Unrequited love 9

29 3 2
                                    

"kei gue pulang sekarang ya, supir gue udah jembut!" Pamit Luna sambil membawa barang-barangnya.

"Barang-barang lo gak ada yang ketinggalan?" Tanya Keisha sambil mematikan layar ponselnya.

"Kayaknya nggak deh, kalaupun ada besok gue bisa ambil, bye!" Jawab Luna langsung berjalan keluar rumah Keisha dan langsung masuk ke dalam mobil milik papanya.

Sedangkan Keisha menatap kepergian Luna dengan tatapan syahdu, dirinya akan merasakan kesepian lagi, karena tinggal di rumah megah sendiri.

Kesepian itu sudah menjadi hal biasa Bagi Keisha walaupun begitu apakah dirinya salah jika berharap akan mendapat seseorang yang akan membuatnya tidak kesepian lagi?

Segeralah Keisha menutup tubuhnya mengunakan selimut laku mulai memejamkan matanya, semoga dirinya mimpi indah walaupun hanya sekedar mimpi tidak akan pernah kenyataan.

Kring!kring!
Bunyi jam dinding yang terus berbunyi hingga membuat sang empu yang tadi tidur nyenyak kini sudah mulai membuka matanya.

Pukul 05.45 wib
Keisha yang melihat itu pun langsung berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja kini dirinya sudah keluar kamar mandi menggunakan seragam yang sudah lengkap.

"Oke kei, semangat untuk hari ini untuk mengejar cinta sejati lo yaitu Gilang adimana." Ucap Keisha menyemangati diri sendiri sambil mempoleskan sedikit bedak di mukanya.

'lumayan, gak cantik dan gak jelek juga."

Setelah itu Keisha langsung berjalan keluar kamar tidak lupa membawa tas ransel miliknya. Rencananya hari ini dia tidak akan terlambat datang dan tidak akan melanggar tata tertib sekolah karena hari ini adalah hari Senin.

Hanya memakan waktu beberapa menit saja motor beat hitam yang dikendarainya sudah berhenti di parkiran SMA antariksa. Untung saja dirinya tidak terlambat.

"Pagi ganteng!" Sapa Keisha kepada Gilang yang tidak sengaja berpapasan di koridor bawah. Sedangkan Gilang hanya menatap datar Keisha dan tetap melanjutkan langkah kakinya.

"Udah cantik kok!" Ucap Keisha sambil memandang Luna yang sibuk bercermin di layar ponselnya.

"Eh elo kei, tumben gak terlambat?"

"Heran gue terlambat salah gak terlambat juga salah, definisi Keisha Maheswari selalu salah Dimata orang lain."

"Gak gitu juga kei, gue kan cuma nanya."

"Harap semua siswa segera menuju ke lapangan! Karena upacara akan segera dimulai."

Semua Siwa yang melihat itu pun langsung berjalan menuju lapangan begitupun dengan Keisha dan juga Luna.

"Yang atributnya gak lengkap silahkan maju ke depan!"

"Barisnya yang lurus jangan bengkong!"

Semua siswa pun mengikuti arahan dari ketua OSIS hingga kini upacara pun tengah dimulai.

"Nih sinar matahari tidak mau diajak kompromi! Kan bedak gue bisa luntur!" Ucap Luna yang kesal karena hari masih pagi namun sinar matahari sudah mulai terik.

"Ntar pakai lagi gak usah ribet."

"Gue mana bawa bedak ke sekolah."

"Diem!"

Hanya memakan waktu beberapa menit saja kini upacara telah usai di laksanakan. Semua siswa pun langsung berjalan kembali ke kelasnya.

"Kei ke kantin dulu yuk, dehidrasi gue."

Unrequited love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang