Sma Alaska 15.00 wib.
Semua siswa pun berhambur-hamburan keluar kelas tidak lupa membawa tas ranselnya karena sudah menunjukan waktu pulang.
"Gue duluan ya kei, bokap udah jemput." Pamit Luna sambil memasukan ponselnya ke tas ranselnya.
"Iya."
Setelah mendengar jawaban dari Keisha Luna langsung berjalan masuk ke dalam mobil papanya.
Taxi yang di pesan Keisha sudah datang, segeralah dirinya masuk.
"Ke alamat biasanya ya mba?" Tanya supir taxi, karena dirinya sudah biasa mengantarkan pulang Keisha.
"Iya bang."
Hanya memakan waktu beberapa menit saja taxi yang ditumpangi keisha sudah berhenti di depan rumahnya, segeralah dirinya turun tidak lupa memberikan uang ongkos terlebih dahulu.
"Capek banget idup." Gumam Keisha yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, lagi dan lagi rumahnya dalam ke adaan sepi karena orangtuanya tidak pulang.
Segeralah Keisha Menganti baju seragamnya menjadi baju santai lalu pergi ke dapur untuk memasak mie instan. Akhir-akhir ini dirinya sangat malas makan kecuali makan mie, karena mie instan adalah makanan faforitnya.
"Hidup sendiri, makan sendiri, mati berangkat sendiri." Gumamnya menyanyi sambil memasak mie instan.
Hanya memakan waktu beberapa menit saja mie instannya kini sudah siap di makan. Segeralah dirinya membawa semangkuk mie instannya ke ruang nonton televisi. Niatnya dirinya akan makan sambil menonton acara televisi.
Sedangkan dilain tempat tepatnya di apartemen Gilang kini tengah bergulat dengan buku pelajarannya karena waktu kosongnya akan digunakan untuk belajar dari pada memainkan ponsel yang tidak ada gunanya.
Keisha yang melihat stok makanan ringanya sudah habis pun berniat untuk pergi ke Indomaret untuk membeli Snack.
Dirinya kini mengunakan setelan switer warna hitam dan juga celana training. Hanya memakan waktu beberapa menit saja kini dirinya sudah sampai di Indomaret.
Sesampainya di Indomaret dirinya langsung mengambil keranjang gunanya untuk wadah. Satu persatu Snack kesukaan Keisha sudah di masukan ke dalam keranjang, tak kerasa keranjang yang Keisha bawa sudah penuh segeralah dirinya menuju ke kasir.
"Totalnya 75 ribu kak, mau nambah apa lagi?"
"Emm Silverqueen ukuran sedang 2."
"Oke jadi jumlahnya 99 ribu."
Keisha yang mendengar ucapan kasir tersebut segeralah memberikan selembar uang berwarna Merah.
"Yang seribu mau di donasikan?"
"Iya." Jawab Keisha langsung mengambil kantong belanjaannya dan berjalan keluar dari Indomaret. Kini Keisha mulai melangkahkan kakinya menuju rumahnya karena jarak rumahnya dan Indomaret tidak terlalu jauh.
"Capek juga, padahal jaraknya Deket." Gumam Keisha yang baru saja memasuki rumahnya lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman dingin.
***
Gilang yang sudah lelah pun langsung menutup semua buku plajaranya yang berjejer di tempat tidurnya.
Setelah selesai menaruh buku plajaranya di tempat semula kini Gilang pun langsung merebahkan tubuhnya dan mulai menyalakan ponselnya, karena dari terus berbunyi yang menandakan ada notifikasi masuk.
Segeralah Gilang membuka aplikasi berwarna hijau atau bisa disebut WhatsApp.
Sederetan nomor dan grup yang menarik perhatian Gilang hanyalah grup pengeran jatuh dari surga yang bermember dirinya dan kedua sohibnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited love {END}
Teen Fiction{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA} "Gue tetap suka lo, walaupun lo gak suka gue." "Gak capek?" "Cepek sih, tapi gapapa." Keisha Maheswari anak orang kaya tetapi broken home. Dimasa putih abu-abunya kini dirinya tengah berjuang untuk mengapai cintany...