"Simbol kekuatan cinta memang dari sebuah cincin tetapi, jika cincin yang terpasang didalam jarimu adalah sebuah pembuktian bahwa tidak ada yang aku tunggu selain jawaban dari doa yaitu kamu."
Muhammad Azhar Aditya Pradana
☕☕☕
Sore harinya."Matahariku, izin aku pergi ke suatu tempat dulu ya, ada sesuatu penting untuk masa depan," ucap Azhar dengan tersenyum.
Eshal hanya menganggukkan kepalanya, kedua sahabatnya itu juga ikut tersenyum.
☕☕☕
"Beli yang mana ya buat dia?" tanya Azhar, lelaki itu kini berada di sebuah toko, ia sedang berpikir dan juga bingung mau model yang mana untuk mataharinya itu.
"Aku ingat, dia kan suka boneka panda juga," ucapnya tersenyum dan berbicara kepada penjaga toko dan akhirnya ia membeli sesuatu tersebut.
Setelah dari sana, lelaki itu pergi ke suatu tempat lagi.
"Bunga ini aja deh buat dia seperti dia yang selalu bersinar setiap harinya dengan keindahan yang Ma Syaa Allah, beruntungnya aku mendapatkan wanita yang ternyata itu adalah jawaban doaku selama ini," ucapnya membeli sebuah buket bunga yang besar.
"Sudah semua, apalagi ya?" Lelaki itu berpikir melihat barang-barang yang dibelinya didalam mobilnya.
"Baiklah, kita akan ke sana sekarang kurang satu lagi," lanjutnya tersenyum dengan sangat lebar dan manis.
☕☕☕
20 menit kemudian.
Lelaki itu sudah berada di parkiran rumah sakit, ia membawa beberapa kantong dan benda-benda beruntungnya tangannya masih muat dengan membawa buket bunga yang besar itu.
Pintu ruangan pun terbuka.
"Assalamu'alaikum," ucap Azhar tersenyum menatap Eshal.
Semuanya langsung menatap ke arahnya dan terkejut ternyata lelaki itu membawa buket bunga yang sangat besar.
"Waalaikumussalam," jawab mereka, barulah setelah terkejut lalu menjawab salam tersebut.
Azalia dan Faizah yang mengerti langsung agak menjauh dan kembali duduk di sofa.
"Bismillah, aku membawakan ini untukmu, ini hadiah yang paling besar buat kamu, benar sekali ini bunga matahari sesuai dengan nama spesial buat kamu dari aku yaitu, matahariku." ujarnya langsung meletakkan buket bunga itu di atas brankas rumah sakit.
"Kamu, bisa menikmati buket bunga itu nanti saja, sekarang lanjut ke hadiah kedua dari aku, ini baju muslimah lengkap dengan niqabnya khusus untuk kamu, entah kamu memakainya di hari apapun itu," lanjutnya dengan tersenyum semakin lebar.
Faizah berkata," Ma Syaa Allah, ingin pindah saja aku dari planet bumi ini."
"Sabar, suatu saat pasti bisa merasakannya," kata Azalia memeluk salah satu sahabatnya itu yang suka cerewet dan tingkahnya apa adanya.
"Bilang begitu karena, kamu sudah menikah," jawab Faizah kesal dengan mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil.
☕☕☕
"Ma-makasih Ma Syaa Allah, alhamdulillah aku beruntung mendapatkan kamu tetapi, kita belum menikah dan kamu sudah membelikan apapun untukku," ucap Eshal dengan meneteskan air matanya terharu.
"Tidak ada apa-apanya bagiku soal apapun itu jika hal itu terkait dengan kamu, satu lagi aku calon suami kamu, aku akan membuktikan apapun walaupun harus bertaruh nyawa ataupun memberikan hal seperti ini dan ini masih sangat sederhana yang istimewa itu kamu, kamu, dan kamu yang hadir di dalam kehidupanku," jawab Azhar menatap Eshal dengan serius dan ia mulai menangis, lelaki itu bisa merasakan kebahagiaan dan kesedihan yang dialami oleh Eshal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Dalam Doa
Romance"Jodoh itu akan bertemu nantinya jika Allah sudah berkehendak, dan dimanapun aku berada dan dia berada akan ada di waktu yang tepat untuk saling melengkapi satu sama lain dalam ikatan yang sah." - Syabna Eshal Fakhirah "Tidak ada yang lebih indah...