kembali keduanya beradu pandang dan menepuk bahu satu sama lain, "hahh... bener-bener goblok," ucap keduanya lirih.

"Lo mau kesana pake tangan kosong?" Ucapan Lisa membuat Jisoo menepuk jidatnya, saking kesalnya karena diejek kedua temannya ia sampai lupa.

Ia melepaskan kembali jaket denimnya, dan memasuki kost nya, mencari bahan apa saja yang ada di dapur.

"Kalian orang baik," Jisoo tiba-tiba kembali ke teras kost dan duduk di tengah antara Lisa dan Seulgi.

"Perasaan gue gaenak, gi."

Seulgi mengangguk setuju, rada ngeri juga dia.

Jisoo menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil tersenyum canggung, "pinjem 200 dulu dong."

▪︎▪︎▪︎

"Ayah kamu ada di rumah?"

"Ada, kenapa gak jadi kesini nya?"

Jisoo terkekeh kecil, menahan gemasnya pada Rosè yang sedang tengkurap sambil memiringkan kepalanya.

"Jadi dong, saya mau kasih cookies buat ayah sama bunda kamu."

"Woahh, berani ya sekarang?" Gurau Rosè sambil menaikkan sebelah alisnya.

Jisoo tertawa, kemudian ia menunjukan cookies yang baru saja dibuatnya dan belum sempat ia pindahkan ke wadah lain.

"Saya mau nyogok ayah kamu pake cookies buatan saya. Kata kamu, beliau suka banget kan?"

"Kali ini apa lagi Jisoo?"

Jisoo tersenyum simpul, memikirkan alasan dari jawaban yang diajukan Rosè.

"Mau bikin kamu percaya sama saya. Saya serius pengen sama kamu— selamanya." Cicit Jisoo diakhir kalimatnya.

"Kalo kata orang, mau bikin cewek percaya itu harus bisa dan berani deketin ayahnya dulu." Lanjut Jisoo sambil memindahkan cookies buatannya ke wadah tupperware berwarna biru miliknya.

[ 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐑𝐎𝐒𝐄 ] •chaesoo• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang