unrequited love 23

21 2 0
                                    

"Bangun nak, udah pagi!" Ucap mama Keisha sambil berjalan membuka gorden kamar Keisha, hingga kini matahari bisa bebas menerobos lewat cendela.

"Bangun Keisha!" Ucap mamanya lembut sambil memegang wajah cantik anaknya yang masih tertidur pulas, hingga mulai terganggu karena keberadaan tangan mamanya yang ada di wajahnya.

"Eught..! Gumam Keisha yang baru saja membuka matanya perlahan dan langsung bangkit dari baringannya.

"Jam berapa?" Tanya Keisha sambil menguap.

"Jam enam buruan mandi mama tunggu di bawah!" Pinta sang mama langsung keluar dari kemar Keisha. Keisha yang melihat itu tersenyum, ternyata gini ya rasanya dibangun tidur sama sang mama.

Segeralah Keisha turun dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hanya memakan waktu beberapa menit saja Keisha sudah keluar dari kamar mandi mengunakan seragam yang lengkap.

Dirinya pun langsung duduk di depan cermin lalu tanganya bergerak menarik bedak tipis ke mukanya. Setelah itu dirinya pun langsung memakai parfum agar tubuhnya harum.

Setelah itu Keisha pun berjalan mengambil sepatu berwarna hitam di rak sepatunya. Dirinya memakai kaus kaki dulu sebelum mengunakan sepatu berwarna hitam.

Segeralah Keisha berdiri dan berjalan mengambil tas ranselnya yang ada di meja belajar, lalu berjalan keluar kamar mencari keberadaan sang mama.

"Ma!" Teriak Keisha sambil menuruni tangga rumahnya.

"Mama di ruang makan kei!" Jawab sang mama tak kalah teriak, Keisha yang mendengar itu pun langsung berjalan menghampiri sang mama yang tengah menata makanan di meja makan.

"Maaf ya kei mama cuma bisa masak nasi goreng soalnya cuma ada sedikit bahan makanan yang bisa dimasak, nanti mama pas pulang akan beli!" Ucap sang mama panjang lebar Keisha hanya tersenyum.

Gini ya rasanya ngerasain kasih sayang dari ibu.

"Segini cukup?" Tanya sang mama sambil menaruh nasi goreng di piring Keisha.

"Itu kebanyakan mah!"

"Ini tuh masih tergolong sedikit, habisin!" Pinta sang mama sambil menyondorkan piring berisi nasi goreng tak lupa diatasnya ada telur dadar.

"Mama juga makan, jangan lihatin Keisha makan kan malu!"

"Iya nih mama ikut makan juga."

Tak ada pembicaraan lagi karena ibu dan anak itu fokus pada makanannya masing-masing.

"Keisha berangkat ya ma, udah siang." Pamit Keisha sambil menyalimi tangan mamanya.

"Kamu bareng mama aja, soalnya mama juga mau ke kantor."

"Bentar mama ambil tas dulu!" Ucap mama Keisha langsung berlari ke kamarnya untuk mengambil tas kerjanya.

"Yuk!"

"Cepet banget, pasti mama lari ya tadi?"

"Iya dong kalau gak lari takut kamu kecapean."

"Tapi jangan lari-larian nanti mama gampang capek!"

"Iya nak."

Mereka berdua pun langsung berjalan keluar rumah Keisha pun langsung masuk ke dalam mobil mamahnya.

Selama perjalanan ibu dan anak itu selalu bercanda hingga tak kerasa mobil yang dikendarai oleh mamanya Keisha sudah berhenti di depan gerbang SMA Alaska.

"Kei kok gerbangnya udah ditutup, terus kamu cara masuknya gimana?" Tanya sang mama sambil menatap anaknya penuh tanda tanya .

"Nanti Keisha lewat tembok belakang." Jawab keisha langsung menyalimi tangan mamanya.

"Emang bisa?"

"Bisa dong, Keisha gituloee." Jawab Keisha langsung keluar dari mobil mamanya.

Mama Keisha pun langsung kembali mengemudikan mobilnya meninggalkan Keisha yang berdiri di gerbang sendirian. Keisha yang melihat mobil mamanya sudah pergi pun langsung berjalan melewati jalan yang sempit untuk sampai di tembok belakang sekolah.

