15. Hasil

22 2 1
                                    

"Jika aku tidak pernah mencoba, maka aku tidak akan mengerti pahitnya sebuah perjuangan dan tidak akan mengerti hasil dari proses menuju keberhasilan."


              Syabna Eshal Fakhirah

☕☕☕

"Bismillah," gumam Eshal didalam hati saat melangkah masuk kedalam gedung tersebut untuk mendengarkan hasilnya.

"Apapun hasilnya semoga kamu tidak menyerah," ucap lelaki itu dari kejauhan menatap wanita yang bersama teman-temannya.

☕☕☕

"Juara 3 adalah Mutiara Putri Maharani," ucap MC memberikan tepuk tangan dan semakin tepuk tangan itu memenuhi suatu ruangan yang sangat besar itu.

"Jika aku kalah, aku ikhlas menerima hasilnya, bukankah takdir yang terbaik adalah rencanamu? Bukan rencanaku," ujar Eshal didalam hati, ia mengetahui bahwa rezeki dan apapun yang terjadi didalam hidup pasti kehendak Allah SWT.

"Juara 1  adalah Syabna Eshal Fakhirah," teriak MC dengan sangat kencang, terdengar telinga Eshal dan hatinya yang terkejut bahkan, ia tidak mendengarkan juara 2 tadi itu siapa yang menjadi pemenangnya?

Perempuan itu berjalan menaiki panggung, setelah dibagi hadiahnya, ada orasi sedikit khusus juara 1 yaitu Eshal.

"Alhamdulillah, Bismillah, ini hasil dari perjuangan tidak ada yang mustahil baginya dan aku sangat beruntung mengejar impian disini terlebih lagi untuk umi dan abi terima kasih sudah selalu percaya dan memberikan yang terbaik untuk putri kecilnya ini," ujar Eshal didepan panggung lalu tersenyum dibalik niqabnya dan mengangkat Pialanya.

Disaat momen itu lelaki itu langsung mengambil fotonya, ia selalu bersiap-siap terlebih lagi ada di kameranya beberapa foto Eshal yang tidak diketahui oleh perempuan itu. Azhar menyimpan foto itu agar ia mengetahui bahwa ia sudah memiliki calon istri dan mengingat bahwa matahari didalam do'anya adalah Eshal.

☕☕☕

"Alhamdulillah ustadzah kita ini, hasilnya Ma Syaa Allah, memang benar jika ustadzah kita satu ini sudah memegang alat tulis dan menggambar bisa dipastikan desain itu terlihat nyata," kata Faizah bangga kepada Eshal dan mereka bertiga berpelukan.

"Pantas saja cowok model tampan itu mencintaimu," lanjut Faizah menggoda Eshal, tiba-tiba ada lelaki yang menghampiri mereka.

"Alhamdulillah, selamat untuk keberhasilannya matahariku, aku tunggu kamu selesai kuliah ataupun liburan lihat saja aku akan memberikan sebuah kejutan yang tidak pernah akan kamu lupakan di seumur hidup," ucapnya dengan suaranya yang sangat cool membuat kedua sahabat Eshal juga merinding mendengarnya.

"Ka-kamu mengikuti kita?" tanya Eshal terkejut saat Azhar itu berada disini.

Azhar bukannya menjawab ia hanya tersenyum.

"Ya sudah nanti kita kembali bersama saja," ujar Faizah tanpa berpikir panjang.

"Astaghfirullah, tidak boleh saya belum menjadi mahramnya Eshal dan saya masih bisa menjadi orang lain," jawab Azhar mengingatkan Faizah bahwa itu masih dilarang oleh Allah.

Faizah hanya menganggukkan kepalanya dan ia pun malu beruntungnya selalu memakai niqab selalu.

☕☕☕

"Nanti kita langsung kembali ke Mesir," kata Eshal saat mereka bertiga dan Azhar telah sampai di hotel.

Mereka bertiga sudah mengetahui bahwa Azhar, lelaki itu mengikuti mereka dari tadi.

"Massalama (Hati-hati) kalian, dan untuk matahariku, jika aku rindu boleh kan memberikan pesan? Atau sebelum kamu terbang ke Mesir, aku menberikan ini," ucap Azhar dan mengambil sebuah cincin yang berada di saku jasnya.

Matahari  Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang