Chapter 31

3.4K 301 21
                                    

" Tapi kenapa kak? Setidaknya kasih Prima alasan yang jelas!"

Prima di buat kesal oleh ke sebelas sepupunya, setelah membawa prima keluar dari kamar Haruto mereka mengatakan keputusan yang membuat Prima terkejut bukan main

"Kamu gak perlu tahu alasannya, yang pasti keputusan kakak sudah bulat. Tidak akan ada acara pertunangan malam ini Prima! Kakak tidak merestui hubungan kalian"

Perkataan Jihoon membuat Prima frustasi, dia terus mengatakan hal yang sama tapi tidak mengatakan alasannya

"Ini hal yang menyangkut kebahagiaan aku kak, setidaknya beri aku satu alasan!"

"Putuskan hubungan kalian dan pulang ke Prancis besok pagi. Kakak sendiri yang akan mengatur kepulangan mu"

Jihoon beranjak pergi meninggalkan Prima bersama saudaranya yang lain, dia terlihat sangat kesal. Tapi apa yang membuatnya begitu kesal? Prima tidak mengerti apapun saat ini

"Prim, sebaiknya dengarkan kak Jihoon oke. Bereskan barang mu-"

"TIDAK!!!"

Perkataan Hyunsuk terpotong, mata cantik itu kini meneteskan air mata, teriakannya membuat langkah Jihoon berhenti. Dia berlari mendekati Jihoon dan memeluknya, berharap kakaknya mau mengubah keputusan

"Tolong, jika kakak tidak mau hadir aku tidak masalah. Setidaknya jangan minta aku untuk meninggalkan Inaya, aku mencintainya kak"

Tanpa berbalik atau bahkan menoleh, Jihoon berkata dengan wajah datarnya
"Cinta itu tidak murni, dia tidak pantas untuk mu. Dengarkan -"

"Kenapa sih!"

Prima menarik tangan Jihoon sampai berbalik menghadapnya, ada rasa bersalah di hati si sulung park saat melihat air mata mengalir deras dari mata adik kecilnya

"Apa karena gender kita sama? Tapi...kak Haruto juga kan? Kalian....kenapa kak kenapa??"

Prima meremat kuat kaos putih yang di pakai Jihoon, di belakangnya saudara park yang lain hanya  bisa diam menyaksikan bagaimana Prima berusaha untuk merubah keputusan Jihoon yang sudah sangat fatal untuk dirubah

"Kakak tidak masalah dengan siapapun kamu menikah nantinya Prima asal itu membuat mu bahagia, tapi bukan Inaya"

"Tapi Inaya adalah kebahagiaan ku dan aku sangat mencintainya. Aku tidak ingin menikah dengan orang lain selian Inaya kak!"

"Jangan keras kepala Prima!!"

Jihoon menahan kedua lengan atas Prima, sedikit mengguncangnya
"Lihat kakak, Prima lihat kakak!!!"

Perlahan Prima mengangkat pandangannya, menatap Jihoon yang kini menatapnya dengan lembut

"Kakak sayang sekali sama kamu, kamu adalah wanita yang paling kakak Saya setelah Mommy dan Kak Lea"

"Hiks tapi-"

"Kebahagiaan kamu adalah yang terpenting, kakak akui kakak melihat betapa bahagianya kamu saat memberikan kabar tentang pertunangan kalian. Menunjukkan betapa pentingnya dia untuk kamu"

Wajah Prima di tangkup tangan kekar Jihoon, ibu jarinya mengelus lembut pipi basah Prima

"Tapi bagaimanapun kamu tidak bisa bersamanya, dia bukan wanita yang baik"

"Kak-" tangannya menggenggam tangan Jihoon yang masih menangkup wajahnya

"Dengarkan dulu, melupakan orang yang di cintai memang tidak mudah. Tapi percayalah dia tidak baik untuk mu Prima, dia sudah merebut kebahagiaan dari kehidupan seseorang"

"M-maksudnya?"

"Dia penyebab berakhirnya hubungan Haruto dengan Younghoon dan kematian ayahnya"

Secara tiba-tiba tangan Jihoon terhempas begitu saja, Prima memundurkan langkahnya menjauhi Jihoon

Haruto Harem (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang