22. Mimpi

16 3 0
                                    

"Aku tidak pernah memikirkannya jika hal inilah yang terjadi kepadaku, Allah memang mengatur semuanya tetapi, Allah lebih mencintai seseorang yang kuat dengan imannya dalam menghadapi cobaannya."

Syabna Eshal Fakhirah

☕☕☕

"Astaghfirullah," ucap perempuan itu terkejut setelah terbangun dari tidurnya.

"Humairah, ada apa hmm?" tanya Azhar, ia melihat istrinya terkejut terbangun dari tidurnya saat mereka masih perjalanan pulang dari bandara.

"Astaghfirullah tadi aku mimpi dan itu membuatku perasaan ini menjadi aneh, aku takut umi dan abi terjadi disana, habibi," jawab Eshal menceritakan tentang mimpinya kepada suaminya.

"Tidak papa, kita bisa berdoa aja ya, semoga baik-baik saja disana," ucap Azhar menenangkan istrinya itu yang terlihat sedang gelisah.

☕☕☕

Sore harinya.

Eshal, perempuan itu mencoba menghubungi orang tuanya, apakah mereka baik-baik saja atau memang benar dengan perasaannya.

"Astaghfirullah, mengapa tidak diangkay?" tanya kepada diri sendiri dengan kesal.

Perempuan itu lalu duduk ke sofa menghampiri suaminya itu yang serius dengan laptopnya, dan menyalakan televisi.

Tiba-tiba ada berita pesawat terjatuh dan ternyata benar itu adalah pesawat yang ditumpangi oleh kedua orang tuanya Eshal.

"Habibi, astaghfirullah," teriaknya saat melihat berita itu dan memegang erat tangan suaminya yang berada di sebelahnya.

Azhar yang sedang serius menatap berita langsung dan ia terkejut juga lalu menenangkan istrinya.

"Habibi, kita harus berangkat kesana di lokasi, kita harus cari umi dan abi, aku tidak mau pertemuan terakhirku menjadi seperti ini dengan kedua orangtuaku," ucapnya panik.

Azhar, lelaki itu segera menggendong istrinya dan membawanya ke mobil tanpa berkata apapun lagi.

Sesampainya di Bandara.

"Permisi, saya Azhar apakah ada orang tua dengan nama *********?" tanya Azhar kepada petugas pesawat.

"Iya dan juga ternyata tempat pesawat jatuh itu mengalami hujan dan kami memohon maaf dan tidak mengecek terlebih dahulu dengan detail," jawab salah satu petugas juga panik karena, banyak sekali yang datang untuk bertanya tentang pesawat itu terjatuh.

"Bagaimana habibi?" tanya perempuan itu dengan mulai menangis.

"Kita harus beli tiket pesawat segera ya, kita kesana ya cari langsung oke," ajak Azhar peka langsung memeluk istrinya dan menggenggam tangannya.

Mereka tidak membawa apa-apa untuk terbang hanya tas yang mereka bawa setelah ke bandara mengantar kedua orang tua Eshal.


☕☕☕

"Bismillah ya habibi, sayang, sabar ya, ini ujian dari Allah apapun takdirnya aku tetap disini sama kamu," ucap Azhar, lelaki itu masih tetap memeluk istrinya dengan erat dan tulus walaupun pesawat mereka sudah terbang.

Matahari  Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang