unrequited love 19

19 1 0
                                    

Kring!kring!
Bunyi jam dinding terus berbunyi, membuat kedua gadis yang tertidur pulas reflek membuka matanya.

06.45 wib
Keisha pun langsung bangkit dari baringanya begitupun dengan Luna. Keisha pun segera berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sedangkan Luna pun memainkan ponsel sambil menunggu giliran mandinya.

Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja keisha sudah keluar dari kamar mandi, Luna yang melihat itu langsung mematikan ponselnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri tak lupa membawa baju ganti.

Keisha kini tengah menyisir rambutnya di hadapan cermin sambil menunggu Luna selesai mandi.

"Enaknya hari libur ngapain ya?" Tanya Keisha pada diri sendiri yang baru saja selesai acara menyisir rambutnya.

Cklek..
Bunyi kamar mandi yang baru saja dibuka, yang menandakan bahwa Luna sudah selesai dengan kegiatannya.

"Pinjam sisir dong!" Ucap Luna yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Nih." Jawab Keisha memberikan sisirnya berwarna hitam, dengan senang hati Luna menerimanya. Lalu kakinya melangkah menuju tempat tidur untuk duduk.

"Lo udah sembuh kei?"

"Seperti yang lo lihat."

"Syukur deh kalau gitu."

"Keluar yuk kei, cari sarapan udah laper perut gue!" Ajak Luna yang baru saja mengembalikan sisir ke tempat semulanya.

"Yuk!" Jawab Keisha langsung bangkit dari duduknya begitupun dengan Luna. Mereka berdua kini berjalan beriringan menuju garasi rumah Keisha.

"Naik!" Pinta Keisha yang sudah berada di jok depan.

"Lo yakin kei mau naik motor? Padahal lo baru saja sembuh?" Tanya Luna sambil membenarkan rambutnya yang sempat berantakan.

"Terus kalau gak naik motor naik apa Luna?!"

"Helikopter." Jawab Luna asal, lalu langsung naik di jok belakang.

Tanpa berfikir panjang Keisha langsung menarik gas motornya menuju jalan raya yang tidak terlalu ramai karena hari libur bagi pelajar SMA maupun SMK.

"Lun sambil nengok kanan kiri ya siapa tau ada yang jualan sarapan!" Pinta Keisha tanpa menatap Luna karena dirinya sibuk menyetir motornya.

"He'eh." Jawab Luna sambil melihat kanan ataupun kiri jalan raya.

"Kei ntar berhenti di sana ya, kayaknya ada penjual nasi pecel!" Pinta Luna sambil menunjuk tempatnya, Keisha hanya menganggukkan pelan kepalanya.

"Lo doyan nasi pecel kan?" Tanya Luna sambil menatap jalan raya yang tidak terlalu ramai.

"Doyan kok." Jawab Keisha sambil menatap jalan lurus ke depan.

Citt..
Bunyi rem yang baru saja di tarik oleh kedua tangan Keisha hingga motor yang dikendarainya berhenti. Luna yang menyadari motor Keisha sudah berhenti pun langsung turun dari atas motor.

"Lo aja ya lun yang beli, gue tunggu di sini!"

"Oke." Jawab Luna langsung berjalan masuk ke dalam warung tersebut, sedangkan Keisha pun memandang jalan raya yang tak pernah sepi pengendara.

Jalan raya tak akan pernah sepi, kalau sepi itu hanya hidupku.

Keisha Maheswari _

"Yuk!" Ajak Luna yang langsung naik ke jok motor Keisha tak lupa dirinya membawa kantung plastik yang berisi dua bungkus nasi pecel di dalamnya.

Tanpa berniat menjawab Keisha langsung kembali menarik gas motornya hingga kini sudah memasuki jalan raya. Luna yang menyadari bahwa jalan yang dilalui oleh Keisha adalah bukan jalan arah pulang pun langsung mengingatkan Keisha.

"Kei ini kayaknya bukan jalan pulang deh!" Ucap Luna sambil melihat kanan kiri.

"Emang tapi lewat jalan ini juga bisa sampai ke rumah tapi jaraknya yang agak jauh aja."

"Oh." Jawab Luna hanya mengangguk paham.

Hanya memakan waktu beberapa menit saja motor yang dikendarai oleh Keisha sudah berhenti di garasi rumahnya. Segeralah Luna turun lalu disusul dirinya.

"Cepet ambil piring kei, gue udah laper. Jangan lupa sama air dingginnya!" Pinta Luna yang baru saja masuk ke dalam rumah Keisha.

"Iya, lo tinggal tunggu di ruang makan aja." Jawab Keisha langsung berjalan menuju dapur untuk mengambil apa yang disuruh Luna tadi.

Sedangkan Luna kini sudah duduk manis di meja makan. Keisha pun langsung menyondorkan piring dan juga sendok ke arah Luna, dengan senang hati Luna menerimanya.

Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja mereka berdua pun sudah selesai makannya. Keisha pun segera menaruh piring kotor ke dapur lalu berjalan menyusul sahabatnya di kamar.

"Kei!" Panggil Luna yang baru saja melihat Keisha masuk ke dalam kamarnya.

"Apa?" Tanya Luna sambil berjalan menghampiri sahabatnya yang tengah memangil.

"Lo gak ada stok Drakor yang belum lo tonton gitu?"

"Ada banyak."

"Ya udah ayo nonton Drakor aja, daripada gak tau mau ngapain."

"Bentar gue ambil laptop dulu." Ucap Keisha langsung bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya mengambil laptop yang berada di meja belajarnya.

Sedangkan di lain tempat kini Gilang sedang berkunjung di rumah kakek dan neneknya berhubungan hari libur sekolah.

"Assalamualaikum nek!" Ucap Gilang yang baru saja masuk ke dalam rumah besar.

"Wa'alaikumsalam nak, eh cucuku. Nenek kangen banget sama kamu nak." Jawab nenek Gilang langsung memeluk tubuhnya.

"Gilang juga kangen sama nenek."

"Duduk yuk, nenek mau ngobrol panjang sama kamu!" Ajak nenek Gilang, sedangkan Gilang hanya mengagukan kepalanya sebagai jawaban.

"Kamu udah sarapan?" Tanya nenek Gilang sambil mengusap tangan cucu satu-satunya dari keluarga Hermawan.

"Udah tadi Gilang beli sebelum pergi ke sini."

"Sayang banget deh padahal tadi nenek udah masak banyak eh cucu nenek udah makan." Ucap nenek Gilang sedih.

"Nenek seharusnya gak perlu masak, kan di rumah ini ada pembantu! Nanti kalau nenek kecapean gimana? Gilang kan gak selalu berada di dekat nenek!" Omel Gilang pada neneknya, karena neneknya itu susah sekalu dibilangin.

"Ya kan untuk hari ini saja, khusus untuk kamu nenek masak."

"Iya nanti Gilang makan kalau udah laper."

"Nak, kamu gak masih gak mau tinggal disini nemenin nenek?"

"Gilang bukanya gak mau tapi Gilang mau coba hidup mandiri nek tanpa bergantung sama orang lain."

"Tapi nenek ini nenek kamu jadi kamu gak perlu mikir kayak gitu nak."

"Nek kakek dimana kok sepi?" Tanya Gilang mengalihkan topik pembicaraan.

"Kakek kamu ya kerja, mana sanggup dirinya diam di rumah."

"Oh."

"Nak kamu mau dengar gak cerita papa kamu waktu seumur kamu sekarang?"

"Boleh Gilang juga penasaran ceritanya pasti kayak Gilang kan yang jadi ketua OSIS dan juga sering ikut olimpiade."

"Bukan kamu itu menurun jejak mama kamu dulu persis kayak kamu. Dulu menjabat sebagai ketua OSIS dan suka mengikuti olimpiade."

"Terus papa aku pas SMA hobinya ngapain nek?"

"Ngoleksi cewek."

"Maksudnya playboy?!" Tanya Gilang yang masih tak percaya bahwa papanya dulu seorang playboy.

"Iya hingga nenek menjodohkan papamu supaya berubah menjadi pria yang baik, tidak suka memainkan perasaan perempuan."



Jgn lupa vote ygy
Tengkiuu

Unrequited love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang