Unrequited love 12

23 1 0
                                    

Sma antariksa pukul 15.00
Semua siswa pun berhambur-hamburan keluar dari kelas tidak lupa membawa tas ranselnya. Begitupun untuk Keisha dan Luna mereka jalan beriringan melewati gerbang utama sma antariksa.

"Pulangnya bareng gue aja ya kei sekali-kali daripada naik taxi Mulu!" Ajak Luna sambil memasukan ponselnya kw dalam tas ranselnya.

"Gak usah gue tadi bawa motor kok."

"Ya udah lain kali pulangnya bareng ya!"

"Iya."

"Ya udah gue duluan, bokap udah jemput. Lo hati hati!" Pamit Luna sambil melambaikan tangan kanannya.

Sedangkan Keisha yang melihat Luna yang sudah masuk ke dalam mobil papanya, segeralah dirinya melanjutkan langkah kakinya menuju warung yang jaraknya dekat dengan sekolahnya.

"Makasih buk udah jagain motor saya." Ucap Keisha yang baru saja sampai di warung.

"Iya."

Setelah mendengar jawaban dari pemilik warung tersebut segeralah Keisha menarik gasnya dengan kecepatan rata-rata, hingga kini dirinya bisa menikmati udara segar yang ada di jalan raya. Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja motor yang dikendarai Keisha sudah berhenti di garasi rumahnya.

'hari yang melelahkan, namun aku suka." Ucap Keisha yang baru saja masuk ke dalam rumah megahnya namun sepi penghuni, karena hanya seorang dirinya yang menempatinya.

Segeralah Keisha melanjutkan langkahnya menuju kamar untuk menganti seragamnya menjadi baju santai. Setelah selsai manganti bajunya Keisha langsung merebahkan tubuhnya di kasurnya yang empuk itu, dan mulai memejamkan matanya perlahan.

Sedangkan dilain tempat tepatnya di sekolah Gilang kini masih ada di sekolah karena harus melaksanakan tugasnya sebagai ketua OSIS.

Tepatnya tugasnya kini yaitu dirinya dan anggota OSIS lainnya yaitu akan menjadi petugas upacara peringatan ulangtahun sekolah yang akan di laksanakan besok.

Sinar matahari yang sangat terik itu sama sekali  tidak menganggu kegiatan para siswa yang tengah gladi upacara unyuk besok.

"Oke dirasa latihan untuk acara besok sudah cukup, berhubung hari sudah akan petang kalian semua boleh pulang. Jangan lupa besok jangan ada yang datangnya terlambat!" Ucap Gilang tegas, dengan keringat yang terus mengalir akibat terlalu serius latihan upacara tadi.

"Siap kak!"

Setelah itu semua orang yang masih di sekolah pun langsung berjalan menuju parkiran untuk mengambil kendaraan pribadi milik mereka, begitupun dengan Gilang.

Segeralah Gilang menarik gasnya meningkatkan parkiran sma antariksa yang sudah sepi. Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja motor yang dikendarai oleh Gilang sudah berhenti di garasi apartemennya.

Segeralah dirinya melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartemennya dan langsung melanjutkan langkah kakinya menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya sebelum melaksanakan sholat magrib.

Setelah selsai sholat magrib dan juga menggaji sebentar kini Gilang tengah berjalan menuju dapur untuk memasak mie instan.

Pertama -tama Gilang mengambil panci tak lupa menaruh secukupnya air di panci tersebut lalu tangannya kini bergerak menyalakan kompor gas. Sambil menunggu airnya mendidih dirknya kini mulai menuangkan bumbunya ke dalam mangkuk yang sudah dirinya ambil tadi.

Mie instan siap di santap, segeralah Gilang membawanya menuju ruang nonton televisi, niatnya akan memakan mie instan akan di temani acara siaran televisi.

Setelah selesai makan, Gilang langsung mematikan televisinya dan berjalan ke kamar. Di kamar rutinitasnya setiap hari ataupun setiap ada waktu luang dirinya akan belajar.

Detik menit jam terus berlalu hingga kini Gilang kembali menutup buku plajaranya dan menaruhnya di tempat semula sebelum pergi tidur.

***
Sedangkan dilain tempat tepatnya di kamar Keisha kini dirinya tengah sibuk belajar bahasa Indonesia.

Jam 22.05 wib.
Segeralah Keisha menutup buku plajaranya dan menaruhnya di tempat semula lalu pergi tidur karena hari ini sangat melelahkan.

Kring! Kring!
Jam dinding yang terus berbunyi nyaring hingga kini Keisha pun mulai membuka matanya perlahan karena terganggu suara jam dinding tadi.

Jam 05.50 wib
Keisha yang melihat itu segera berlari menuju menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja dirinya kini sudah keluar dengan seragam lengkap.

Dirinya kini mulai duduk di depan meja rias, lalu mulai memoleskan sedikit make up agar dirinya bisa tampil cantik Dimata Gilang adimana. Tak lupa mengunakan parfum faforitnya sebelum pergi ke sekolah.

Setelah itu dirinya meraih sepatu berwarna hitam yang tertata rapi khusus rak sepatu, segeralah dirinya memakai sepatu tersebut.

"Semangat untuk hari ini, semangat juga untuk megejar crush lo!" Ucap Keisha menyemangati diri sendiri.

Segeralah dirinya meraih tas ransel yang berada di meja belajarnya lalu berjalan keluar kamar menuju garasi.

Dirinya hari ini akan berangkat ke sekolah mengunakan motornya karena bengsinnya yang masih ful baru saja diisi kemarin.

Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja motor yang dikendarai oleh Keisha sudah berhenti di parkiran SMA antariksa. Segeralah dirinya langsung turun, dan matanya menangkap sosok crushnya yang masih ada di parkiran.

Segeralah Keisha berjalan mendekati Gilang yang tengah fokus pada layar ponselnya.

"Pagi calon imam!" Sapa Keisha yang berjalan melewati motor Gilang, sedangkan Gilang hanya menatapnya datar lalu kembali fokus pada ponselnya.

"Gak papa kei, gak hari ini tapi suatu saat nanti Gilang akan cinta sama lo, lo gak boleh putus asa. " Ucap Keisha memberi semangat kepada diri sendiri lalu melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya.

"Tuh muka kenapa pagi-pagi udah cemberut aja?" Tanya Keisha yang melihat Luna cemberut sambil menatap ponselnya.

"Galau gue." Jawabnya dengan suara pelan.

"Yuk bisa yuk."

"Btw tumben lo gak terlambat?"

"Lagi males dapet hukuman." Jawab Keisha dengan muka yang memelas

"Hahaha, muka lo jangan lo gituin! Kayak gembel tau gak." Ucap Luna yang tak mampu menahan tawa melihat muka Luna yang memelas.

"Hibur kek bukanya malah diketawain."

"Ya sorry gue juga lagi galau btw kalau lo lupa."

"Semua siswa harap segera ke lapangan! Karena upacara akan segera dimulai!"

Luna yang mendengar itu pun membulatkan matanya, upacara apa anjir hari Rabu??

"Kei sekarang hari apa?" Tanya Luna sambil mengingat hari-hari penting nasional.

"Hari Rabu." Jawabnya tanpa melihat ke arah Luna, karena matanya digunakan untuk melihat ponsel.

"Maksut gue hari penting apa kok ada upacara Secara tiba-tiba! Gue kan gak bawa topi."

"Gue juga, gak usah panik gitu."

"Kita bisa dihukum anjir!"

"Panggilan sekali lagi kepada semua siswa harap segera menuju ke lapangan, karena upacara akan segera dimulai!"

"Udah yuk ke lapangan, udah sepi juga nih kelas." Ajak Keisha sambil menatap ruang kelas yang tinggal mereka berdua penghuninya.

"Gue gak bawa topi kei!" Jawab Luna yang ikut bangkit dari duduknya.

"Gue juga, udah yuk ke lapangan jangan alay!" Ajak Keisha langsung menarik tangan Luna menelusuri koridor sekolah yang sudah sepi.





Jgn lupa vote ygy
Tengkiuuu

Unrequited love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang