14. Matahari

22 4 1
                                    

"Kemana engkau matahariku? Yang kini telah redup akan sinarnya, aku hanya bisa mengetahui bahwa matahari akan selamanya menjadi matahari meskipun matahari belum bisa menerima langit di dalam kehidupannya."

Muhammad Azhar Aditya Pradana

☕☕☕

Keadaan semakin bersinar terang dengan adanya sinar matahari yang menerangi bumi menjadi suasana pagi yang semakin sejuk dan semakin mulai ramai didalam bus tersebut hingga mereka turun di suatu tempat.

"Pantai ini bernama Uzunya, dan ada sebuah restoran disana juga," ujar Faizah memberikan petunjuk kepada Eshal, mereka memang ingin pergi ke pantai di pagi hari yang sangat cerah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pantai ini bernama Uzunya, dan ada sebuah restoran disana juga," ujar Faizah memberikan petunjuk kepada Eshal, mereka memang ingin pergi ke pantai di pagi hari yang sangat cerah ini.

Handphone Eshal bergetar menandakan bahwa ada pesan yang masuk untuknya. Perempuan itu terkejut ternyata masih dari dia.

"Kenapa, dia chat lagi?" tanya Azalia yang peka dengan raut wajah temannya itu tiba-tiba berubah menjadi aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa, dia chat lagi?" tanya Azalia yang peka dengan raut wajah temannya itu tiba-tiba berubah menjadi aneh.

Mereka berdua sebenarnya mengetahui bahwa Eshal terus dicari dan dikirim pesan dari Azhar.

"Iya, sorry ini sudah kedua kalinya," jawab Eshal akhirnya jujur, mereka berdua memang ingin Eshal berkata jujur dan menceritakan segalanya jangan sampai penyakit Eshal kambuh lagi.

"Sepertinya memang dia mau serius ta'aruf denganmu, mengapa kamu tidak mencoba berkata kepada kedua orangtuamu? Atau bahkan sampai saat ini kamu belum bisa percaya kepadanya?" tanya Faizah memberikan sahabatnya itu beberapa pertanyaan.

"Aku masih takut dia seperti masa lalu, dan aku tidak yakin apakah dia memang jawaban dari segala doaku, sedangkan aku masih belum bisa yakin kepadanya karena, aku takut dan kecewa lagi apalagi menyangkut pernikahan dan orang tuaku kembali," jawab Eshal menjelaskan alasan ia menghindari Azhar kepada kedua sahabatnya.

"Lebih baik berdoa sama Allah, meminta segala perlindungan kepadanya, jika memang adalah sebuah ujian untukmu maka seseorang itu akan pergi darimu, jika seseorang itu memang untukmu, kamu tidak akan bisa lari darinya walaupun kamu di ujung dunia sekalipun akan tetap bertemu dan bersatu," ucap Faizah menjelaskan dengan kata katanya yang mulai kambuh bijaknya.

Matahari  Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang