Hari ini adalah hari kedua Gilang di skors, dirinya kini memutuskan untuk pergi ke pantai sendiri untuk menenangkan dirinya.
Kini dirinya sudah siap dengan setelan kaos lengan pendek dibaluti kemeja kain flanel, dan celana jens berwarna hitam.
Dirinya pun langsung naik ke atas motornya lalu mulai memarik gasnya hingga kini tengah Melawati jalan raya yang sudah tidak terlalu padat.
Citt..
Bunyi rem yang ditarik tangan Gilang dan juga diinjak kakinya secara bersamaan hingga membuat motornya kini berhenti di depan Indomaret.Segeralah Gilang turun dari atas motornya lalu berjalan masuk ke dalam Indomaret, dan mengambil sebotol minuman dingin lalu membayarnya di kasir.
Gilang pun mendudukan dirinya di kursi yang sudah disediakan oleh pihak Indomaret. Dirinya langsung meminum minuman dingin itu sebelum melanjutkan perjalanannya.
Sedangkan di sekolah Keisha kini tengah tidur pada saat jam pelajaran berlangsung. Berhubung guru yang mengajar hari memiliki sikap pengertian guru tersebut membiarkan Keisha tidur, tanpa ada gangguan sedikitpun.
Teng.. teng..
Bunyi jam istirahat telah tiba, guru yang mendengar itu pun langsung mengemasi bukunya lalu berpamitan sebelum keluar kelas."Materi untuk hari ini cukup, sampai jumpa pertemuan selanjutnya!" Pamit guru sebelum melangkahkan kakinya keluar kelas.
Semua siswa pun pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan, terkecuali Keisha dan Luna mereka masih berada di ruang kelas.
"Kei bangun dong, jangan tidur Mulu!" Ucap Luna yang tengah berusaha membangunkan Keisha yang masih pulas tidurnya.
"Kebakaran Woy!" Teriak Luna, Keisha yang mendengar itu langsung membuka matanya perlahan dan langsung ingin lari keluar kelas namun dengan cepat Luna mengentikan kegiatannya.
"Mau kemana lo?!" Tanya Luna sambil memegang tangan kanan Keisha agar tidak bisa lari.
"Lari lah, kan ada kebakaran!" Jawab Keisha sambil berusaha melepaskan gengaman tangan Luna.
"Hahaha gue bercanda anjir, gitu aja percaya." Jawab Luna langsung melepaskan tangan Keisha sambil tertawa terbahak-bahak.
"Anjir lo, bangunin gue pas lagi mimpi indah."
"Emang lo mimpi apa?"
"Nikah sama crush." Jawab Keisha sambil tersenyum mengingat mimpinya tadi yang sangat bahagia karena akan melakukan akad bersama sosok Gilang adimana.
"Rasain, gagal kan rencananya nikahnya?"
"Iya itu semua gara-gara lo!"
"Ampun ibunda Keisha Maheswari." Jawab Luna sambil menyatukan kedua tangannya, yang bertanda meminta maaf.
"Kantin yuk!" Ajak Luna sambil membenarkan rambutnya biar tambah cantik.
"Males ngapa-ngapain gue, soalnya hari ini gak bisa melihat wajah tampan crush." Jawab Keisha kembali mendudukan dirinya di bangkunya.
"Gak usah alay lo! Lo kalau gak makan bisa mati, dan lo kalau mati lo gak akan bisa lihat wajah crush lo itu!"
"Bisa, arwah gue yang melihat bukan jiwa gue."
"Ayo lah kei, emang lo gak kasian sama gue udah kelaperan karena tadi tak sempat sarapan sebelum pergi ke sekolah."
"Gak, itu mah salah lo sendiri!"
"Pokoknya ayo ke kantin, gak ada penolakan!" Ajak Luna sekali lagi, tangannya langsung menarik tangan Keisha agar sang empu berdiri dari duduknya.
Dengan malas Keisha kini berjalan karena ulah sahabatnya yang memaksanya tadi. Hanya memakan waktu beberapa menit saja mereka berdua sudah sampai di area kantin yang ramai itu.
"Lo tinggal duduk aja nunggu makanan datang oke!" Pinta Luna langsung menyuruh duduk Keisha di tempat yang sudah disediakan. Setelah itu Luna langsung berjalan mendekati ibu kantin untuk memesan makanan.
Sedangkan Keisha kini menatap kosong meja yang bisa ditempati Gilang dan juga teman-temannya, kini tempatnya kosong karena orang yang biasa memakai tempat itu tidak berangkat sekolah.
"Baru beberapa hari saja aku tak melihat wajahmu rasanya ingin mati aja.
Benar Keisha kini seperti orang kehilangan semangat hidupnya, makan tidak teratur dan terus belajar hingga lupa waktu demi targetnya yaitu rangking satu paralel.
"Mangga di makan kak!" Ucap Luna yang baru saja datang membawa nampan berisi makanan dan juga minuman milik mereka berdua.
Keisha pun hanya menatap baksonya dengan malas, tidak mood makan makan sama sekali. Hanya mengaduk-aduk mengunakan sendok dan garpu tanpa minat makan.
"Tuh bakso jangan lo aduk-aduk Mulu cepetan makan ntar keburu dingin!" Ucap Luna mengkritik kegiatan Keisha
"Masih kenyang gue!" Jawab Keisha langsung menghentikan acara aduk mengaduknya.
Citt...
Bunyi rem yang ditarik tangan Gilang sehingga motor yang dikendarai oleh dirinya sudah berhenti di area pantai. Segeralah Gilang turun dari atas motornyaGilang kini mulai berjalan sendirian menuju dekat pantai.
Dirinya langsung mendudukan dirinya di ayunan dekat air pantai.Angin kencang yang membuat suasana tambah damai, karena hari ini adalah bukan hari libur jadi pantai yang di datangi oleh Gilang tidak terlalu ramai pengunjung.
" Hidup itu untuk dinikmati, bukan tempatnya untuk mengeluh!" Gumam Gilang sambil meneratapi nasib yang dirinya selalu kesepian karena menjadi anak yatim dan piatu.
Gilang pun mulai memejamkan matanya perlahan, berharap dirinya segera mendapat penyemangat untuk menjalani hari-hari yang akan datang.
Sma Alaska 15.00 wib.
Semua siswa pun berhambur-hamburan keluar kelas tak lupa membawa tas ranselnya karena waktunya sudah memasuki jam pulang. Begitupun dengan kiesha dirinya tak sanggup untuk pulang sendiri harus ada yang membatunya berjalan.
Luna, kini memutuskan untuk izin kepada kedua orangtuanya untuk menginap di rumah Keisha, dan
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited love {END}
Teen Fiction{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA} "Gue tetap suka lo, walaupun lo gak suka gue." "Gak capek?" "Cepek sih, tapi gapapa." Keisha Maheswari anak orang kaya tetapi broken home. Dimasa putih abu-abunya kini dirinya tengah berjuang untuk mengapai cintany...