1. Kejutan

179 20 5
                                    

"Hadiah terindah dari engkau Maha segalanya, Terima kasih telah memberikan anugerah untuk menjalani takdir kehidupanmu yang tidak pernah saya sangka sebelumnya."


"Assalamu'alaikum Abi, Umi," salam Eshal, gadis itu baru pulang kembali ke rumah, ia dari rumah temannya.

"Waalaikumussalam, ini sayang Umi ada hadiah yang Ma Syaa Allah banget buat kamu," ucap Umi yang telah selesai mencuci piring, kemudian Umi masuk ke kamar dan keluar membawa surat.

Eshal, gadis itu berpikir surat apakah itu?

Umi memberikan surat itu kepadanya dan Alhamdulillah saat Eshal membukanya ternyata hadiah dari Tuhan yang maha segalanya memang takdirnya tidak akan bisa tertebak oleh pikiran manusia, pikiran manusia bisa bilang itu mustahil tetapi, jika Allah sudah berkehendak tidak ada yang mustahil baginya.

Eshal gadis itu langsung menangis memeluk Umi dan Abinya, surat itu adalah surat impiannya, benar sekali Alhamdulillah gadis itu diterima di Universitas impiannya di Mesir, Kairo.

Eshal, Gadis sholehah memiliki paras yang cantik, memiliki hafalan yang terbaik di kampusnya ketika ia wisuda dan sekarang ia bisa mendapatkan Universitas Impiannya, gadis yang sering menjaga dirinya bagaikan sebuah emas yang tersembunyi di dalam istana yang megah.

Setelah membaca itu ia langsung sujud di bawah kaki orang tuanya. Ia menangis terharu sampai ia menghapus air matanya dengan cadar dan kerudungnya.

"Ma Syaa Allah sayang, Alhamdulillah Umi mencoba mendaftarkan ini semuanya demi anak Umi, memang Umi sengaja mendaftarkan secara diam-diam biar jika hasilnya gagal agar tidak membuatmu kecewa karena, Umi mana mungkin ingin melihat air mata kesedihan di malaikat kecil kesayangan Umi," ujar Umi menjelaskan semuanya.

Eshal mendengar itu langsung memeluk Umi nya, dan berkata "Umi adalah anugerah terindah yang Eshal punya, Umi terima kasih ini hadiah yang terbaik untuk sepanjang hidup Eshal dan Allah sudah mengirimkan surat ini atau jawabannya melalui Umi memang benar Umi adalah seorang malaikat tanpa sayap yang selalu ada atau berusaha membahagiakan anaknya." ucap Eshal dengan tulus dan masih terlihat seperti anak kecil.

"Berangkat kurang dua minggu lagi jadi kamu harus bisa memanfaatkan waktu kamu untuk kita sebelum kamu berangkat sayang," ucap Abi yang sedari diam melihat Umi dan anaknya itu.

Sore harinya.

Eshal mengajak Umi dan Abinya ke suatu tempat, Eshal memang anak tunggal dari keluarga ini.

"Sayang, ini kan panti asuhan?" tanya Umi heran.
"Iya Umi, Eshal ingin memberikan waktu luang dan bersama orang tua untuk bersenang-senang dengan anak-anak panti asuhan disini, kita bisa ajak bermain, mengaji dan melakukan yang lainnya bersama," ujar Eshal, itulah seorang gadis sholehah yang biasanya kebanyakan gadis senang-senang dengan cara lainnya berbeda dengan Eshal jika ia senang, ia selalu ke panti asuhan tersebut.

"Assalamu'alaikum," ucap mereka bersamaan, Anak-anak pun menoleh dan anak kecil perempuan menghampiri mereka bertiga.

"Waalaikumussalam, ini siapa kak?" tanya anak itu memeluk Eshal.
"Ini Umi sama Abi kakak, ayo kesana," jawab Eshal dan mengikuti anak kecil itu berlari, mereka tertawa memang lari anak kecil itu pasti lucu, terlebih lagi dia baru saja beberapa hari ini berusia 2 tahun.

"Selamat kakak, katanya kakak lolos kuliah di negara yang kakak suka ya? Semoga lancar semuanya," ucap anak lelaki yang paling besar di panti asuhan ini ia berumur 19 tahun.

Setelah itu mereka akhirnya bermain bersama-sama, Eshal dengan anak-anak perempuan, Umi dan Abinya bersama anak laki-laki.

"Kak Eshal kalau disana kirim foto yang kakak cantik ya tetapi, setiap hari kak Eshal cantik kok cuman kurang satu, yaitu belum nikah hehehe," ucap salah satu anak perempuan tersebut tertawa, Eshal pun juga ikut tersenyum.

"Kakak mau kuliah dulu, kalau misalnya suatu saat nanti ketemu jodoh kakak disana atau dimana saja, kakak perlu do'akan saja karena, jodoh itu datangnya dari Allah dan juga jodoh itu tidak akan kemana-mana jika sudah ditakdirkan untuk kita," ujar Eshal menjelaskan, lalu ada yang bertanya lagi.

"Kalau jodoh itu bisa hilang tidak kak?" tanya anak perempuan lainnya.

"Kamu pikir hantu hahaha," jawab yang lainnya dan mereka tertawa.

"Baiklah jadi bukan seperti itu yang dimaksud, mungkin yang dikatakan hilang itu maksudnya diambil oleh orang lain atau sudah berada di sisi Allah SWT terlebih dahulu, Jodoh itu penuh dengan teka-teki tidak bisa ditebak, bisa jadi nanti kakak berjodoh dengan kematian, ataupun jika kakak harus menikah jodoh itu tidak akan bisa hilang begitu saja ataupun lari dari kakak karena, jika Allah sudah menginginkan dua hati untuk bersatu tidak akan ada yang namanya berpisah kecuali dengan maut," ujar gadis itu menjelaskan akhirnya anak-anak terdiam dan mendengarkannya dengan serius.

"Kak aku pernah baca kalau yang namanya jodoh itu tidak akan ada perpisahan kecuali, untuk seseorang yang mencintai kita dengan matanya saja, itu benar kan?" tanya salah satu anak perempuan yang sudah mulai sekolah SMA.

"Iya itu benar, Jodoh itu tidak akan bisa meninggalkan atau dianggap berpisah, bahkan jika seseorang yang diambil oleh Allah SWT lebih cepat, pasti seseorang itu akan menunggu kita di surga nanti," jawab Eshal melanjutkan perkataannya dan semua anak-anak pun bertepuk tangan dan anak kecil yang tadi hanya tepuk tangan dan mencium pipi Eshal yang memakai cadar.

"Lucu banget kamu sayang," ucap Eshal lalu memeluknya, dan yang lain pun mengikuti akhirnya mereka berpelukan bersama.

Abi dan Umi memfoto saat mereka berpelukan bersama karena, itu juga adalah kenangan yang terindah.

"Ma Syaa Allah Abi, memang Eshal itu suka sekali dengan anak kecil tetapi, kita belum bisa memberikannya dia adik," ucap Umi sedih teringat bahwa Eshal mungkin senang sekali jika mempunyai adik sendiri.

"Humaira, Abi sayang, biarkanlah Eshal mendapatkan sendiri nanti dengan jodohnya lagi pula ia sudah berumur 22 tahun seharusnya mungkin ia bisa menikah tetapi, belum bertemu dengan  jodohnya, kita mendoakannya yang terbaik saja," ujar Abi kemudian mencium lembut kepala Umi dengan tulus.

Setelah itu mereka menghampiri Eshal bersama anak-anak perempuan dan anak laki-laki pun juga bergabung bersama mereka, setelah semuanya selesai akhirnya mereka melaksanakan sholat berjamaah dan mengaji bersama hingga selesai waktu sholat Isya selesai dan mereka memutuskan untuk kembali ke rumah.

Bagi Eshal sore hari ini adalah sebuah waktu terindah untuk mengungkapkan segala ucap syukur atas jawaban do'anya tersebut untuk kehidupannya suatu saat nanti.

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕

Assalamu'alaikum semuanya 🙏

Bagaimana? Ini masih permulaan kita harus saksikan terus Eshal terbang ke negara tercintanya yaitu Mesir, akankah ia akan bertemu jodoh di Mesir, kita lihat saja nanti kejutannya 🤭

Jangan Lupa Vote ataupun Comment, Thank you 🤗💜

Matahari  Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang