unrequited love 27

20 1 0
                                    

Sedangkan di ruangan tempat ujiannya Gilang kini tengah fokus pada soal yang ada dihadapannya. Dirinya pun mulai mengerjakan satu-persatu dari nomor yang mudah.

Guru pengawas pun terus berjalan mengawasi siswanya agar tidak ada yang nyontek.

"Nih guru gak bisa duduk apa atau kena penyakit bisul?" Gumam siswa yang sejak tadi berusaha menyontek jawaban dari temanya selalu gagal karena pengawas tersebut selalu mengawasi siswanya.

Dirasa kakinya sudah pegal, pengawas ujian di ruangan Gilang pun langsung mendudukan dirinya di tempat yang sudah disediakan, namun matanya tetap mengawasi walaupun dari jarak yang agak jauh.

Detik menit terus berlalu hingga kini waktunya ujian hampir habis.

"Yang sudah selesai silahkan dikumpulkan!" Ucap sang guru langsung berdiri Lang dari duduknya lalu berjalan melewati meja para siswanya secara bergantian.

Gilang kini kembali mengecek Jawabannya siapa tau ada yang terlewat namun ternyata tidak ada. Dirinya langsung berdiri dan berjalan menuju meja pengawas untuk mengumpulkan soal berserta jawabannya karena dirinya telah selesai mengerjakan.

"Soalnya disini, dan jawabnya disini!" Ucap pengawas sambil menunjuk bagian mejanya, Gilang pun hanya mengangguk paham lalu menaruh soal dan lembar jawaban di bagian meja yang ditunjuk pengawas tadi.

Setelah itu Gilang langsung kembali ke bangkunya, tangannya bergerak mengambil buku catatan pelajaran kedua nanti, setelah itu dirinya pun melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Sedangkan Keisha kini dirinya tengah buru-buru untuk mengisi jawabnya karena waktu ujiannya bentar lagi usai dan kebanyakan teman ruangnya sudah pada keluar karena sudah mengumpulkan lembar jawaban.

"Bismillah moga jawabnya benar." Ucap Keisha sambil mengisi asal jawaban yang ada di lembar jawaban.

"Kei no lima lo udah?" Tanya Luna pelan yang tempatnya di belakang bangkunya.

"Belum." Jawab Keisha singkat

"Waktunya tingal lima menit, yang sudah cepetan dikumpulin!" Pinta pengawas mulai merapikan soal agar terlihat rapi.

"Ayo kei!" Ajak Luna yang baru saja bangkit dari duduknya.

"Bismilah nilai seratus!" Ucap Keisha berdoa sambil meniup lembar jawabnya lalu bangkit dari duduknya.

Keisha dan Luna mereka beriringan berjalan ke depan untuk mengumpulkan lembar jawaban.

Kini kelas sepi tingal pengawas yang belum keluar karena masih menata kembali soal dan juga lembar jawaban. Setelah tugasnya selesai pengawas itu pun melangkahkan kakinya keluar ruangan.

"Kei ke kantin yuk!" Ajak Luna sambil memasukan ponsel ke dalam saku roknya.

"Yuk." Jawab Keisha singkat.

Keisha dan Luna pun berjalan menuju kantin secara beriringan ditemani dengan candaan selama perjalanan. Hanya memakan waktu beberapa menit saja mereka berdua sudah sampai di kantin yang sangat ramai siswa maupun siswi.

"Mau pesen apa lo?" Tanya Luna yang baru saja sampai di area kantin.

"Bakso sama es teh aja."

"Oke." Jawab Luna langsung berjalan mendekati ibu kantin untuk memesan makanan sedangkan Keisha dirinya berjalan mencari tempat yang masih kosong yang akan digunakan makan untuk dirinya dan juga sahabatnya.

Sekian lama mencari, akhirnya dirinya menemukan tempat yang masih kosong, segeralah dirinya mendudukkan tubuhnya disana.

Sambil menunggu kehadiran Luna, matanya terus mencari yang enak di lihat entah dalam bentuk apa.

Kedua mata Keisha kini tak sengaja melihat Gilang yang berada di pojok kantin dan juga buku tebal dihadapannya, bisa dideskripsikan bahwa dirinya tengah membaca.

"Apakah gue salah jika jatuh cinta sama orang Sesempurna itu?"

Ganteng? Jangan ditanya
Kaya? Jelas walaupun yatim dan piatu
Pinter? Jelas orang bucin sama buku

"Woy ngelamun Mulu lo!" Ucap Luna dengan suara sedikit keras karena melihat sahabatnya melamun, sambil melihat ke arah pujaan hatinya.

"Gue gak ngelamun ya! Cuma halu." Jawab Keisha menatap Luna penuh permusuhan.

"Apakah gue percaya? Oh tentu tidak."

"Serah."

Setelah itu tak ada pembicaraan lagi karena mereka berdua sudah fokus pada makanan yang ada dihadapannya masing-masing.

Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja kini Luna sudah selesai dengan makanannya.

"Makan lo kayak Semut kei lelet." Gumam Luna namun masih bisa didengar oleh Keisha.

"Orang gue menikmati, gak kayak lo dikejar setan." Jawab Keisha, setelah berucap tangganya bergerak memasukan bakso ke dalam mulutnya. Setelah habis makanannya, tangan Keisha bergerak meminum es-teh hingga habis.

"Yuk balik!" Ajak Keisha langsung bangkit dari duduknya, sedangkan Luna tak berniat menjawab dirinya langsung bangkit dari duduknya menyusul sahabatnya.

Mereka berdua pun berjalan beriringan keluar kantin melewati koridor yang sangat ramai siswa maupun siswi karena jam ulangan berikutnya belum dimulai.

Hanya memerlukan waktu beberapa menit perjalanan akhirnya dirinya sudah sampai di ruangan ujian yang kini sudah ramai antara teman sekelasnya dan adik tingkahnya.

"Ntar gue contekin ya!" Ucap Keisha yang baru duduk di tempatnya.

"Tenang tapi kalau bisa, lo kalau bisa ya jangan lupa contekin." Jawab Luna menatap Keisha

"Tenang bisa diatur." Jawab Keisha sambil melingkarkan jari jempol dan ibu jari.

"Btw pengawasnya siapa?"

"Kamu nanya?!"

"Assalamualaikum anak-anak!" Sapa guru yang baru masuk sambil membawa lembar soal yang masih tersegel aman.

"Wa'alaikumsalam bu!" Jawab mereka serentak.

"Ponselnya sama tas-ranselnya silahkan dikumpulkan di depan!" Pinta guru pengawas ruangan Keisha, tangganya bergerak membuka segel soal ujian sebelum dibagikan.

"Gak perlu bu! Kita semua anak yang jujur! Jadi saya jamin gak bakal ada yang nyontek." Usul Gustia selaku ketua kelas

"Ibu gak percaya! Silahkan kumpulin yang ibu perintah! Kalau gak ibu gak bakal kasih lembar soal jawaban! Baik kelas sepuluh atau sebelas!" Ucap ibu guru di depan dengan tegas.

"Kumpulin Woy!" Teriak Gustia, semua siswa kini berbondong-bondong ke depan untuk menaruh tas-ranselnya dan juga ponsel.

"Ponselnya kurang satu! Sebelum lengkap ibu gak bakal bagi soal dan juga lembar jawabannya!" Ancam ibu guru yang kini tengah diberi tugas mengawasi siswanya ulangan.

"Cepetan elah! Jangan ruwettt!" Teriak Gustia sambil beranjak dari duduknya.

"Sabar gus, dan buguru yang cantik saya mau wa pacar saya dulu." Sahut cewek di belakang, kini matanya fokus pada layar ponselnya tanganya bergerak mengetikan huruf di layar ponsel.

"Cepetan kumpulin atau kamu keluar kelas!"

"Ini bu ponsel saya." Ucap cewek yang rambutnya digerai dirinya meletakan ponselnya di meja pengawas.

Tangan guru itu pun bergerak membagikan lembaran soal dan jawaban ke semua siswa di ruangan.

"Jangan ada yang nyontek! Kalau ketahuan ibu akan tarik paksa lembaran jawaban kalian."

"Iya Bu." Jawab mereka serentak.

Kedua mata Keisha kini fokus pada lembar soal dihadapanya, matanya bergerak mencari soal yang dirinya bisa dulu, ntar kalau yang lain gak bisa tinggal nyontek kalau gak bisa ya isi asal.

"Yang sudah selesai silahkan dikumpulkan! Jangan ngrumpi dulu sama temannya!"


Jgn lupa vote ygy
Tengkiuu.

Unrequited love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang