Hanya memakan waktu beberapa menit saja mereka berdua sudah sampai di kantin.
"Lo apa kei?"
"Nasi goreng sama es teh."
"Tumben gak bakso?"
"Bosen."
"Oh ok." Jawab Luna langsung berjalan mendekati ibu kantin untuk memesan makanan, sedangkan Keisha kini berniat memberikan bekal dulu kepada Gilang baru mencari tempat duduk.
"Hai calon imam!" Sapa Keisha yang baru saja sampai di hadapan meja Gilang dan teman-temannya.
"Ngapain?" Tanya Gilang dengan suara dingin khas miliknya.
"Nih makan, yang lo pesen tadi buang aja." Pinta Keisha sambil menyondorkan bekal ke hadapan Gilang.
"Stop! Gue perlu bekal dari lo, sekarang pergi!"
"Lo harus mau Gilang! Karena masakan gue pakek cinta sedangkan yang lo makan itu pakek uang!"
"Pergi!" Bentak Gilang sambil menatap keisha setajam silet.
"Gak mau, sebelum lo makan bekal dari gue."
"Pergi!"
"Gak mau--" ucapannya terpotong karena secara tiba-tiba Gilang membanting bekal yang dikasih oleh Keisha.
Pyar...
Bunyi bantingan yang dihasilkan oleh kotak makan tersebut. Semua orang yang mendengar itu langsung menatapnya penuh tanda tanya."Gue akan tetap berusaha supaya lo bisa cinta sama gue." Ucap Keisha yang langsung berlari meningalkan area kantin, sedangkan Luna pun langsung meletakan makanannya di meja asal lalu berjalan mengejar sahabatnya.
"Lang, lo boleh gak suka sama Keisha tapi lo juga harus bisa menghargai perasaannya, setidaknya hargai dia sebagai perempuan jangan perlakuin dia seenak jidat lo! Ingat almarhumah ibu kamu itu perempuan." Ucap Kenzi langsung beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari area kantin.
"Jangan sampe lo nyesel, cewek yang berani perjuangin cowok duluan itu tulus. Gue sebagai playboy aja kepengen dapet cewek yang tulus, bisa menerima gue apa adanya." Ucapnya langsung berjalan meningalkan Gilang sendirian.
"Arrgh." Gumamnya sambil menjambak rambutnya sendiri.
Sedangkan dilain tempat tepatnya di rootfop kini Keisha tengah menangis, apa dirinya tidak akan pernah bahagia. Tidak beruntung di dalam keluarga maupun percintaan.
"Udah kei, jangan nangis terus dong."
"Tunjukan bahwa lo itu kuat, jangan perlihatkan diri kamu yang rapuh pada semua orang!"
"Gue salah apa, sampai-sampai semesta tidak pernah mendukung gue dalam kebahagiaan." Tanya keisha sambil memeluk erat Luna, menumpahkan seluruh unek-unek yang ada di hatinya.
"Suatu saat lo akan bahagia kei, walaupun bukan sama Gilang."
"Gue cinta sama Gilang, katanya rasa cinta gak pernah salah. Namun kenapa seolah-olah cinta ini salah, ketika gue ingin merjuanginnya."
"Gak salah, yang salah cara lo merjuanginnya."
"Gue gak sanggup lun, apa gue bunuh diri aja? Supaya semua beban gue hilang?"
"Jadilah dewasa, jangan pernah lari dalam masalah."
"Tapi gue capek."
"Istirahat."
***
Sedangkan Gilang kini tengah menangkan pikirannya di ruang OSIS. Dirinya selalu kepikiran kata-kata Kenzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited love {END}
Teen Fiction{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA} "Gue tetap suka lo, walaupun lo gak suka gue." "Gak capek?" "Cepek sih, tapi gapapa." Keisha Maheswari anak orang kaya tetapi broken home. Dimasa putih abu-abunya kini dirinya tengah berjuang untuk mengapai cintany...