Keisha kini mulai manjat tembok mengunakan tangga yang sudah disediakan.

Bruk!!
Bunyi hentakan sepatu yang dihasilkan karena Keisha berhasil turun dari atas tembok yang tinggi itu. Dirinya pun langsung membersihkan rok-nya terlebih dahulu sebelum berjalan meninggalkan tembok belakang sekolah.

Baru beberapa langkah, dirinya sudah diberhentikan karena seorang cowo yang memegang tanganya dengan kasar.

"Lo lagi lo lagi, gak ada capek-capek terlambat!" Omel Gilang langsung menarik dirinya menuju lapangan utama untuk melakukan hukuman. Namun tidak ada perlawanan dari Keisha atau pujian yang dilontarkan, aneh saja kalau tiba-tiba Keisha berubah menjadi pendiam.

"Hormat sampai jam istirahat!" Pinta Gilang langsung melepaskan tangan Keisha secara kasar.

"Ya." Jawab Keisha.

Gilang pun langsung berjalan meningalkan Keisha yang mulai menjalankan hukumannya. Gilang kini memantau Keisha di koridor kelas sepuluh sambil mengecek ponselnya sekali-kali.

Sinar matahari yang mulai terik itu tak membuat Keisha lemah karena dirinya tadi sempat sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Keisha pun menikmati hukumannya sambil tersenyum menatap matahari.

Teng..teng.
Bunyi jam istirahat telah tiba Gilang yang mendengar itu langsung pergi ke kelasnya. Sedangkan Keisha pun mengambil tas ranselnya lalu pergi ke kelasnya.

Hanya memerlukan waktu beberapa langkah kini Keisha sudah memasuki kelasnya yang ramai karena pelajaran baru saja selesai.

"Terlambat lagi?" Tanya Luna menatap sahabatnya yang baru saja datang.

"Iya." Jawab Keisha langsung mendudukan dirinya di bangkunya.

"Kantin yuk!" Ajak Luna, Keisha pun hanya membalas anggukan pelan.

Mereka berdua pun beriringan berjalan menuju kantin. Hanya memakan waktu beberapa menit saja Keisha dan Luna sudah sampai di area kantin yang ramai pengunjung.

"Lo mau makan apa?" Tanya Luna yang baru saja masuk ke area kantin.

"Gue bakso sama es teh." Jawab Keisha sambil menyondorkan selembar uang berwarna biru dengan senang hati Luna menerimanya.

Luna pun langsung berjalan mendekati ibu kantin untuk memesan makanan, sedangkan Keisha pun mendudukan dirinya di tempat yang masih kosong. Mata Keisha menangkap sosok Gilang adimana yang tengah bercanda bersama teman-temanya.

"Kapan dia sadar bahwa gue benar-benar mencintainya."

"Woy ngelamun Mulu kerjaan lo!" Ucap Luna mengagetkan Keisha yang sejak tadi hanya melamun.

"Serah gue lah." Jawab Keisha langsung mengambil makanannya yang masih berada di nampan.

"Tumben lo gak nyamperin Crush lo?" Tanya Luna menatap sahabatnya penuh tanda tanya.

"Mager gue." Jawab Keisha sambil memasukan bakso ke dalam mulutnya.

"Serius kei!"

"Gue diam bukan berhenti mencintai, namun gue akan menunjukan Fersi terbaik gue, bahwa gue beneran layak jadi ceweknya."

"Kirain move-on."

"Cinta gue tulus. Dan cinta yang tulus itu sulit sekali move-on."

"Iya-iya percaya gue." Jawab Luna langsung memasukan bakso ke dalam mulutnya. Hanya memakan waktu beberapa menit saja acara makan mereka kini sudah selesai.

"Balik yuk!" Ajak Keisha langsung bangkit dari duduknya.

"Bentar!" Ucap Luna langsung meminum es tehnya hingga habis.

"Yuk!" Mereka berdua pun berjalan beriringan keluar kantin.

"Kei mampir ke kamar mandi dulu ya! Gue kebelet." Ucap Luna mempercepat langkah kakinya hingga Keisha tak bisa mengimbangi.

Setelah sampai di toilet Luna langsung berjalan masuk ke dalam toilet putri sedangkan Keisha menunggunya di luar.


Jgn lupa vote ygy
Tengkiuu
U

Unrequited love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang