Unrequited love 13

24 2 0
                                    

Upacara ulangtahun sma alaskan pun mulai berlangsung. Tidak ada suara sama sekali saat upacara tengah dilaksanakan kecuali suara petugas upacara.

Hanya memakan waktu beberapa menit saja upacara telah usai di laksanakan, semua siswa pun diperbolehkan kembali ke ruang kelasnya masing-masing karena pelajaran akan segera dimulai.

"Gak asik nih sekolah, masa hari ulangtahunnya masih pelajaran ." Ucap Luna sambil berjalan menuju kelasnya.

"Kan sekolah tempatnya belajar Luna bukan untuk bermain."

"Sok lo, padahal kalau jam kos juga suka."

Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja mereka sudah sampai di kelasnya dan langsung duduk di tempatnya masing-masing.

Suara bising menemani mereka karena guru mapel belum juga datang, membuat mereka satu kelas senang dan berharap jam kosong.

Sedangkan di kelas Gilang mereka semua sudah memulai pelajaran sejak tadi. Semua pasang mata tidak ada yang berani toleh menoleh ke sembarang arah, mereka semua fokus pada ibu guru yang menjelaskan di depan.

Teng..teng..
Siswa yang mendengar itu bersorak gembira, ibu guru tadi pun langsung akan mengakhiri pembelajarannya.

"Oke pembelajaran hari ini ibu akhiri, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya." Ucap ibu guru yang mengajar tadi langsung berjalan keluar kelas sebelas mipa 1.

Semua siswa pun langsung memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya lalu pergi menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan sejak tadi.

Kini Gilang berserta kedua temanya pun berjalan menuju kantin melewati koridor yang ramai karena sudah jam istirahat. Hanya memerlukan beberapa langkah mereka bertiga sudah sampai di area kantin yang ramai itu.

"Pesen apa lo berdua?!" Tanya Devan yang baru saja masuk area kantin.

"Gue mie goreng sama air putih." Jawab Kenzi sambil memasukan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Tumben gak bakso?"

"Bosen."

"Lo apa lang?"

"Samain."

"Duit mana duit!" Ucap Devan sambil mengulurkan tangannya, dengan perasaan peka Kenzi langsung memberikan selembar uang berwarna biru.

Setelah itu Kenzi dan Gilang melangkahkan kakinya menuju tempat biasa yaitu di pojok kantin, meningalkan Devan yang ikut antri untuk membeli makanan.

Sedangkan dilain tempat tepatnya di kelas Keisha kini dirinya tengah membujuk Luna agar mau ke kantin.

"Lun, ayo dong lo gak kasian apa liat gue kelaperan?" Tanya Keisha sambil menarik tangan Luna agar berdiri dari duduknya namun hasilnya nihil.

"Gue mager jalan kei." Jawab Luna yang masih setia duduk di bangkunya.

"Ayo lah, lo emang gak laper apa?"

"Laper tapi males."

"Luna ayo dong ke kantin biar gue bisa ketemu crush."

"Tuh kan ujung-ujungnya juga crush, gue aja yang denger udah bosen. Masa lo yang nyebut belum juga bosen?!"

"Belum lah, kalau udah ngapain gue masih ngejar-ngejar dia?"

"Ya udah ayo, demi sahabat gue yang udah kangen sama crushnya ini!" Jawab Luna langsung bangkit dari duduknya lalu mulai berjalan beriringan menuju kantin.

"Lo mau makan apa?" Tanya Luna yang baru saja masuk ke area kantin.

"Bakso sama es teh."

"Itu Mulu, gak bosen apa?"

"Gak. Makan kok bosen, kalau lo bosen bisa mati lah."

"Maksud gue tuh menunya Keisha Maheswari!"

"Gak sana, cepetan gue udah laper!" Pinta Keisha sambil mendorong pelan tubuh Luna agar segera ikut antri membeli makanan.

"Mau kemana lo?!" Tanya Luna yang melihat Keisha ikut menghampirinya pedagang minuman.

"Mau beliin jus untuk crush."

"Crash crush kayak jodoh aja!"

"Mulut lo minta di tampol pakek sepatu roda!"

Keisha yang kini sudah mendapatkan satu cup jus yang dipesannya tadi dirinya langsung berjalan menghampiri tempat Gilang dan kedua temanya ketika makan di kantin.

"Hai calon imam!" Sapa Keisha yang baru saja sampai di jaran keisha mereka di tengah ada meja yang menjadi jarak mereka berdua.

"Apalagi?!" Jawab Gilang malas langsung menghentikan acara makanya.

"Nih aku beliin jus jambu, untuk calon imam!" Ucap Keisha sambil menyodorkan cup jus tadi yang sempat di belinya, namun Gilang enggan menerimanya.

"Gue masih mampu beli sendiri, jadi lo gak perlu repot-repot mengeluarkan uang untuk membelikan gue jus jambu!"

"Ini bukan masalah uang, tetapi masalah cinta kita." Jawab Keisha sambil memperlihatkan senyum manis mikinnya.

"Jijik anjir gue dengernya!" Sahut Devan sambil mengangkat kedua bahunya pelan Secara bersamaan.

"Kalau iri ngomong! Gak usah ngomong pajek embel embel jijik!" Jawab Keisha sambil menatap ketus ke arah Devan.

"Ada yang panas, tapi tidak ada api yang nyala." Ucap kenzi yang baru saja menyelesaikan makannya.

"Pergi, dan berhenti ngejar gue!" Pinta Gilang dengan suara dingin khas miliknya.

"Kalau gue gak mau gimana?!" Jawab Keisha sambil menatap Gilang terkekeh.

"Harus mau!"

"Nih minum jus nya dulu, nanti marah-marahnya dilanjut lagi!"

"Gue udah kenyang."

"Jus jambu memliki khasiat Memperkuat daya tahan dan juga menjaga kesehatan mata, jadi buat calon imam gue yang banyak kegiatan dan juga hobinya belajar cocok untuk minum jus jambu setiap hari agar tidak gampang sakit."

"Gue tetep gak mau, kalau pun gue mau gue bisa beli sendiri."

"Harus mau, ini demi kesehatan kamu Gilang adimana!" Jawab Keisha yang sedikit berteriak, karena didrinya sudah lelah membujuk Gilang agar mau minum jus jambu darinya.

"Ya udah, mana jusnya!"

"Nih." Jawab Keisha dengan Senang hati memberikan jusnya.

"Kalau gitu gue balik, jangan kangen ya calon imam! Karena besok kita akan berjumpa lagi."

Setelah mengucapkan kata terakhirnya, Keisha pun langsung melangkahkan kakinya menjauh dari meja Gilang dan teman-temanya, tak lupa melambaikan tangan kanannya, namun tidak di perdulikan oleh Gilang.

"Nih minum!" Ucap Gilang sambil menyondorkan satu cup jus jambu yang diberikan penggemarnya tadi.

"Thanks, akhirnya bisa minum jus tanpa ngeluarin duit." Jawab Devan langsung meminum jus jambu itu.

"Heran gue, sama tuh cewek gak capek-capek ngejar lo. Padahal lo selalu cuekin dia." Ucap Kenzi yang baru saja selesai minum sebotol air putih.

"Karena Gilang ganteng, makanya dia bertahan." Jawab Devan sambil membenarkan rambutnya.

"Pelet gantengnya Gilang gak main-main, bisa menghasilkan makanan atau minuman gratis setiap hari, jadi iri dengki gue."

"Makanya pakai skincare biar lo gantengnya nambah sampai menembus langit!"

"Anjing lo!"

Sedangkan dilain tempat tepatnya yang digunakan makan Keisha dan Luna.

"Sorry lama." Ucap Keisha yang baru saja datang dan langsung duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Gapapa banget sumpah." Jawab Luna sambil menatap kesal Keisha.

"Jangan marah-marah mulu lun, nanti cepet tua. Kan lo belum nikah jangan marah-marah mulu ntar tua belum nikah kan tragedi." Ucap Keisha sambil memasukan bakso kw dalam mulutnya.

"Gue gak marah anjir!" Jawab Luna sambil memperlihatkan dirinya senyum.





Jgn lupa vote ygy
Tengkiu

Unrequited love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang