unrequited love 21

23 1 0
                                    

Kring!kring!
Jam dinding terus berbunyi hingga Keisha dengan terpaksa membuka matanya, ngomong-ngomong soal Luna dirinya sudah pulang hari Minggu kemarin.

06.00
Keisha yang melihat itu pun langsung berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hanya memakan waktu beberapa menit saja Keisha sudah keluar mengunakan seragamnya yaitu putih abu-abu.

Kini dirinya pun tengah duduk di kursi depan cermin untuk menyisir rambutnya dan memakai sedikit bedak ke wajahnya agar terlihat lebih cantik. Tak lupa mengunakan parfum agar  bajunya harum.

Keisha langsung meraih sepatu yang ada di rak sepatunya. Dirinya pun mulai memakaikan sepatu hitamnya di kakinya tak lupa mengunakan kaus kaki terlebih dahulu.

Setelah dirasa siap Keisha langsung meraih tas ranselnya yang berada di atas meja belajarnya. Keisha pun mulai melangkahkan kakinya keluar kamar menuju garasi.

Keisha pun mulai menarik gas motornya dengan kecepatan rata-rata, hingga kini Keisha menelusuri jalan raya yang tengah ramai pengendara itu.

Hanya memakan waktu beberapa menit saja motor yang dikendarai oleh Keisha pun sudah berhenti di parkiran SMA antariksa yang sudah ramai itu. Setelah itu Keisha pun melangkahkan kakinya menelusuri koridor untuk sampai di kelasnya.

"Hai, hai Keisha yang cantik dan membahana ini datang! Teriak Keisha yang baru saja memasuki kelasnya yang sudah banyak yang datang.

"Ceria amat kei, jangan bilang lo kerasukan!" Sahut teman sekalasnya.

"Enak aja! Mulutlo minta di tampol!" Jawab Keisha ketus langsung mendudukan dirinya di bangkunya.

"Lun ada pr gak?" Tanya Keisha tangannya bergerak mengambil topi di tas ranselnya.

"Kayaknya gak deh." Jawab Luna tanpa melihat ke arah Keisha karena dirinya sibuk memainkan hape.

"Harap semua siswa segera ke lapangan, karena upacara akan segera dimulai!"

"Ayo kei ke lapangan!" Ajak Luna langsung bangkit dari duduknya begitupun dengan Keisha.

Mereka berdua pun melangkahkan kakinya beriringan keluar kelas menuju lapangan utama dimana tempat upacara di laksanakan.

"Atributnya yang gak lengkap maju ke depan! Teriak anggota OSIS yang baris di belakang siswa.

"Barisnya yang lurus! Jangan bencong!"

Setelah itu tak ada suara lagi yang terdengar karena upacara sudah dimulai. Sinar matahari yang sangat terik itu membuat semua siswa mengumpat dalam hati, karena guru pembina upacara memberikan amanat yang panjang seperti rel kereta api.

"Tuh guru ngomong Mulu, gak pernah sariawan apa?" Tanya Luna sambil menatap malas guru yang menjadi pembina upacara.

"Mulut lo non akhlak!" Jawab Keisha pelan, matanya tanpa berkedip menatap sosok crushnya dari jarak yang dekat.

Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja upacara kini tengah usai dilaksanakan, semua siswa pun kembali ke kelasnya masing-masing begitupun dengan Keisha.

"Gak kerasa ya, bentar lagi mau UAS." Ucap Luna sambil berjalan menuju kelasnya.

"Iya bentar lagi Gilang juga lepas jabatan."

"Heran gue Gilang Mulu yang ada di otak lo!"

"Itu yang dinamakan cinta."

"Jijik gue."

Sesampainya di kelas Keisha langsung duduk di bangkunya begitupun dengan Luna karena pelajaran jam pertama akan segera dimulai.

Sedangkan Gilang kini dirinya baru saja dari kantin untuk membeli minum karena harus. Setelah itu pun melangkahkan kakinya menuju ruang kelas.

"Assalamualaikum bu, maaf saya terlambat karena harus membereskan alat-alat yang habis digunakan upacara tadi." Ucap Gilang yang baru saja masuk ke dalam kelasnya.

"Iya gakpapa." Jawab ibu guru yang mengajar, setelah itu Gilang pun menyalimi tangan ibu guru sebelum duduk di bangkunya.

"Bagi airnya dong, haus!" Ucap Devan langsung merebut botol Aqua yang ada di gengaman Gilang.

"Yang di belakang jangan berisik!"

***
Teng..teng..
Bunyi jam istirahat telah tiba, guru yang mengajar di kelas Gilang pun langsung mengemasi buku-buku yang ada di Meja.

"Saya akhiri pertemuan hari ini, assalamualaikum!" Ucap guru yang sudah selesai mengajar lalu melangkahkan kakinya keluar dari kelas Gilang.

"Kantin kuy!" Ajak Devan dan dibalas anggukan oleh kedua temanya.

Mereka berdua pun langsung berjalan beriringan menuju kantin. Hanya memakan waktu beberapa menit saja mereka sudah sampai di area kantin yang ramai pengunjung itu.

"Makan apa nih?" Tanya Devan yang baru saja masuk di area kantin.

"Gue nasi goreng sama es teh." Jawab Kenzi sambil memasukan ponselnya ke dalam saku celana.

"Samain." Sahut Gilang langsung berjalan di mana mereka duduk begitupun dengan kenzi.

Sedangkan Devan kini ikut antri di belakangnya cewek-cewek cantik di sekolahnya. Hanya memakan waktu beberapa menit saja Devan sudah kembali membawa nampan berisi makanan dan minuman.

Kenzo pun langsung mengambil pesenannya begitupun dengan Gilang. Mereka bertiga pun langsung mulai acara makanya.

Sedangkan Keisha dan Luna mereka berdua baru sampai di area kantin. Seperti biasa Luna yang memesan makanan dan minuman Keisha yang akan megejar pujaan hatinya. Di tempat ini adalah saksi bisu Keisha memperjuangkan cintanya.

"Hai calon imam! Pasti kangen sama calon istrimu ini kan karena udah beberapa hari tidak berjumpa!" Sapa keisha yang baru saja datang.

"Gak." Jawab Gilang singkat.

"Yuk bisa yuk jangan sakit hati!" Sahut kenzi ikut nimbrung.

"Nih gue bawain nasi goreng spesial pakek cinta, jangan lupa di makan!" Ucap Keisha sambil menaruh bekal bersisi nasi goreng di meja kantin tepat di hadapan Gilang.

"Lo gak lihat gue baru saja selesai makan?" Tanya Gilang sambil menatap tajam Keisha, namun Keisha menatapnya dengan senyuman.

"Kan bisa di makan dirumah!"

"Gue minta lo berhenti deketin gue! Mending lo belajar aja sana bentar lagi ulangan akhir semester. Kalau sampai lo gak bisa mendapatkan rangking satu paralel lo harus jauhun gue selamanya!" Ucap Gilang tegas, kamu berjalan keluar dari area kantin meningalkan kedua temanya.

"Sabar, kalau emang Gilang jodoh lo pasti akan dipermudah." Sahut kenzi sambil menatap Keisha kasihan.

"Jangan paksa orang untuk cinta sama lo, tapi mulailah terima orang yang sudah lama mencinta lo." Ucap Devan sambil menatap Keisha sahdu.

"Kalau lo mau, lo juga bisa jadi pacar gue." Ucap Devan lagi sambil tersenyum menggoda ke arah Keisha.

"Ogah!" Jawabnya teriak langsung pergi dari meja kenzi dan berjalan menghampiri Luna yang sejak tadi duduk sendiri.

"Sorry lama." Ucap Keisha langsung duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"Gapapa sumpah," jawab Luna kembali memasukan bakso ke dalam mulutnya.

Tak ada pembicaraan lagi karena Keisha dan Luna sibuk pada makanannya masing-masing. Hanya memerlukan waktu beberapa menit makanan Keisha sudah habis.

"Udah yuk balik!" Ajak Keisha langsung bangkit dari duduknya.

"Bentar!" Jawab Luna langsung meminum sebotol air mineral yang sempat dirinya beli tadi.

"Duit mana duit!" Ucap Luna sambil menyatukan tangannya, dengan peka Keisha pun memberinya selembar uang berwarna hijau.

Jgn lupa vote ygy
Tengkiuu

Unrequited love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang