Chapter 11

7K 606 80
                                    

Pukul 7 malam Haruto sudah kembali berkutat didapur, memasak makan malam sebelum para tuan muda pulang. Sesekali Haruto meringis saat tak sengaja menekan kakinya pada permukaan lantai, cukup lelah berdiri dengan satu kaki di tekuk. Pekerjaannya jadi terhambat karena tak leluasa dalam bergerak, harusnya sudah dari jam 6 sore Haruto memasak tapi karena kakinya terluka membuat pekerjannya yang lain jadi lebih lambat di selesaikan dari biasanya

" Akhh shhh"

Haruto kembali meringis saat kakinya tak sengaja ia tekan lagi, bahkan tubuhnya sampai oleng ke samping dan untungnya seseorang menahan tubuhnya dari belakang

" T-tuan Mashiho?"

Mashiho hanya diam, tangannya mengambil alih spatula dari tangan Haruto dan meletakkannya di atas wajan

" Tuan bukannya sedang di Canada?"

Mashiho masih diam, setelah mematikan kompor pria itu menggendong Haruto bridal style dan mendudukkannya di kursi meja makan

" Sudah tahu sakit kenapa dipaksa?!"

Mashiho berjongkok didepan Haruto, membawa kaki yang di perban itu keatas pahanya

" Tuan-"

" Diam!"

Dengan gerakan perlahan Mashiho melepaskan perban yang penuh dengan darah, sejak tadi Haruto berulang kali menekan kakinya hingga kembali mengeluarkan darah tapi pria cantik itu masih saja sibuk menyelesaikan pekerjaannya

" Apa kau bodoh? Lihat seberapa banyak darah yang keluar karena kebodohan mu!"

Haruto hanya diam, mau bagaimanapun dia akan selalu salah

" Ambil tissue di tas ku"

Haruto menoleh kearah tas Mashiho di atas meja, membukanya dan mengambil satu bungkus tissue dan memberikannya pada Mashiho

" Aku akan membersihkan darah di sekitarnya dulu"

Dengan telaten Mashiho membersihkan darah yang ada di sekitar kaki Haruto, setelah itu menggeser kursi untuk menjadi tumpuan kaki Haruto yang terluka

" Tetap seperti itu sampai aku kembali, mengerti?!"

Haruto mengangguk patuh dan Mashiho mengambil tasnya dan bergegas ke kamar untuk mengambil kotak obat sekaligus menaruh tas dan kopernya

Dua menit setelah Mashiho pergi kesepuluh saudaranya baru saja kembali, mereka semua memasuki dapur dimana Haruto tengah duduk membelakangi pintu

" Haruto"

Si manis terlonjak kaget sampai tanpa pikir panjang langsung berdiri dan berbalik, hal itu tentu membuat kakinya semakin sakit

" Akhhh aw shhh "

Semuanya kompak mendekati Haruto, tangan mereka menahan tubuh Haruto yang hampir saja terjatuh karena kehilangan keseimbangan

"  Astaga sudah ku bilang kan diam di tempat mu!!"

Mashiho yang baru saja tiba langsung menarik Haruto untuk duduk kembali, beberapa dari saudaranya yang terlihat khawatir dan ada juga yang merasa bersalah

" Kenapa darahnya makin banyak yang keluar?"

Pertanyaan itu terlontar dari Asahi, tapi Haruto tak menjawab karena saat ini dia sedang menangis. Rasa sakitnya lebih sakit dari sebelumnya

" Itu karena dia terus menggunakan kakinya untuk berdiri berjam-jam, padahal pelayan banyak masih saja merepotkan diri sendiri"

Mashiho membersihkan luka Haruto sembari sesekali melirik kearah si empu yang sesenggukan

Haruto Harem (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang