Chapter 8

6.9K 563 50
                                    

Saat ini Haruto tengah berada di kamar Junkyu yang ada di mansion orangtuanya, pesta masih berlangsung dan Haruto masih sibuk memasang perban baru di lengan Junkyu

" Kenapa bisa seperti ini, apa yang tuan lakukan tadi sampai lepas perbannya?"

Junkyu menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Haruto
" Aku tadi bermain dengan Junyoung, dan kau lupa memanggil aku apa"

" Maaf "

" Hm"

Mereka berdiam, Haruto fokus melilit perban di lengan Junkyu sedangkan si empu tengah menatap wajah cantik Haruto

" Kau cantik dengan pakaian ini, warnanya cocok untuk mu"

" M-makasih"

Mereka kembali berdiam dan suasana seperti ini sangat tidak Junkyu sukai

" Aku bosan "

Haruto hanya melirik sekilas
" Sebentar lagi selesai"

" Apa kau akan diam terus, setidaknya ajak aku bicara"

Haruto mengambil kemeja yang tadi sempat di lepas Junkyu dan membantunya memakai kembali
" Dari tadi kita bicara kak Junkyu"

Senyum tipis terukir di wajah tampan Junkyu, senang saja dia saat Haruto tidak menyematkan kata tuan sebelum namanya
" Tapi kau hanya menanggapi perkataan ku"

" Memang apa lagi yang harus ku lakukan jika bukan menanggapi perkataan mu?" Haruto mengambil jas dan membantu Junkyu memakainya

" Itu hanya obrolan satu arah Haruto"

Haruto hanya diam, membereskan kotak obat dan meletakkannya di laci nakas

" Sebaiknya kita kembali ke pesta "

Junkyu mengangguk singkat, keluar dari kamarnya setelah Haruto keluar lebih dulu
" Mau dekat saja susah"
.
.
.
Pesta telah selesai dan kini para tamu juga sudah pulang, tinggal Haruto , Mark dan keluarga Park

" Nyonya ini sudah malam, saya mau pamit pulang"

Ji eun yang tengah memangku cucunya menoleh pada Haruto dan Mark

" Kenapa tidak menginap disini saja, lagi pula putra ku juga akan menginap. Nanti kamu sendirian di mansion"

"Mungkin aku akan menginap dirumah sakit sekalian menjenguk ibuku" sahut Haruto membuat Ji eun hanya bisa mengangguk setuju

" Hati-hati di jalan, Mark antar Haruto sampai kamar ibunya. Bila perlu kau menginap juga disana "

" Baik Nyonya"

Setelah itu Mark dan Haruto keluar dari mansion, Haruto menunggu di teras selagi Mark mengeluarkan mobilnya

" Ayo " Mark turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Haruto, tapi belum masuk tangannya sudah di tarik oleh Yedam

" Tuan, anda butuh sesuatu?"

Yedam tan menjawab, matanya menatap kearah Mark
" Lo pulang duluan, Haruto biar gue yang nganter"

" Tapi-"

" Ini perintah kak Jihoon"

Mark mengangguk patuh, jika Jihoon sudah memberikan perintah Mark tak bisa apa-apa
" Kalau gitu aku duluan ya Ru, saya permisi Tuan "

Mark memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan mansion megah itu, sementara Yedam menarik Haruto menuju ke mobilnya

" Kalian mau kemana?"

Baik Yedam maupun Haruto menoleh kearah Jeongwoo yang yang berdiri di depan pintu dengan menyandarkan bahunya pada sisi pintu yang terbuka

" Nganter Haruto kerumah sakit, kenapa?"

Haruto Harem (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang