Chapter 7

6.4K 545 52
                                    

" Mark!"

Mark menoleh kearah kamar Haruto, si empu baru saja keluar dengan penampilan yang berbeda

" Oh shit, ini beneran Haruto?"

Haruto rolling eyes
" Siapa lagi, Setan?!"

Mark tertawa kecil, beranjak dari sofa mendekati Haruto. Menelisik penampilan sahabatnya dari atas sampai bawah kemudian memutar tubuh sahabatnya

" Mark pusing!"

" Sorry sorry, abisnya gue kaget banget sumpah. Ternyata lo cantik juga ya?"

" Gue cowok, jangan sampe gue hajar ya Mark. Gue bisa bikin lo babak belur loh"

" Uuuu ampun "

Haruto hanya menatap datar kearah Mark yang mengejeknya, memilih berjalan lebih dulu ke mobil

Haruto hanya menatap datar kearah Mark yang mengejeknya, memilih berjalan lebih dulu ke mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tau gini mending lo aja jadi pacar gue Ru" teriak Mark sembari berlari menyusul Haruto

" Kalau gue gak inget semua kebaikan lo udah gue hajar sumpah"

" Bercanda elah, gue udah punya pacar"

Kini Haruto berbalik, menatap Mark penuh binar di mata

" Serius? Kok gak ngasih tahu gue?!"

" Ini juga udah  bilang sayang"

Haruto rolling eyes part 2 sebelum mencubit perut Mark sampai si empu kesakitan

" Lo ngeselin ya hari ini, gak mau tahu besok kenalin pacar lo sama gue"

" Siap tuan putri, silahkan "

Mark membuka pintu dan membungkuk hormat

" Please deh Mark jangan berlebihan "

" Banyak bacot lo ah, masuk cepet"

" Nah gini baru Mark gue "
.
.
.
Sampai didepan Mansion utama keluarga Park, Haruto tiba-tiba tidak mau turun. Bahkan Mark sudah membujuknya dengan segala cara tapi pria cantik itu terus menggeleng dan merengek untuk pulang

" Gue malu Mark, disini ramai terus banyak kamera"

" Ya iyalah, yang ulangtahun kan penyanyi terkenal. Ayok ah "

Mark turun lebih dulu, melempar kunci mobilnya pada Bodyguard yang berjaga disana sebelum membuka pintu dimana Haruto duduk

" Mark gak mau"

" Haruto di belakang banyak mobil ngantri ayo turun"

Haruto terpaksa turun karena banyak mobil di belakang mereka yang membunyikan klakson tak sabar. Semua mata dan kamera mengarah pada keduanya terutama pada Haruto

" Siapa pria itu, manis sekali"

" Itu bukannya Asisten pribadi Tuan muda Jihoon?"

" Mungkin itu pacarnya"

Haruto Harem (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang