09. kilas balik; awal pertemuan.

686 112 18
                                    

Jisoo fell first

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo fell first.


□■□

"Aduh Rosè! Gue lupa, gue gabawa mobil anjir!" Irene menepuk jidatnya sendiri, ia meringis pelan karena merasa berasalah. Ia sudah menjanjikan akan pulang bersama Rosè menggunakan mobil miliknya

Mereka sudah berada di parkiran kampus.

Rosè menghela nafas berat, masih tak percaya dengan betapa pelupanya sahabatnya itu.

"Yaudahlah, gue naik gojek aja. Lo pasti di jemput pacar lo kan?" Tanya Rosè malas, dirinya sudah dipusingkan dengan berbagai matkul yang masih terus berputar di kepalanya.

Irene cuman bisa senyum lebar memperlihatkan deretan gigi rapihnya, ngerasa bersalah tapi mau gimana lagi, bener juga kalau dia bakalan di jemput pacarnya.

"Bentar jangan pesen dulu gojeknya!" Cegah Irene saat Rosè hendak mengeluarkan HP nya dari tas slempang kecilnya.

"Gue suruh Seulgi bawa mobil aja ya?—"

Tin tiinn!

Bahkan belum sempat Irene membuka ponselnya, Seulgi sudah berada di hadapan mereka menggunakan motor CBR-150 warna hitamnya.

Rosè menghela nafas pelan terus liat Irene dengan tatapan malas, sementara temannya itu menggigit bibir bawahnya cemas dan merasa bersalah.

"Udahlah gue naik gojek aja!" Tanpa menunggu lagi, Rosè berjalan dengan malas keluar area kampus.

Seulgi yang baru saja membuka helmnya, menengok dimana Rosè terlihat berjalan sambil menendang bebatuan kecil di lintasannya, "kenapa dia?" Tanya nya pada sang pacar.

Irene sedikit mengerucutkan bibirnya sambil mengembuskan nafas berat, "aku udah janji buat pulang bareng sama dia sekalian kita mampir buat belanja dulu, tapi aku lupa gak bawa mobil dan bakalan di jemput kamu!" Katanya kembali merasa bersalah, ia terus memperhatikan Rosè yang kemudian hilang dari balik gerbang kampus.

"Anaknya pasti badmood," lanjutnya.

"Terus dia pulang naik gojek?" Tanya Seulgi kemudian turun dari motornya dan mengeluarkan helm satu lagi yang ia ikat di jok belakang motornya, Seulgi langsung memakaikannya pada Irene.

Irene hanya menjawab dengan anggukan lemas.

Seulgi yang melihatnya tersenyum lalu menepuk pelan kepala gadisnya yang sudah dilindungi helm berwarna biru langit itu.

"Gapapa lagian udah gede dia," candanya berhasil mengundang reaksi Irene yang kesal kemudian mencubit pinggang Seulgi.

"Aku udah janji ih, kasian malah harus naik gojek dianya..."

Seulgi tersenyum tipis, ia kembali menaiki motornya lalu diikuti Irene yang naik untuk duduk di jok belakangnya dengan sedikit bantuan pegangan tangan dari Seulgi.

[ 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐑𝐎𝐒𝐄 ] •chaesoo• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang